Penyebab Pendaki Tersesat Saat Naik Gunung, Perhatikan!

Suka naik gunung atau hiking? Selama ini apa yang paling menjadi ketakutan para pendaki? Apalagi kalau bukan tersesat. Ada beberapa penyebab pendaki tersesat yang perlu lo ketahui. Gejala awalnya adalah disorientasi, namun berubah tersesat saat pendaki memaksakan diri untuk terus jalan tanpa memahami dulu arah yang benar.

Tidak jarang pendaki mengalaminya, bahkan sampai hilang berhari-hari. Sebetulnya, hal seperti ini sangat berbahaya. Bagi lo yang untungnya belum pernah mengalaminya, tidak ada salahnya tahu penyebab pendaki sampai hilang arah. Berikut penjelasan selengkapnya, Superfriends.

Kurangnya Wawasan Jalur Pendakian

Image source: pexels.com/@katya-wolf

Penyebab pendaki tersesat pertama apalagi kalau bukan dari orangnya sendiri yang ternyata kurang wawasan mengenai jalur pendakian. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya kenali dulu cari informasi sedetail mungkin atau riset tentang gunung tujuan pendakian.

Khususnya buat lo yang baru pertama kali ingin baik gunung tersebut. Banyak kok cara dapat informasi. Contohnya dari internet atau tanya saja sama teman yang lebih dulu mendaki gunungnya. Selain itu, lo juga bisa dapatkan informasi tentang gunung tujuan dari basecamp setempat.

Lebih amannya saat mulai mendaki minta pendampingan saja. Boleh dari pemandu atau minimal orang yang lebih berpengalaman. Selama mendaki pun upayakan untuk tak terlalu berjalan jauh dengan rombongan atau rekan. Cara mendaki seperti ini akan jauh lebih aman.

Kurangnya Ilmu Navigasi

Image source: unsplash.com/@jamie452

Mendaki gunung boleh, tapi pastikan paling tidak paham sedikit tentang ilmu navigasi. Hal-hal tentang navigasi itu cukup kompleks. Dari mulai peta, angka, hingga sejumlah analisa lainnya. Lalu apakah lo harus paham semua itu dengan detail?

Sebetulnya tidak juga, minimal paham dan menguasai navigasi dasar. Dengan begitu lo bisa baca peta, tahu arah, dan tidak malah binggung sendiri. Bayangkan saat mengalami disorientasi di tengah gunung. Menguasai ilmu navigasi akan memudahkan lo untuk kembali ke jalur semula. Resiko bakal tersesat akan jauh lebih kecil.

Hilangnya Fokus dan Konsentrasi

Image source: pexels.com/@souvenirpixels

Saat kelelahan, umumnya badan manusia akan kehilangan cairan tubuhnya. Sehingga energi, daya konsentrasi juga akan jauh menurun. Tak jarang orang yang mengalami hal ini akan merasa halusinasi, sampai tak bisa berpikir jernih.

Akibatnya mungkin akan salah mengambil keputusan. Kelelahan pun kadang bisa buat orang lebih sensitif. Biasanya jika mendengar sesuatu yang padahal itu hanya dari halusinasinya, pasti akan berpikiran itu adalah hal gaib.

Ketakutan berlebih lalu muncul. Justru pada saat ini, resiko tak tahu arah lebih tinggi. Lo bisa tak bingung sendiri keluar jalur yang tak seharusnya, sampai kecelakaan. Jangan sampai kejadian seperti itu menimpa lo.

Mengedepankan Ego Pribadi

Image source: unsplash.com/@kazdenc

Setiap orang pasti punya sisi ego sendiri-sendiri. Ada pendaki yang sudah sangat percaya diri. Merasa sudah sangat akrab dengan gunung tujuan. Kemampuan navigasinya juga sangat baik, dan lainnya.

Kadang rasa ego itu akan melahirkan sikap egois dan cenderung arogan. Sehingga, tak jarang pendaki lantas tak lagi mengindahkan peraturan. Sampai tak ragu untuk meremehkan persiapan dan perlengkapan khas pendakian.

Selain itu karena sudah terlalu percaya diri dengan kemampuan navigasinya, sama sekali tak ragu selama perjalanan. Kadang ada yang sampai lewat jalan pintas tanpa takut sedikit pun. Biasanya sih, kelakuan seperti ini sekalian untuk pamer.

Lo jangan coba-coba melakukan hal seperti ini. Sebab bukannya bangga, lo bisa beresiko hilang arah dan tersesat. Bahaya kalau sampai kecelakaan dan membahayakan nyawa bukan?

Nah, itu dia tadi penyebab pendaki tersesat saat naik gunung. Mendaki memang seru, tapi resikonya juga tak terlalu kecil. Selalu hati-hati dan persiapkan dulu sebelum berangkat supaya makin aman.