Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Sejarah Ouya: Konsol Ambisius Yang Berujung Kegagalan!

Superfriends, lo pernah tau nggak dulu ada konsol berbasis android yang ambisius ingin mendominasi tapi berujung gagal? Yes, ada namanya konsol Ouya! Konsol ini cukup ramai diperbincangkan pada 2013 lalu, katanya konsol ini bisa jadi alternatif dibanding konsol lain. Nggak cuma itu, konsol ini menawarkan 600 lebih game buat free to try. Kenyataannya, sebagian besar game-nya cuma medioker. Tipikal game-game android yang dibuat secara nggak niat. Ouya punya kisah yang menarik buat lo tau dan bisa jadi pelajaran penting di dunia gaming. So, gimana perjalanan Ouya? Gas, mari kita bahas!

Bentuk Konsol Ouya

Source: pressablecdn.com

Tahun 2012 tepatnya pada bulan Juli, Ouya pertama kali diumumkan oleh seorang pengusaha teknologi bernama, Julie Uhrman. Proyek Ouya didanai lewat kampanye di platform Kickstarter, kampanye ini menarik perhatian publik nih. Tim Ouya berhasil mengumpulkan dana lebih dari $8,5 Juta USD dari hampir 63.000 pendukung. Dana yang didapat tim Ouya jadi proyek Kickstarter tersukses pada masa itu.

Nah, dengan membawa modal dana besar yang didapat, Ouya berambisi menyediakan konsol seharga $99 berbasis sistem operasi Android dengan ekosistem terbuka. Artinya, developer nggak perlu bayar lisensi untuk buat atau mendistribusikan game pada Ouya. Nggak cuma itu, Ouya nawarin opsi “free-to-try”, memungkinkan player mencoba game-game dalam Ouya sebelum membelinya.

Ambisi ini akhirnya terealisasikan Ouya secara resmi mengudara pada 25 Juni 2013. Sambutan hangat dari komunitas indie sampai penggemar teknologi menghampiri Ouya. Desain yang kecil dan unik, harga yang terjangkau, jadi faktor utama Ouya menarik perhatian publik. Ouya juga nawarin akses ke ribuan aplikasi Android dan game eksklusif yang dikembangkan langsung sama Ouya.

Source: YT/Crowbcat

Dapat sambutan hangat di awal peluncuran, lama-lama popularitas Ouya mulai menurun karena beberapa masalah. Konsumen hingga kritikus berpendapat, setidaknya ada tiga masalah dari konsol Ouya ini, bro. Pertama kualitas hardware yang buruk, kedua ketersediaan game yang medioker, ketiga tampilan user interface yang kurang memuaskan. Karena tiga masalah utama ini menyebabkan penjualan Ouya menurun.

Hanya dua tahun tepatnya pada 2015, tim Ouya menghadapi kesulitan financial yang serius hingga harus menjual kepemilikan Ouya ke perusahaan lain. Nggak berhenti disitu, beberapa yang jadi backers buat kampanye Ouya bahkan minta refund karena saking kecewanya. Sampe-sampe ada yang ngencingin konsol Ouya, bro! Ouya akhirnya diakuisisi oleh Razer pada Juni 2015. Razer memodifikasi teknologi Ouya ke dalam ekosistem perangkat mereka, sekaligus menghentikan produksi perangkat keras Ouya. Ouya resmi tutup pada Juni 2019, menandai akhir konsol ini.

Kesimpulan, proyek Ouya yang ambisius gagal untuk merevolusi dunia konsol gaming, bro. Meski gagal, Ouya mesti diingat sebagai salah satu upaya besar mendukung komunitas indie membuat konsol dalam industri gaming. Kegagalan bisa jadi pelajaran bahwa, teknologi yang inovatif harus diimbangi dengan eksekusi yang solid dan pembahasan mendalam tentang target market, Superfriends!



ARTICLE TERKINI

Author : Admin Challenge

Article Date : 03/12/2024

Article Category : News

Tags:

#Teknologi Game

4 Comments

Comment
w noor s

w noor s

04/12/2024 at 09:45 AM

sejarah menarik
Agus Sungkawa

Agus Sungkawa

05/12/2024 at 16:08 PM

sejarah game
O Heni

O Heni

09/12/2024 at 23:58 PM

Gagal di indo
Khairul Amri

Khairul Amri

09/01/2025 at 13:14 PM

Wow
Other Related Article
image article
News

“Komorod” Nggak Safety Tapi Pernah Jadi Modif Kalcer Pada Jamannya!

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Injeksi Lebih Worth It Daripada Karburator? Cek Faktanya Disini!

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Kreativitas “Mati” Karena The Game Awards?

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Game Apa Yang Lo Tinggalin Begitu Aja Padahal Udah Ribuan Jam Mainin?

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Ringkas dan Bertenaga Bikin Motor-Motor Ini Laris Manis Di Road Race Indonesia?

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Sama-sama Mampu Meningkatkan Performa Motor, Udah Tahu Bedanya Bore Up dan Tune Up?

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Apakah Benar Supermoto Memang Memerlukan Sistem Pengereman ABS?

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Mana Yang Lebih Berbahaya? Motocross atau Road Race?

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Jadi No 2 Yang Paling Disukai Fans, Ini Saatnya Dino Crisis Dapat Seri Terbaru?

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Penasaran Kenapa Astro Bot Jadi Game of The Year 2024? Simak Ulasannya Disini!

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive