Siapa sih yang nggak kenal Gunung Semeru? Gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 mdpl ini seakan dinobatkan menjadi gunung yang wajib didaki oleh para pendaki. Keindahan dan kemegahannya sungguh menarik setiap orang dari berbagai penjuru untuk menaklukkan puncak para dewa ini.
Namun di balik daya tariknya yang memesona, Gunung Semeru juga memiliki sisi bahayanya tersendiri bagi para pendaki yang kurang hati-hati. Adalah Blank 75 yang merupakan zona berbahaya di bawah puncak Mahameru di mana banyak pendaki yang tersesat, mengalami kecelakaan, disorientasi arah, kehabisan bekal, dan lebih parahnya terperosok ke jurang.
[readalso url=22208]
Sebuah Jurang yang Sangat Dalam
Image source: janu-jalanjalan.com
Sebenarnya Blank 75 ini nggak menunjuk pada satu titik koordinat tertentu, melainkan dipakai untuk menyebut sebuah area yang cukup luas dengan banyak jurang di dalamnya. Disebut Blank 75 karena pada bagian jurang yang terdekat mempunyai kedalaman sekitar 75 meter.
Jurang-jurang pada Blank 75 ini merupakan hasil dari longsoran badan pasir pada kawasan puncak akibat dari aktivitas vulkanik yang ada. Puncak Mahameru sebagian besar terdiri dari pasir dan nggak ada vegetasi yang membuat tanah nggak mampu berpijak sehingga membuatnya mudah longsor.
Jalur sesat Blank 75 merupakan sebuah jalur yang terbentuk akibat dari aliran lava Gunung Semeru. Lokasinya berada di timur laut puncak Mahameru dan di luar jalur sisi kanan Arcopodo ke arah Desa Pasrujambe, Kabupaten Lumajang.
Medannya berupa lereng berpasir dengan jalur yang putus (blank) karena dipisahkan oleh jurang yang menganga dengan kedalaman sekitar 70 – 275 meter.
Banyak pendaki yang salah mengambil jalur hingga terjebak di Blank 75 ini. Fatalnya, karena jalurnya berupa lereng yang cukup curam ditambah kebiasaan pendaki yang menuruni Mahameru dengan berlari, pendaki biasanya nggak melihat ada jurang di depannya sehingga siapapun yang nggak sempat mengerem ketika terjebak di Blank 75 pasti akan jatuh ke jurang tersebut.
[readalso url=22390]
Menghindari Blank 75
Blank 75 berada di antara lereng pasir Mahameru (Cemoro Tunggal, Arcopodo, dan sekitarnya) sampai ke area vegetasi Kalimati. Area lereng yang hanya berupa pasir tanpa penanda alam tertentu ditambah jalur yang berkelok-kelok membuat pendaki rawan mengalami disorientasi.
Terkadang pendaki nggak sadar telah mengambil arah yang salah karena banyaknya percabangan jalur. Disinilah pendaki wajib fokus dan konsentrasi dalam mengambil keputusan arah.
Dari Arcopodo, pendaki harus mengambil jalur kiri yang menuju ke arah Kalimati. Jika terlewat, pendaki bisa terbawa perlahan semakin ke arah kanan yang cenderung ke arah Lumajang.
Kebanyakan pendaki yang masuk ke Blank 75 karena nggak sengaja berbelok ke arah kanan akibat lari dari atas dan akhirnya masuk ke zona Blank 75. Perhatikan jalur yang dilewati, mendekati Pelawangan (Kelik/batas vegetasi) jangan mengambil jalur terlalu ke kanan.
Kebanyakan pendaki mengambil jalur ke kanan (jalur Blank 75) karena jalannya lebih bagus. Padahal jika dicermati dengan seksama, sudah ada patok penanda di tempat tersebut.
Sebagai patokan mengambil jalur yang benar, cermatilah jejak di pasir, ikuti jalur yang paling banyak jejaknya. Perhatikanlah pepohonan yang ada di Pelawangan, atau bisa berpatokan pada gunung Kepolo yang sangat terlihat ketika turun.
Jika pendaki membawa GPS maka aktifkan track GPS sebelum mendaki Mahameru, pulangnya ikuti track tersebut dari GPS. Sementara jika pendaki bisa melakukan navigasi, maka ukur bearing/azimuth arahnya sebelum mendaki Mahameru sehingga bisa jadi patokan saat turun.
Nah, itulah cara yang bisa dilakukan agar nggak tersesat di Blank 75 Gunung Semeru. Perhatikan baik-baik jalur yang dilalui ya, bro.
Source: http://www.indosurvival.com/2019/07/agar-tidak-tersesat-di-blank-75-semeru.html
Author :
Article Date : 21/10/2020
Article Category : Extreme Action
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :