Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Intim dengan Pseudonim

Oleh Rudolf Dethu

Bicara goth rock di Indonesia ya mesti menyebut nama Julius Aryo Verdijantoro. Begitu juga kala ngobrol soal musik folk di negeri ini tentu sosok Virgiawan Listanto harus disodok.

Etapi, sebentar, salah satu tokoh terdepan goth rock di Indonesia bukannya Otong Koil? Lalu musik folk di negeri ini biang keroknya adalah Iwan Fals. Siapa itu Verdijantoro dan Listanto?

J.A. Verdijantoro tak lain adalah Otong Koil dan V. Listanto bukanlah figur asing, ia lebih dikenal sebagai Iwan Fals. Polah macam begini jamak terjadi di jagat berkesenian pada umumnya serta belantika musik pada khususnya. Polah macam begini dalam kebahasaan dikenal sebagai pseudonim atau nama samaran, Superfriends.

Alasan digunakannya pseudonim bermacam-macam. Ada yang disebabkan karena orang tersebut memang ingin anonim saja, tak suka diekspos terlalu gemerlap. Ada karena alasan menghindari konflik dengan label tempat mereka bernaung. 

Bagi yang belum ngeh, ketika seorang artis bergabung dengan sebuah label—apalagi label mayor—maka segala aktivitas berkeseniannya harus mendapatkan persetujuan dari label. Si artis dari, katakanlah, label Sony Music tak bisa sembarangan berkolaborasi dengan—sebut saja—musisi label Universal lalu merilis hasil karya tersebut di bawah Universal. Maka kiat “aman” yang sering jadi pilihan adalah memunculkan jati diri berbeda. 

Ini diterapkan oleh Jerry Samuels ketika menerbitkan single They’re Coming to Take Me Away, Ha-Haaa! pada 1966. Dia menyebut dirinya Napoleon XIV guna berkelit dari isu legal formal yang mungkin datang dari labelnya. Segendang sepenarian dengan George Harrison. Partisipasinya di sebuah lagu Cream, Badge, disembunyikannya lewat sosok “bidadari misterius”: L’Angelo Misterioso. Anggota The Beatles lainnya, Paul McCartney memakai nama fiktif “Bernerd Webb” di tembang Woman milik Peter and Gordon.

Faktor pseudonim bisa juga muncul akibat menganggap nama aslinya kurang menjual, dangkal nilai komersial—dan ekosistem budaya pop cenderung sensitif di isu macam begini. Gue pikir sudut pandang ini cukup masuk akal. Susah membayangkan Iggy Pop bakal dilapangkan jalannya di skena rock ’n’ roll jika ia terus bersikukuh menggunakan nama aslinya yang “tertib Yahudi” yaitu James Newell Osterberg. Rasanya sulit diterima kalau Akhadi Wira Satriaji berlagak badass di panggung. 

Lebih oke kalau Kaka Slank yang melakoninya. Masa iya kita pasrah dan membiarkan Brian Hugh Warner, Frank C.S. Ferrana, dan Russell Tyrone Jones, bertingkah ugal-ugalan di rupa-rupa acara gala? Kita bakal lebih nrimo ketika yang bikin ulah mengesalkan (lalu menganggapnya keren) ketika pelakunya adalah Marilyn Manson, Nikki Sixx, dan Ol’ Dirty Bastard.


https://slank.com/artists/kaka-fishgod-slank/ 

Menilik sejarah, geliat pseudonim bukanlah hal yang sama sekali baru. Bahkan sejatinya telah dimulai sejak jaman keemasan awal umat Kristiani. Sebut saja Pope Gregory IX, misalnya, yang menduduki posisi Paus sejak 1227 hingga 1241, yang tertulis di akte kelahirannya amatlah berbeda: Ugolino di Conti.

Nama panggung d bisnis pertunjukan; nama pena di dunia sastra; nama gelanggang di olahraga tinju, gulat, dan MMA; superheroes dan villains di komik dan sinema, dan sebagainya, masih merupakan cabang dari pohon keluarga pseudonim.

Berikut daftar pseudonim para hulubalang rock ’n’ roll:

Dee Dee Ramone – Douglas Colvin
Joey Ramone – Jeffrey Hyman
Johnny Ramone – John Cummings
Marky Ramone – Marc Bell
Tommy Ramone – Tommy Erdelyi
CJ Ramone – Christopher Joseph Ward
Richie Ramone – Richard Reinhardt

Ad-Rock (Beastie Boys) – Adam Horovitz
MCA (Beastie Boys) – Adam Yauch
Mike D (Beastie Boys) – Michael Diamond
Tori Amos – Myra Ellen Amos
Adam Ant — Stuart Leslie Goddard
Stiv Bators (Dead Boys) – Steven John Bator
Black Francis (The Pixies) – Charles Michael Kitridge Thompson IV
Bono – Paul David Hewson
David Bowie – David Robert Jones
50 Cent – Curtis Jackson
Captain Sensible (The Damned) – Ray Burns
Elvis Costello – Declan Patrick McManus
Chuck D (Public Enemy) – Carlton Ridenhour
Flavor Flav (Public Enemy) – William Drayton
Glenn Danzig (Misfits) – Glenn Allen Anzalone
Tre Cool (Green Day) – Frank Edwin Wright III


https://www.rollingstone.com/music/music-news/alice-cooper-party-book-excerpt-1117378/ 

Alice Cooper – Vincent Damon Furnier
C. C. DeVille (Poison) – Bruce Anthony Johannesson
Ronnie James Dio (Dio) – Ronald James Padavona
Dr. Dre (N.W.A.) – Andre Romelle Young
Eazy-E (N.W.A.) – Eric Lynn Wright
The Edge (U2) – David Howell Evans
Jello Biafra (Dead Kennedys) – Eric Boucher
Eminem – Marshall Bruce Mathers III
Flea – Michael Balzary
Serge Gainsbourg – Lucien Ginzburg
Ghostface Killah (Wu-Tang Clan) – Dennis Coles
MC Hammer – Stanley Kirk Burrell
Ice Cube – O’Shea Jackson
Ice T – Tracy Marrow
Billy Idol – William Michael Albert Broad
Lux Interior (The Cramps) – Erick Lee Purkhiser
Kid Rock – Robert Ritchie
Yngwie Malmsteen – Lars Johann Yngve Lannerbäck
Meat Loaf – Marvin Lee Aday
Ozzy Osbourne – Jonathan Michael Osbourne
Pink – Alicia Beth Moore
Queen Latifah – Dana Elaine Owens
Twiggy Ramirez (Marilyn Manson) – Jeordie Francis White
Lee Rocker (Stray Cats) – Leon Drucker
Axl Rose – William Bruce Rose Jr.
Sting – Gordon Matthew Sumner
Vanilla Ice – Robert Van Winkle
Rob Zombie – Robert Cummings
(silakan tambahkan lagi sendiri)

Bagaimana dengan lo, Superfriends, apakah juga mempraktikkan pseudonim di skena rock ’n’ roll yang lo geluti?

Image source: Medcom

ARTICLE TERKINI

Author : Admin Music

Article Date : 13/03/2023

Article Category : Noize

Tags:

#Pseudonim #nama samaran #Band #Musisi # Rudolf Dethu #Supernoize

11 Comments

Comment
Maman

Maman

02/02/2025 at 16:32 PM

bagus
RIYAN MUTAQIN

RIYAN MUTAQIN

04/02/2025 at 12:33 PM

lagu kebanggan
vika hermawan

vika hermawan

07/04/2025 at 12:40 PM

Intim dengan Pseudonim
wanju sipahutar

wanju sipahutar

14/04/2025 at 21:24 PM

NICE INFO
pandapotan sipahutar

pandapotan sipahutar

15/04/2025 at 16:17 PM

NICE INFO
pandapotan sipahutar

pandapotan sipahutar

15/04/2025 at 16:17 PM

NICE INFO
pandapotan sipahutar

pandapotan sipahutar

15/04/2025 at 16:17 PM

NICE INFO
hotmauli tambunan

hotmauli tambunan

18/04/2025 at 01:04 AM

oke
AGUSTIN DWI CHRISTANTI

AGUSTIN DWI CHRISTANTI

18/04/2025 at 22:06 PM

Intim dengan Pseudonim
Margareth Elisabeth

Margareth Elisabeth

19/04/2025 at 10:10 AM

oke mantaf
dea kamaya tabitha

dea kamaya tabitha

19/04/2025 at 11:02 AM

oke
Other Related Article
image article
Noize

Rudolf Dethu: Muda, Bali, Bernyali

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Noize

Perilaku Individu Musik Indonesia di Era ‘Baby Boomers’ dan ‘Gen X’

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Noize

Yulio Piston: Tentang Menjadi Pengkritik Musik

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Noize

Sudah Saatnyakah Indonesia Punya Rock ‘n Roll Hall of Fame?

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Noize

Acum Bangkutaman: Mencari Band Buruk yang Berpengaruh

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Noize

Berkeliling Eropa Bersama Morgensoll dalam Eternal Tour 2023

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Noize

Pentingnya Paham Soal Hukum dalam Industri Musik

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Noize

Musisi Bertopeng dan Budaya Asalnya

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Noize

Menebak-nebak Masa Depan Vinyl Indonesia

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Noize

Catatan Perjalanan: EHG Forever, Forever EHG!

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive