SuperFriends, For Revenge baru aja merilis tiga lagu baru mereka yang juga sekaligus jadi preview dari album studio keempat mereka Perayaan Patah Hati.
For Revenge merilis lagu Demi Semesta, Pulang dan Tak Mengalah di platform streaming pada 22 Desember 2022 yang lalu buat jadi teaser pertama dari mereka untuk Perayaan Patah Hati – Babak 2. Dua lagu sebelumnya udah dirilis, tetapi versi baru dikerjakan ulang agar sesuai dengan album.
Drummer For Revenge bilang kalau lagu Pulang adalah salah satu single terbaik dari album Second Chance di tahun 2013, yang kemudian dikerjakan ulang oleh For Revenge dengan nuansa yang lebih modern. Lanjut ke single Tak Mengalah adalah lagu terakhir For Revenge dengan vokalis Boniex sebelum dia keluar dari band di tahun 2015, jadi punya arti tersendiri buat masing-masing personil For Revenge.
Sementara Boniex juga nambahin, kalau ketiga lagu ini tentang fase penerimaan dalam hidup. Karena, gak ada yang lebih sulit daripada menghadapi kesedihan yang kita alami.
Sebelumnya, Perayaan Patah Hati – Babak 1 dirilis pada 6 September dan menampilkan sembilan lagu termasuk single yang dirilis sebelumnya Jeda dan Untuk Siapa. Di dalam album ini juga ada lagu kolaborasi Perayaan Patah Hati dengan Wira Negara, Jakarta Hari Ini dengan Stereo Wall, dan Jentaka yang menampilkan Faizal Permana.
Album tersebut juga sekaligus menjadi rilisan pertama For Revenge yang menampilkan kembali vokalis Boniex sejak 2015. Boniex menceritakan kalau album keempat ini menegaskan kembali benang merah yang For Revenge mulai bangun dua tahun lalu. Mereka sepakat kalau patah hati harus dirayakan kalau itu tidak bisa disembuhkan. Patah hati ini akan terus berlanjut dan menjadi perayaan paling meriah dan terus menjadi cerita bersambung.
For Revenge adalah band emo yang saat ini diperkuat Boniex (Vocal), Arief (Gitar), Izha (Bass), dan Chimot (Drum). Waktu awal terbentuk, For Revenge dibentuk oleh Archims Pribadi (drum), Abie Nugraha (bas) dan Hagie Juliandri (gitar) pada 18 April 2006. Band ini dibentuk pas mereka masih SMA dan ngebawain lagu-lagu pop punk zaman itu; mulai dari Blink 182 dan Sum 41.
Nama For Revenge dipilih sama mereka sebagai bentuk pembalasan atas kepedihan atau kekecewaan yang dialami setiap personilnya ke dalam sebuah karya musik.
Di tahun 2007, Finz Yuniar (vokal), Irman Syaiful (gitar) dan Faisal Riant (synth) yang gabung dengan For Revenge, bikin musikalitas mereka bergeser. Karya musik mereka kemudian dipengaruhi grup musik post hardcore seperti A Skylit Drive hingga Chiodos. Dengan formasi ini for Revenge mulai bermain di gigs-gigs skala kecil di Bandung.
Sayangnya SuperFriends, formasi ini gak bertahan lama. Setelah merilis beberapa single seperti Airplane, God Save Me, dan You Can Try To Dance Or Die di tahun 2009, Finz Yuniar, Irman Syaiful dan Faisal Riant hengkang dari For Revenge.
Setalah kehilangan 3 personil, For Revenge merekrut Adistya Pratayangsha untuk mengisi posisi gitar. Sementara untuk mengisi pos vokal, Abie Nugraha kala itu meminta bantuan Coki (gitaris Jolly Jumper) untuk mencarikan seorang vokalis. Coki akhirnya mempertemukan for Revenge dengan Boniex Noer, yang akhirnya didapuk sebagai vokalis namun hengkang pula di tahun 2015.
Nah, faktanya SuperFriends, pergantian vokalis terus-menerus menjadi kekecewaan tersendiri bagi for Revenge Family (basis penggemar for Revenge). Kemudian banyak suara permintaan yang meminta Boniex Noer kembali ke For Revenge semakin terdengar kencang.
Sampai akhirnya permintaan tersebut menjadi kenyataan, SuperFriends! Di penghujung tahun 2019, For Revenge mengumumkan kalau Boniex Noer kembali mengisi posisi vokal yang pernah ditinggalkan.
Gak pakai waktu yang lama, setelah itu For Revenge langsung merilis single Derana, disambung dengan perilisan Serana dalam waktu yang nyaris bersamaan.
Paska kembalinya Boniex Noer, For Revenge makin serius dalam melahirkan karya, lho SuperFriends! Di tahun yang sama mereka merekrut Cikhal Nurzaman (ex. Revenge The Fate) untuk memperkuat posisi gitar. For Revenge juga mulai melibatkan banyak orang-orang profesional dalam membuat karyanya. Video musik Derana dan Serana yang dirilis barengan di waktu itu, melibatkan Pevita Pearce sebagai sutradara dan diperankan oleh Tanta Ginting juga Shenina Cinnamon.
Masa produktif For Revenge sempat terhambat karena pandemi Covid-19 sampai hengkangnya Arief Ismail. Grup musik ini kemudian merekrut Prass Goldinantara untuk mengisi kekosongan posisi gitar. Dengan formasi Boniex (vokal), Archims (drum), Ízha (bas), Cikhal (gitar) dan Prass (gitar), for Revenge kembali merilis single Jentaka yang berkolaborasi dengan Faizal Permana. Single yang ceritain ironi komedian itu kemudian melibatkan Dustin Tiffani dan Rigen Rakelna dalam video musiknya.
For Revenge mengawali tahun 2021 dengan kembali merilis Jakarta Hari Ini. Sebuah single hasil kolaborasi mereka dengan grup musik asal Jakarta yang digawangi Cynantia Pratita dari Stereowall. Single ini jadi bukti konsistensi For Revenge untuk menjaga benang merah karya mereka yaitu Patah Hati.
Pada Desember 2021 yang lalu, For Revenge merilis mini album Get Closer with For Revenge. Album ini berisi 5 lagu yang dikemas dalam format akustik orkestra dengan melibatkan Ari Firman dari The Groove. Lanjut di tahun berikutnya, For Revenge merilis single Jeda dan Untuk Siapa?, diikuti dengan perilisan album keempat Perayaan Patah Hati - Babak 1.
Image source; https://www.instagram.com/forrevengeofficial/
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :