Bungee jumping merupakan salah satu atraksi favorit bagi mereka yang suka memacu adrenalin. Bungee jumping atau terjun lenting ini merupakan kegiatan melompat dari ketinggian tertentu, dengan hanya bermodalkan seutas tali lentur yang diikat di bagian tubuh atau pergelangan kaki. Biasanya kegiatan ini dilakukan di tempat-tempat yang di bawahnya terdapat air mengalir atau sungai-sungai.
Namun, tahukah lo kalau ternyata bungee jumping telah dilakukan sejak dahulu dan sudah menjadi salah satu tradisi suku ini. Tradisi ekstrem tersebut bisa ditemukan di Vanuatu.
[readalso url=21331]
Tradisi Suku Vanuatu di Pulau Pentecost
Image source: islands.com
Tradisi Nagol yang merupakan tradisi Suku Vanuatu di Pulau Pentecost ini bisa dibilang mirip dengan atraksi ekstrem bungee jumping. Pulau Pentecost sendiri merupakan sebuah pulau yang terletak di sebelah timur Australia dan sekarang menjadi bagian negara Vanuatu.
Dilansir Vanuatu Tourism Office, Nagol merupakan tradisi melompat dari atas ketinggian yang terbilang ekstrem dan menantang maut.
Bagaimana nggak ekstrem, pasalnya para Suku Vanuatu akan melompat dari atas menara kayu setinggi 30 meter yang mereka buat.
Dan lebih gregetnya lagi, biasanya bungee jumping dilakukan di atas permukaan sungai atau air, namun pada tradisi Nagol hanya mempersiapkan tanah keras sebagai tempat pendaratan. Tradisi ini juga disebut sebagai land diving.
Sebagai Penanda Kedewasaan
Image source: islands.com
Para pria di suku tersebut yang ingin menunjukkan kedewasaannya harus berani memanjat ke atas menara dan melompat ke bawah tanah hanya dengan bermodalkan seutas tali yang dibuat dari tanaman rambat.
Lebih ngerinya lagi, mereka juga nggak mengenakan pelindung apa pun. Oleh sebab itu, ritual ini sangat ekstrem karena bisa mengancam nyawa mereka.
Meski terbilang ekstrem, tradisi Nagol bukanlah kegiatan biasa. Tradisi ini diadakan setiap tahun untuk menunjukkan kedewasaan para pria di Vanuatu.
Sembari menunggu para peserta Nagol sampai di atas menara, ada tradisi unik meneriakkan nyanyian dalam bahasa daerah dari penduduk. Nyanyian ini hanya dilakukan oleh para pria yang mengenakan baju adat yang berupa penutup alat kemaluan seperti koteka.
Saat peserta Nagol tiba di atas, suasana akan berubah menjadi hening dan mereka yang melompat biasanya akan menyampaikan pesan terakhirnya. Hal ini dilakukan kalau-kalau mereka nggak selamat saat mendarat.
[readalso url=21272]
Ada Ketentuan dan Pantangan
Sebelum melakukan tradisi tersebut, ada beberapa ketentuan dan pantangan tertentu. Pada malam sebelum Nagol dilaksanakan, para peserta akan tidur di bawah menara supaya roh-roh jahat nggak mendekat.
Selain itu bagi yang sudah berkeluarga, mereka nggak boleh berhubungan suami-istri pada hari sebelum Nagol dilakukan. Mereka percaya jika hal tersebut akan mendatangkan kesialan saat mengikuti Nagol.
Nggak hanya itu, ternyata ada teknik tersendiri supaya bisa selamat dari bungee jumping kematian ini. Peserta yang melakukan Nagol harus mendarat pada bagian dada dan perut, sehingga nggak mencederai organ vital.
Mereka mempercayai bahwa setelah terjun dari ketinggian dan seseorang menyentuhkan bahunya ke atas tanah, maka tanah tersebut akan menjadi lebih subur.
Hal inilah yang menjadikan tradisi Nagol dilakukan pada bulan April hingga Juni yang juga menjadi masa panen ubi di Pulau Pentecost.
Meski terkenal ekstrem, tradisi bungee jumping ala Suku Vanuatu ini pun menjadi yang paling ditunggu-tunggu wisatawan. Bagi wisatawan yang mau menonton tradisi ini harus mendaftarkan diri melalui agen perjalanan khusus.
Bagaimana menurut, lo? Bungee jumping satu ini rasanya bisa dibilang jadi yang paling ekstrem karena menjadikan nyawa sebagai taruhannya. Tertarik buat melihat tradisi Nagol langsung, bro?
Source: kumparan.com
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 30/07/2020
Article Category : Extreme Action
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :