Cliff diving merupakan kegiatan ekstrem yang mengharuskan lo menyelam ke dalam air dari tebing yang sangat tinggi dan curam. Olahraga satu ini juga sangat berisiko, bahkan hanya orang-orang yang telah diberi pelatihan yang tepat dan punya banyak pengalaman aja yang mungkin bisa melayang dari ketinggian ekstrem dan bisa mendarat di air dengan aman.
Tapi sebelumnya, lo udah pada tau belum sejarah awal dari cliff diving ini, Superfriends? Sebelum lo mencoba olahraga ekstrem satu ini, simak dulu nih sejarah awal cliff diving serta risiko yang mesti dihadapi.
[readalso url=23349]
Sejarah Cliff Diving
Image source: mareeg.com
Sejarah cliff diving sendiri kabarnya kembali sekitar 250 tahun ke Kepulauan Hawaii. Sebuah legenda mengatakan bahwa Raja Maui – Kahekili II – akan memaksa prajuritnya melompat dari tebing pertama buat mendarat di air yang ada di bawah. Hal ini merupakan cara buat menunjukkan pada raja mereka kalau mereka nggak kenal takut, setia, dan juga berani.
Selain itu, di bawah Raja Kamehameha, cliff diving berevolusi menjadi sebuah kompetisi di mana para pesertanya dinilai dengan gaya, dan gimana mereka bikin percikan sekecil mungkin ketika memasuki air.
Sampai hari ini, olahraga ini emang masih dipandang sebagai aktivitas yang berbahaya, dan bisa mengakibatkan cedera serius atau bahkan kematian kalau nggak dilakukan dengan benar.
Cliff diving pun modern terus berkembang. Misalnya, pada tahun 2015 rekor dunia baru ditetapkan ketika atlet ekstrem Brasil-Swiss bernama Laso Schaller terjun dari ketinggian lebih dari 58 meter dari platform di Maggia, Swiss.
Ketinggian seperti itu udah menjadi sesuatu yang sangat ekstrem dalam sebuah cliff diving, apalagi sebagian besar kompetisi hanya dilakukan pada ketinggian 26-28 meter. Sebagai perbandingan, bahkan penyelam Olimpiade melompat dari ketinggian maksimum hanya 10 meter aja.
[readalso url=22942]
Risiko yang Mesti Dihadapi
Image source: panthalassa.org
Seseorang yang melakukan cliff diving, biasanya bakal menempuh waktu sekitar 60-70 mph ketika menabrak air. Hal ini nggak menutup kemungkinan bakal terjadi cedera nyata. Cedera yang paling umum dihadapi seperti memar, lecet, fraktur kompresi, gegar otak, dan bahkan kerusakan tulang belakang.
Karena risiko tersebut, buat melakukannya pertama kali sebaiknya dilatih pada ketinggian yang jauh lebih rendah. Bisa dibilang, lo harus menyempurnakan keterampilan sebelum akhirnya mencoba yang tinggi. Seiring waktu, lo nggak cuma mendapatkan keterampilan yang diperlukan buat mendarat dengan aman di air, tapi juga kepercayaan diri buat coba melompat dari tebing yang lebih tinggi.
Kalau lo berpikir untuk melakukan cliff diving, lo bisa mempertimbangkan saran atlet berpengalaman dalam olahraga ini yang udah sering berkompetisi di seluruh dunia. Para atlet bakal menekankan pentingnya dilatih secara teknis, punya kondisi fisik yang baik, dan menyelam berkali-kali dari ketinggian yang lebih rendah sebelum mencoba terjun dari tebing yang lebih tinggi.
Selain itu, banyak juga faktor yang mesti dipertimbangkan, termasuk cuaca, gelombang, dan dataran – baik di tebing maupun di air. Kondisi angin, khususnya, bisa menjadi peran utama dalam pendaratan dengan aman, meski penempatan bebatuan dan rintangan lain juga penting untuk diperhatikan.
Itulah sejarah awal dan beberapa risiko yang mesti dihadapi mengenai cliff diving, Superfriends. Berani cobain olahraga ekstrem ini?
Source: https://id.traasgpu.com/apa-itu-cliff-diving/
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 30/04/2021
Article Category : Extreme Action
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :