Kalau lo ngikutin sepak bola Eropa, khususnya era 80-an dan 90-an, lo pasti pernah denger nama Gerald Vanenburg. Pemain yang satu ini pernah jadi andalan Ajax dan PSV Eindhoven, dan punya koleksi gelar yang nggak main-main.
Sekarang, Gerald Vanenburg pelatih lagi jadi sorotan baru. Walau karier kepelatihannya belum semoncer waktu dia masih jadi pemain, tapi kiprahnya tetap dinantikan. Apalagi sekarang, Gerald Vanenburg pelatih timnas yang dipercaya buat ngebimbing Timnas Indonesia U-23.
Nah, sebelum lo nilai sejauh mana kiprahnya sekarang, mending lo kenalan dulu lebih deket sama jejak panjang Gerald Vanenburg, baik sebagai pemain top Eropa maupun saat mulai masuk ke dunia kepelatihan. Yuk, kita bahas satu-satu!
Jejak Gerald Vanenburg sebagai Pemain
1. Bersinar Bareng Ajax
Karier profesional Gerald Vanenburg dimulai bareng Ajax Amsterdam di tahun 1980. Di klub ini, dia jadi andalan di lini depan selama enam musim. Total, dia tampil dalam 173 pertandingan dan berhasil nyetak 64 gol.
Performa ciamiknya bikin dia jadi salah satu pemain muda paling bersinar di Belanda waktu itu. Bareng Ajax juga, Vanenburg mulai mengoleksi gelar bergengsi seperti Eredivisie dan Piala KNVB.
2. Masa Kejayaan di PSV Eindhoven
Tahun 1986, Vanenburg pindah ke PSV Eindhoven dan kariernya makin melejit. Sebagai winger, dia tampil dalam 199 laga dan berhasil ngoleksi 48 gol. Di sini dia bener-bener masuk ke masa puncaknya.
Bersama skuad penuh bintang, Vanenburg berhasil bantu PSV jadi raja di Belanda dan bahkan Eropa. Di sinilah dia dapetin trofi Liga Champions musim 1987–1988, jadi salah satu pencapaian terbesar dalam kariernya.
3. Petualangan ke Luar Negeri
Setelah berpetualang di liga domestik, Gerald Vanenburg nyoba tantangan baru di luar Belanda. Tahun 1993, dia gabung Júbilo Iwata di Jepang dan main di sana sampai 1996.
Abis itu, dia sempat hijrah ke Prancis bareng Cannes (1997–1998), dan menutup kariernya di 1860 Munich, Jerman (1998–2000). Meski udah nggak di level tertinggi, Vanenburg tetap tampil profesional dan punya kontribusi buat klub-klub yang dia bela.
4. Perjalanan Bareng Timnas Belanda
Di level internasional, Gerald Vanenburg juga punya catatan yang nggak bisa diremehin. Dia mulai main buat Timnas Belanda dari tahun 1982 sampai 1992, total dapet 42 caps dan nyetak dua gol.
Yang paling ikonik tentu pas dia ikut ngebawa Belanda juara Euro 1988. Turnamen itu jadi momen bersejarah karena sampai sekarang masih jadi satu-satunya gelar besar Belanda di level internasional.
Jejak Gerald Vanenburg di Dunia Kepelatihan
Abis pensiun dari dunia sepak bola tahun 2000, Gerald Vanenburg nggak butuh waktu lama buat nyebur ke dunia kepelatihan. Tapi kalau dibandingin sama masa kejayaannya pas masih aktif main, kiprah pas pelatih masih belum terlalu moncer.
Dia sempet ngelatih tim muda PSV Eindhoven, terus pindah-pindah ke beberapa klub kayak 1860 Munich, Helmond Sport, FC Eindhoven, sampe Willem II. Sayangnya, belum ada trofi gede yang berhasil dia bawa pulang selama jadi pelatih.
Tapi sekarang harapan mulai muncul lagi, apalagi sejak dia dipercaya buat megang Timnas Indonesia U-23. Banyak yang berharap dia bisa ngangkat prestasi Garuda Muda di ajang Piala AFF U-23 2025. Mungkin aja, ini bakal jadi gelar pertamanya sebagai pelatih.
Vanenburg juga keliatan antusias banget. Dia yakin sama potensi para pemain muda yang dia pilih, dan siap kerja keras bareng staf pelatih buat kasih yang terbaik. Siapa tau turnamen ini bisa jadi titik balik buat Gerald Vanenburg, dan juga buat masa depan Timnas U-23 Indonesia.
Prestasi Gerald Vanenburg
1. Juara Eredivisie
Gerald Vanenburg bisa dibilang rajanya Liga Belanda. Selama kariernya, dia ngumpulin total delapan gelar Eredivisie. Tiga di antaranya dia dapetin bareng Ajax Amsterdam pas awal-awal karier, tepatnya musim 1981–1982, 1982–1983, dan 1984–1985.
Abis itu, dia pindah ke PSV Eindhoven dan makin menggila. Di sana, dia nambah lima gelar liga lagi di musim 1986–1987, 1987–1988, 1988–1989, 1990–1991, dan 1991–1992. Bukan cuma numpang lewat, Vanenburg bener-bener jadi sosok penting di masa keemasan dua klub raksasa Belanda ini.
2. Juara KNVB Cup
Nggak cuma jago di liga, Gerald Vanenburg juga punya koleksi gelar di ajang KNVB Cup alias Piala Belanda. Bareng Ajax, dia sempat dua kali ngerasain angkat trofi, yaitu di musim 1982–1983 dan 1985–1986.
Pas udah gabung PSV, gelarnya makin nambah jadi tiga lagi—1987–1988, 1988–1989, dan 1989–1990. Permainannya yang stabil bikin dia terus dipercaya turun di momen-momen penting.
3. Juara Liga Champions
Kalau ngomongin puncak karier Vanenburg, gelar Liga Champions bareng PSV Eindhoven di musim 1987–1988 jelas jadi sorotan.
Gelar ini ngebuktiin kalau dia bukan cuma jago di liga lokal, tapi juga bisa bersaing di level Eropa. Waktu itu, PSV sukses masuk jajaran elite Eropa dan Gerald Vanenburg jadi salah satu pemain yang paling dikenang sepanjang sejarah klub.
4. Juara Euro 1988
Di level timnas, Vanenburg juga punya catatan manis. Dia bela Timnas Belanda dari tahun 1982 sampai 1992 dan ikut jadi bagian skuad yang sukses bawa pulang gelar Euro 1988. Di turnamen itu, dia turun sebagai starter dan punya peran penting dalam ngebantu Belanda jadi juara.
Sampai sekarang, itu masih jadi satu-satunya gelar besar yang diraih Timnas Belanda. Pengalaman kayak gini pastinya jadi bekal berharga buat dia melatih dan ngebimbing pemain-pemain muda dan ngebentuk mental juara.
Kalau lo liat dari perjalanan kariernya, jelas banget Gerald Vanenburg bukan sosok sembarangan. Emang sih, kiprah Gerald Vanenburg sebagai pelatih belum secemerlang masa aktifnya, tapi kesempatan selalu ada buat bangkit.
Apalagi sekarang Gerald Vanenburg lagi dipercaya mimpin Timnas Indonesia U-23. Harapan besar ditaruh di pundaknya buat bawa Garuda Muda bersinar. Jadi, lo pantengin aja terus sepak terjangnya siapa tahu, ini jadi awal dari babak baru yang penuh prestasi!
ARTICLE TERKINI
1
                Daftar Jenis Bela Diri Jepang yang Populer di Indonesia
            
                                
                2
                5 Bela Diri Terkuat di Dunia yang Terkenal Paling Sulit dan Menyeramkan
            
                                
                3
                Speed atau Power? Lebih Unggul Mana di MMA? Jawabannya Bikin Lo Nggak Nyangka!
            
                                
                4
                Ada Harapan Cerah Buat Juventus Kalau Diasuh Luciano Spalletti
            
                                
                5
                Kekalahan Liverpool Adalah Sebuah Berkah di Balik Musibah, Ini Alasannya
            
                        Article Category : News
Article Date : 24/07/2025
13 Comments
Other Related Article
            
                
            1
            /
            10
        
            Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
 
			 
								 
								 
								 
								 
								 
       
     
                         
                         
   
   
   
   
   
   
   
   
   
  
Aditya Prayoga
25/07/2025 at 07:05 AM
Leli Mustika Krisliani
25/07/2025 at 08:39 AM
adji Noor
25/07/2025 at 09:10 AM
Garindratama Harashta
25/07/2025 at 10:00 AM
Trisna Oen
25/07/2025 at 23:01 PM
Julia Margaret
25/07/2025 at 23:26 PM
Nicolas Filbert Tandun
25/07/2025 at 23:41 PM
AyuRL Ningtyas
26/07/2025 at 11:11 AM
Brawijaya Hutabarat
27/07/2025 at 10:26 AM
GRACE JELIA PUTRI TADETE
07/08/2025 at 19:24 PM
Nadine Syawalsa Primbisky
11/08/2025 at 08:25 AM
Fajar Rahman
14/08/2025 at 12:12 PM
RAJIN SILALAHI
19/08/2025 at 06:59 AM