The Emptiness Machine - Linkin Park: Makna, Lirik, dan Chord

The Emptiness Machine dari Linkin Park jadi lagu yang penuh makna sekaligus pembuka era baru band ini. Setelah kehilangan Chester Bennington, lagu ini nggak cuma ngehadirin vibe emosional khas Linkin Park, tapi juga ngenalin Emily Armstrong sebagai vokalis baru. Buat lo yang penasaran sama liriknya, The Emptiness Machine lyrics menggambarkan cerita tentang kerentanan dan perjuangan buat tetap diterima.

Musiknya juga nggak kalah keren. Linkin Park - The Emptiness Machine berhasil ngegabungin sound klasik mereka dengan sentuhan modern yang segar. Liriknya yang dalam, dipadu sama dinamika musik yang eksplosif, bikin lagu ini wajib banget masuk playlist lo.

The Emptiness Machine Lyrics dan Chord

Berikut adalah lirik dan chord dari lagu "The Emptiness Machine" dari Linkin Park:

Tuning:E A D G B E

Dm                    Gm

Your blades are sharpened with precision

Dm                        C

Flashing your favorite point of view

Dm                   Gm

I know you’re waiting in the distance

Dm

Just like you always do

C

Just like you always do

[Pre-Chorus]

Bb

Already pulling me in

F

Already under my skin

C

And I know exactly how this ends, I

[Chorus]

D

Let you cut me open

Gm

Just to watch me bleed

Bb             F            C

Gave up who I am for who you wanted me to be

D

Don’t know why I’m hoping

Gm

For what I won't receive

Bb

Falling for the promise of

F         C

The emptiness machine

The emptiness machine

[Post-Chorus]

D Gm Bb F C

[Verse 2]

Dm         Gm

Going around like a revolver

Dm                 C

It’s been decided how we lose

Dm                  Gm

'Cause there’s a fire under the altar

Dm

I keep on lying to

C

I keep on lying to

[Pre-Chorus]

Bb

Already pulling me in

F

Already under my skin

C

And I know exactly how this ends, I

[Chorus]

D

Let you cut me open

Gm

Just to watch me bleed

Bb             F            C

Gave up who I am for who you wanted me to be

D

Don’t know why I’m hoping

Gm

For what I won't receive

Bb

Falling for the promise of

F         C

The emptiness machine

[Bridge]

Dm                   Gm

I only wanted to be part of something

Dm                   Gm

I only wanted to be part of, part of

Dm                   Gm

I only wanted to be part of something

Bb      F            C

I only wanted to be part of, part of

Dm                   Gm

I only wanted to be part of something

Bb      F            C

I only wanted to be part

[Chorus]

D

I let you cut me open

Gm

Just to watch me bleed

Bb             F            C

Gave up who I am for who you wanted me to be

D

Don’t know why I’m hoping

Gm

So fucking naive

Bb

Falling for the promise of

F         C

The emptiness machine

The emptiness machine

D             Gm

[I only wanted to be part of something]

The emptiness machine

Bb       F            C

[I only wanted to be part of]

D

The emptiness machine

Makna Lagu Linkin Park - The Emptiness Machine

The Emptiness Machine menjadi titik awal baru bagi Linkin Park setelah kehilangan Chester Bennington di 2017. Lagu ini nggak cuma menandai kembalinya mereka ke dunia musik, tapi juga ngenalin Emily Armstrong sebagai vokalis baru dan Colin Brittain sebagai drummer. Kehadiran dua anggota baru ini ngasih warna segar buat Linkin Park, meski tetap mempertahankan ciri khas yang selama ini dikenal fans.

Selain jadi simbol kebangkitan band, lagu ini juga punya lirik yang kuat dan penuh makna. The Emptiness Machine menggali tema kerentanan, pengorbanan diri, dan pencarian penerimaan. Salah satu liriknya yang berkesan, "Let you cut me open just to watch me bleed / Gave up who I am for who you wanted me to be," menggambarkan gimana seseorang bisa kehilangan jati diri demi memenuhi harapan orang lain. Frasa "the emptiness machine" yang terus diulang nggak cuma bikin lagu ini melekat di kepala, tapi juga memperkuat pesan tentang janji kosong dan kekecewaan yang bikin hati terasa hampa.

Kekuatan lagu ini nggak cuma di liriknya, tapi juga di musiknya yang berhasil nyatuin elemen klasik Linkin Park dengan sentuhan modern. Gitar berat dan distorsi memberikan pondasi yang solid, sementara dinamika antara verse yang lembut dan chorus yang meledak-ledak menciptakan pengalaman mendengarkan yang emosional.

Sebagai pembuka era baru, The Emptiness Machine berhasil nunjukin kalau Linkin Park masih punya taring. Emily Armstrong membawa gaya vokal unik yang menyatu sempurna dengan karakter band ini, menghadirkan sesuatu yang segar tapi tetap familiar. Untuk fans yang sempat ragu dengan formasi baru ini, lagu ini jadi bukti bahwa Linkin Park tetap relevan dan mampu menciptakan karya yang nggak cuma menyentuh hati, tapi juga punya kekuatan besar untuk terus dikenang.

The Emptiness Machine nunjukin kalau Linkin Park tetap jadi band yang kuat meskipun formasinya berubah. Lagu ini bukan cuma pembuka era baru, tapi juga bukti kalau mereka masih punya kemampuan buat nyentuh hati pendengarnya. Jadi, udah dengerin lagunya belum? Kalau belum, buruan coba dan resapi maknanya!