Lebih dari sekadar kontinuitas dari EP pertama mereka, "Adella Reload" juga berfungsi sebagai lagu perkenalan diri Retlehs dengan format baru.
“Dengan bergabungnya Elsha sebagai keyboardist di band kita, gue rasa pendengar yang sudah dengar kita dari EP pertama wajib tahu warna baru (band Retlehs). Sebelumnya kita ‘kan guitar heavy, nah dengan Elsha (keyboards) kita coba bereksperimen dengan approach kita ke lagu-lagu yang akan datang,” kata Hara, basis Retlehs.
Mengenai perbedaan antara St. Adella yang menutup EP pertama mereka dengan Adella Reload yang menjadi pembuka EP kedua. Adella Reload ini tetap membawa nyawa lagu yang lama, pesan interpretasi band akan dosa ‘envy’ atau kesyirikan – hanya saja dengan format baru dari kita.
Suara baru dan formasi baru ini pun akan menjadi tolak ukur ekspektasi bagi pendengar yang berkesempatan mendengarkan performa live mereka di masa mendatang. Dan selaras sama realita, estetika Retlehs yang memang pemain intinya hanya ada bass, drum, vokal, dan sekarang keyboard.
Pelajaran yang di petik dari perjalanan musik sebelumnya, mereka hanya bertiga (drum, bass, gitar). Atas kesadaran ini ingin eksperimen ke – istilahnya – warna suara baru agar bisa maksimal dalam performa-performa live selanjutnya.
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :