SuperFriends, imajinasikan diri lo memulai perjalanan dari ring MMA lokal, terus melangkah ke dunia Brazilian Jiu Jitsu yang asing, dan akhirnya jadi profesor sabuk hitam pertama di Indonesia. Nah, itulah kisah fighter Max Metino!
Lahir pada 3 Mei 1975, Max, atau yang akrab disapa Ombak, nggak cuma sekadar mantan petarung MMA. Dia adalah pionir BJJ di tanah air, mentor bagi banyak atlet muda, dan komentator di ajang One Pride MMA. Prestasinya? Max Metino juara dunia di International Submission Grappling Champion, dan orang Indonesia pertama yang berhasil meraih sabuk hitam Brazilian Jiu Jitsu, pencapaian yang bikin SuperFriends semua bangga!
Perjalanan Max tuh nggak instan. Dari belasan tahun belajar silat, tinju, kickboxing, sampai Shaolin Kungfu, dia terus mencari cabang bela diri yang benar-benar bikin dia “klik”. Akhirnya, Brazilian Jiu Jitsu lah yang jadi signature skill-nya dan membawanya dijuluki “Profesor” oleh komunitas martial arts di Indonesia.
Di artikel ini, gue bakal ajak lo telusuri perjalanan inspiratif Max Metino, dari ring MMA sampai perannya menginspirasi generasi baru SuperFriends di dunia BJJ. Siap-siap terinspirasi, ya!
Awal Karier Max Mrtino di Dunia MMA
Sebelum terkenal sebagai guru BJJ, Max Metino juga sempat menorehkan prestasi di arena MMA. Ia punya catatan profesional 1-0-0 (menang-kalah-seri) di kelas featherweight, dan tetap aktif mengikuti kompetisi meski sekarang lebih banyak fokus sebagai pelatih.
SuperFriends, MMA adalah arena yang keras, tapi bagi Max, semua latihan dan pengalaman bertarung itu jadi batu loncatan untuk memahami teknik Brazilian Jiu Jitsu lebih dalam. Menurutnya, BJJ adalah cabang bela diri paling mematikan dalam MMA, karena mengandalkan teknik kuncian dan leverage, bukan cuma kekuatan fisik.
Meskipun begitu, menurut Max Metino, olahraga ini bisa dipelajari siapa saja, bahkan anak-anak usia 5-6 tahun atau orang di atas 50, lho! Max selalu menekankan pentingnya latihan rutin MMA untuk menjaga stamina dan kesehatan.
Perjalanan Max Metino Belajar Brazilian Jiu Jitsu
Tahun 2000, Max membentuk komunitas khusus untuk mempelajari Brazilian Jiu Jitsu, yang saat itu masih jarang dikenal di Indonesia. Empat tahun kemudian, pada 2004, seorang profesor asal Jepang datang ke Indonesia, dan Max bergabung untuk belajar langsung dari ahlinya.
Setelah bertahun-tahun belajar dan berlatih, Max akhirnya meraih sabuk hitam Brazilian Jiu Jitsu, gelar yang menandakan tingkat master atau ahli di cabang ini. Gelar “Profesor” pun disematkan sebagai bentuk penghargaan atas keahliannya yang luar biasa.
Selain itu, dari profesor Jepang, ia belajar disiplin, kesabaran, dan filosofi bela diri yang mendalam. Hal ini yang membuatnya mampu membimbing para atlet One Pride MMA, mencetak juara, dan mempopulerkan BJJ di Indonesia.
Prestasi & Penghargaan Max Metino
Kalau bicara prestasi, Max Metino nggak main-main. Berikut beberapa highlight-nya:
1. Professor Brazilian Jiu-Jitsu Black Belt
Salah satu pencapaian terbesar Max Metino adalah meraih sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu di bawah bimbingan Prof. Niko Han dari Synergy Team. Gelar ini menandakan level master atau ahli dalam BJJ, dan menjadikannya sebagai figur otoritatif dalam komunitas bela diri Indonesia.
2. Max Metino Juara Dunia International Submission Grappling Champion
Selain menjadi profesor BJJ, Max juga menorehkan prestasi internasional sebagai International Submission Grappling Champion. Pencapaian ini menegaskan kemampuannya di level global, membuatnya tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga dihormati di kancah dunia.
3. Prestasi Turnamen ISC IGF
Max berhasil meraih medali emas tiga kali berturut-turut di Tournament ISC IGF pada tahun 2005, 2006, dan 2007, serta medali perak pada tahun 2008. Konsistensi ini menunjukkan dedikasi dan kerja kerasnya dalam setiap kompetisi.
4. Superfight Gold Medalist WSC 2009
Pada 2009, Max memenangkan Superfight Gold Medal WSC, menambah daftar panjang prestasi yang membuktikan kemampuannya dalam pertarungan tingkat tinggi dan menghadapi lawan tangguh.
5. Founder dan Head Coach Warrior MMA Fight Camp
Tidak hanya berprestasi di arena, Max juga mendirikan Warrior MMA Fight Camp, tempat dia melatih dan membimbing atlet muda. Melalui perannya sebagai head coach, ia menyalurkan pengalaman bertarung dan filosofi BJJ kepada generasi baru.
6. One Pride MMA Match Maker & Chairman Board Referees
Di luar arena, Max juga aktif sebagai match maker dan chairman board referees di One Pride MMA. Perannya ini menunjukkan pengaruhnya yang luas dalam organisasi MMA Indonesia, baik dari sisi teknis maupun administratif.
Kehadiran Max Metino di One Pride MMA Saat Ini
Meski sudah nggak terlalu aktif bertarung, SuperFriends, Max tetap jadi figur penting di One Pride MMA. Ia berperan sebagai pelatih, komentator, dan chairman board referees. Dengan pengalaman dan sertifikasi internasionalnya, Max membantu atlet muda untuk mengasah skill, mental, dan strategi di arena MMA.
Selain itu, Max juga aktif mengedukasi masyarakat tentang Brazilian Jiu Jitsu, bahwa olahraga ini nggak cuma buat bertarung, tapi juga meningkatkan stamina, disiplin, dan karakter.
Kesimpulan
Jadi, SuperFriends, selain sebagai mantan petarung MMA, Max Metino juga jadi pionir Brazilian Jiu Jitsu di Indonesia. Dari awal belajar sampai meraih sabuk hitam dan menjadi juara dunia, perjalanan Max penuh dengan dedikasi, kerja keras, dan semangat pantang menyerah.
Max sering bilang, “Semakin kita berumur, harus semakin sering berlatih.” Filosofi ini nggak cuma berlaku di olahraga, tapi juga hidup. Jadi jangan takut buat mulai dari nol, karena siapa pun bisa jadi Max Metino juara dunia versi dirinya sendiri!
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 06/09/2025
4 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Vivi
09/09/2025 at 16:41 PM
Renaldi Renaldi
25/09/2025 at 17:53 PM
Andi Apriansyah
28/09/2025 at 13:20 PM
Ald /
06/10/2025 at 02:15 AM