Meski berstatus pemain sepak bola professional, tidak menghalangi pemain asal Australia tersebut untuk memiliki passion sesuai dengan keinginannya.
Jika berbicara soal secara berpakaian seorang pemain sepak bola di luar lapangan, mungkin nama legenda Manchester United, David Beckham atau yang masih aktif bermain saat ini semisal Paul Pogba bisa menjadi yang utama karena nama-nama tersebut bermain di klub-klub besar Eopa. Mulai pemilihan pakaian ketika berada diluar lapangan hingga potongan rambut mereka selalu menjadi pusat perhatian.
Namun jika mendengar nama Jackson Irvine pasti Superfriends banyak yang belum tau siapa pemain yang satu ini. Namun semenjak kekalahan timnas Indonesia atas Australia di babak 16 besar Piala Asia kemarin, nama Jackson Irvine seolah-olah menjadi buruan para pecinta sepak bola karena latar belakang yang cukup menarik untuk di bahas.
Lahir dan besar di Melbourne, Australia pada 7 maret 1993. Pemilik nama lengkap Jackson Alexander Irvine memiliki jiwa seni dan sepak bola yang tumbuh secara bersamaan. Dalam sebuah wawancara bersama Optus Sport empat tahun lalu, Dirinnya mengatakan jika tidak menjadi pemain sepak bola professional kemungkinan dirinya menjadi seorang musisi sangat lah besar. Di moment tersebut ada juga cuplikan Jackson Irvine dengan handal memainkan gitar dan memameerkan beberapa koleksi Vinylnya. Dalam wawancara yang sama, mantan pemain Hull City tersebut mengatakan bahwa band-band beraliran punk, hardcore, metal hingga band psychedelic seperti Tame Impala menjadi favoritnya. Jackson juga kedapatan beberapa kali berfoto menggunakan kaos band, salah satunya band straight edge hardcore asal Amerika yaitu Have Heart. Jackson juga diketahui sering menyaksikan langsung konser band di waktu senggangnya sebagai pemain sepak bola professional.
Disisi lain, selain soal selera musik nya yang tidak biasa, Jackson Irvine terkenal pintar dalam memadupadankan style-nya, terutama saat ia menggunakan jersey. Dirinya acap kali mengunakan jersey-jersey vintage klub-klub besar Eropa hingga medioker dari masa lalu. Hingga julukan “Duta Block Core” disematkan kepada pemain yang cukup khas dengan kumis tebalnnya tersebut. Tak jarang juga gaya casual serta Jersey yang di gunakan menjadi trendsetter kaula muda dunia dalam hal fashion saat ini.
Sementara itu, selain cerita unik tentang latar belakang yang cukup unik, karir sepak bolanya juga terbilang cukup sukses. Saat remaja, Jackson tampil mengesankan di Frankston Pines. Sebelum akhirnya dirinya bergabung dengan raksasa asal Skotlandia, Celtic U20 di tahun 2010. Enam tahun melanglang buana di Skotlandia, Jackson pindah ke Inggris dan bergabung dengan Burton Albion hingga pindah Hull City. Saat ini pemain berusia 30 tahun tersebut bermain bersama tim St. Pauli di Bundesliga 2 klub yang memiliki ideologi cukup berbeda dengan tim pada umumnya.
Please choose one of our links :