TIKET mencoba mengibarkan kembali eksistensi dan menguatkan relevansinya lewat tembang duka asmara yang riang. Formasi lama, lagu baru, lebih santai, dan lebih merdeka. Ini TIKET masa kini, datang kembali dengan tema patah hati lewat cara – justru – tidak melankolis dan mendayu-dayu lewat “GAK MAU”.
Bermula dari saling menyapa biasa, basa-basi menanyakan kabar, hingga berlanjut membentuk grup WhatsApp, malah akhirnya berujung pada ide menggulirkan TIKET kembali ke kancah musik Indonesia. Yang menarik, komposisi formasi TIKET hari ini bisa diistilahkan dengan “formasi baru rasa lama”. Iya, formasinya merupakan formasi TIKET saat pertama kali terbentuk: Aqi Singgih (vokal), Arden Wibowo (gitar), Opet Alatas (bas), dan Brian Kresna Putro (drums).
Yang membedakan TIKET dulu dan sekarang, menurut Brian: “Dulu kita itu cenderung begajulan dan meledak-ledak. Kalau sekarang sih lebih santai, melakukan hal-hal itu lebih strategic dan simple. Dan sekarang kami lebih bebas menentukan sendiri mau ngapain, tidak lagi diatur oleh label. Saat sudah sama-sama dewasa, kemerdekaan ini adalah berkah. Cukup tahu mau kemana, tenang dalam mengambil keputusan dan melakukan apa-apa.”
“2-3 tahun belakangan ini kita berkumpul kita udah saling paham, saat membuat karya itu tidak lagi melebih-lebihkan, sekarang sudah sadar bahwa segini ini cukup. Sesuatunya gak dibikin sulit, dibikin ribet, porsinya segini, ya sudah, ini yang ideal,” kata Opet.
Sambutan publik terhadap remake “Hanya Kamu Yang Bisa” (Electric Version, 2022) yang bahkan telah ditonton lebih dari sejuta kali di YouTube, cukup mendongkrak rasa percaya diri TIKET bahwa keberadaan mereka masih relevan.
Kuartet ini pun melanjutkan gebrakannya dengan merilis “Senjana” yang juga mendapat sambutan cukup baik. Sampai akhirnya datang lagi dengan karya termutakhir: “GAK MAU”.
“Lagu ini menggambarkan tentang seseorang yang katanya mau berubah, nyatanya gak berubah juga. Sementara kesabaran orang tentu ada batasannya. Dan ‘GAK MAU’ adalah jawaban orang-orang yang sudah capek akan kesabaran itu tadi. Namun disampaikan dengan harmonisasi yang tenang dan sabar,” ucap Aqi.
Lagunya dibalut warna pop rock, senandung mid-tempo yang nyaman di kuping, “GAK MAU” sejatinya adalah kisah sedih di ranah asmara namun TIKET membungkusnya dengan pendekatan happy vibes, feel-good song.
“Aqi yang punya ide awal ‘GAK MAU’. Lalu kami ngumpul bareng di studio Aqi. Saling pancing, saling nimpalin, modelan jamming gitu dalam sehari bentuk lagu udah terbangun,” cerita Opet.
Komposisi dasar lagu bisa terbangun hanya dalam sehari bukan berarti materinya masih mentah, kurang matang, belum saatnya dirilis. Tapi justru menunjukkan bahwa TIKET sudah sangat mengenal satu sama lain. Apa-apa jadinya easy-going, menggelinding saja secara alami. Pun energi makin menguat karena optimisme di internal TIKET juga besar.
“Ini sudah nyawa TIKET yang ke-6 ya. Gonta-ganti personel, Opet menjalani sendirian, masing-masing sibuk proyekan lain, ternyata ujung-ujungnya kita malah ngumpul lagi ya, jadi TIKET lagi. Ya artinya kita cukup tahan banting. Sudah sebegitu, masa kita gak optimis?” Kata Brian.
Please choose one of our links :