3 Gunung Paling Berbahaya di Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negeri seribu gunung, indah, megah, tapi juga menyimpan sisi liar yang nggak bisa diremehkan. Di balik panorama awan dan kabutnya, beberapa gunung punya reputasi ekstrem Superfriends yaitu: jalur sulit, cuaca tak terduga, bahkan tingkat risiko tinggi buat para pendakinya. Tiga di antaranya adalah Gunung Raung, Binaya, dan Puncak Jaya, tiga puncak yang cuma bisa ditaklukkan oleh mereka yang benar-benar siap fisik, mental, dan pengalaman.

1. Gunung Raung (3.344 mdpl)

Gunung Raung terletak di antara Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Sekilas memang tampak seperti gunung biasa, tapi siapa pun yang pernah menjejakkan kaki di jalur puncaknya pasti tahu ini bukan pendakian biasa.

Jalur menuju puncak sejati melewati punggungan sempit dengan jurang di kanan-kiri, dikenal sebagai salah satu trek paling teknis di Jawa. Angin kencang, batu rapuh, dan medan yang menantang membuat pendaki wajib menggunakan peralatan mountaineering lengkap seperti harness, webbing, dan carabiner.

Belum lagi kaldera aktif yang menganga lebar di puncaknya salah satu yang terbesar di Indonesia. Raung bukan hanya soal kekuatan fisik, tapi juga keberanian menghadapi batas diri Superfriends.

2. Gunung Binaya (3.027 mdpl)

Gunung Binaya di Pulau Seram, Maluku, sering disebut sebagai gunung paling liar di Indonesia Timur. Jangan tertipu ketinggiannya yang “cuma” tiga ribuan meter Superfriends, jalur Binaya lebih menyerupai ekspedisi hutan tropis ketimbang pendakian biasa.

Pendaki harus menembus lebatnya hutan hujan, jembatan akar alami, sungai deras, dan lintasan lumpur licin selama berhari-hari. Cuaca ekstrem dan minimnya sinyal membuat komunikasi sulit, sementara logistik harus dikelola cermat.

Binaya juga dikenal sarat mitos dan pantangan adat, karena dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Pendaki wajib menghormati adat dan menjaga sikap selama di jalur.

3. Puncak Jaya (4.884 mdpl)

Inilah puncak tertinggi di Indonesia, Dikenal juga sebagai Carstensz Pyramid, gunung ini berada di Papua dan termasuk dalam daftar Seven Summits of the World tujuh puncak tertinggi di tiap benua.

Tantangannya? Nggak main-main Superfriends. Jalurnya bukan sekadar trekking, tapi pendakian tebing batu vertikal dengan teknik panjat tebing profesional. Pendaki wajib punya pengalaman rock climbing dan fisik yang benar-benar terlatih. Belum lagi, akses menuju basecamp harus melalui medan ekstrem dan perizinan yang rumit, membuat Puncak Jaya jadi mimpi sekaligus ujian tertinggi para pendaki dunia.

Tiga gunung ini membuktikan kalau keindahan alam Indonesia punya dua sisi, memukau sekaligus berbahaya. Raung Jalur ekstremenya, Binaya dengan hutan purbanya, dan Puncak Jaya dengan tebing langitnya.

Mendakinya bukan sekadar soal “naik gunung” Superfriends, tapi soal respek terhadap alam, kemampuan membaca situasi, dan kesiapan mental menghadapi ketidakpastian.  Karena di gunung, satu hal pasti yang tak siap, bisa tersesat oleh ego sendiri.