Belum lama ini, ada kabar duka yang kembali menerpa dunia pendakian Indonesia ketika informasinya banyak memenuhi media sosial. Seorang pendaki asal Jakarta diketahui meninggal dalam pendakian Gunung Latimojong. Kabarnya, korban diduga terjatuh saat melewati tanjakan terjal menuju Pos 3, kemudian terguling dan menyebabkan cedera yang serius.
Gunung Latimojong sendiri dikenal punya medan pendakian yang cukup berat. Selain itu, gunung yang memiliki ketinggian 3.478 meter di atas permukaan laut ini juga merupakan puncak tertinggi di Sulawesi dan menjadi salah satu dari daftar The Seven Summits of Indonesia.
Juga dikenal dengan nama Rantemario, Gunung Latimojong terletak di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Lantas, apa aja fakta tentang pegunungan Latimojong dan gimana sih medan pendakian yang ada di gunung ini? Berikut ini ulasan selengkapnya.
[readalso url=22798]
Fakta Gunung Latimojong
Image source: indonesiakaya.com
Pegunungan Latimojong merupakan titik tertinggi di Pulau Sulawesi. Rangkaian pegunungan ini juga bukan merupakan gunung berapi seperti gunung-gunung lain di beberapa wilayah Indonesia, melainkan gunung non-vulkanologi.
Selain itu, wilayah ini dipenuhi oleh hutan tipe Montana, di mana karakteristik dari hutan tipe ini adalah tumbuh di wilayah dengan ketinggian 2.000 hingga 3.000 meter di atas permukaan laut. Kalau beruntung, lo bisa berjumpa dengan babi rusa dan anoa di sini, Superfriends.
[readalso url=21901]
Jalur Pendakian
Image source: jalanpendaki.com
Jalur pendakian yang umum digunakan buat mencapai puncak Rantemario adalah dari Kecamatan Baraka, berikut ini perhentian pendakian yang akan dilewati mulai dari Kecamatan Baraka:
Etape Baraka – Desa Latimojong (Rante Lemo)
Dari Baraka, lo bisa menumpang jeep sampai ke Desa Latimojong, tapi kalau lagi musim kemarau terkadang bisa juga sampai ke Desa Karangan.
Desa Latimojong – Dusun Karuaja
Setelah jalan kaki dari Desa Latimojong selama kurang lebih 1 jam 15 menit, jalan setapak akan melewati Dusun Karuaja, sebuah dusun kecil di sebuah lembahan bukit.
Dusun Karuaja – Desa Karangan
Dari Dusun Karuaja, perjalan berlanjut menuju Desa Karangan yang harus ditempuh selama 2 jam berjalan kaki. Desa Karangan sendiri berada di pinggang bukit dengan ketinggian 1.390 mdpl, dan dilewati oleh sebuah sungai besar berair jernih bernama Salu Karangan.
Desa Karangan – Pos I (Buntu Kaciling)
Jalur pendakian dari Desa Karangan menuju Pos I berawal dengan mengikuti arus sungai Salu Karangan kemudian menyeberangi sebuah jembatan dari batang pohon dan menanjak naik dengan kemiringan kurang lebih 50-70 derajat.
Pos I (Buntu Kaciling) – Pos II (Goa Sarung Pakpak)
Jalur pendakian menuju Pos II dikenal juga dengan sebutan Pos Goa Sarung Pakpak dari Pos I bakal bervariasi, mendaki dan menurun serta melewati tepi jurang. Waktu tempuh dari Pos I menuju Pos II adalah 1 jam 45 menit.
Pos II (Goa Sarung Pakpak) – Pos III (Lantang Nase)
Meninggalkan Pos II, medan tanjakan terjal pun bakal dihadapi, dengan kemiringan sekitar 80 derajat dan bisa ditempuh selama 1 jam perjalanan.
Pos III (Lantang Nase) – Pos IV (Buntu Lebu)
Jalur pendakian menuju Pos IV dari Pos III mempunyai kemiringan 60-70 derajat, dengan sesekali jalan mendatar. Waktu tempuh dari Pos III ke Pos IV adalah kurang lebih 45 menit.
Pos IV (Buntu Lebu) – Pos V (Soloh Tama)
Pos V sendiri berupa daerah datar yang luas yang terletak di sisi sebuah punggungan dengan ketinggian 2.480 mdpl. Waktu tempuh perjalanan dari pos sebelumnya adalah 1 jam 30 menit.
Pos V (Soloh Tama) – Pos VI
Jarak tempuh dari Pos V ke Pos VI adalah sekitar 40 menit. Pos VI sendiri berada di ketinggian 2.690 mdpl. Dari lokasi ini lo udah bisa melihat jejeran pegunungan Latimojong.
Pos VI – Pos VII (Kolong Buntu)
Perjalanan dari Pos VI sampai ke Pos VII (Kolong Buntu) memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit. Pos VII sendiri merupakan tanah datar yang terbuka tanpa pohon, berada di ketinggian 3.100 mdpl.
Pos VII (Kolong Buntu) – Pertigaan
Pertigaan ini merupakan sebuah daerah terbuka yang cukup luas, saat sampai di daerah ini jalur pendakian bercabang dua, ke kiri merupakan ke puncak Rantemario dan belokan 30 derajat ke kanan merupakan jalur pendakian yang akan menuntun lo sampai ke puncak Nenemori, dan kalau belok 90 derajat ke kanan adalah jalur jalan setapak turun ke arah Palopo.
Pertigaan – Puncak Rantemario
Buat mencapai puncak Rantemario dari Pertigaan, jalur pendakiannya bakal sedikit mendatar dengan sesekali menanjak dengan kemiringan kurang lebih 37 derajat. Melewati medan terbuka berbatu, ada dua jalur namun kedua jalur tersebut akhirnya bertemu juga menjadi satu sebelum mencapai daerah puncak. Dari puncak Rantemario, lo bisa melihat pemandangan yang menakjubkan, Superfriends.
Nah, itulah tentang Gunung Latimojong di Sulawesi Selatang yang jadi salah satu puncak tertinggi dari The Seven Summits of Indonesia. Tertarik buat mendakinya, Superfriends?
Source: https://www.the7summitsindonesia.com/?page_id=810
ARTICLE TERKINI
1
Carlos Ulberg Bikin Heboh UFC Fight Night Perth: KO Gila Dominick Reyes di Ronde Pertama!
2
Galatasaray vs Liverpool: Nama Chiesa Hilang dari Skuat, Arne Slot Ungkap Alasannya
3
The Brandals Rilis Single "Jari Kasar" Bareng Sukatani
4
Mike Tyson Blueprint System: Hack Pukulan yang Bikin Lawan KO dalam Detik!
5
Pemain AC Milan Terkejut Sama Luka Modric: Kok Dia Bisa Lari Kayak Gitu di Umur 40 Tahun?
Article Category : Wilderness
Article Date : 21/06/2021
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :