Apa sih warisan budayanya? Jadi secara spesifik bukan persawahannya yang menjadi warisan budaya. Melainkan sistem pengairan sawah masyarakat Bali yang diberi nama Subak. Nah, di Jatiluwih itu lo bisa melihat dari dekat bagaimana sebuah sistem pengairan sawah jadi pemandangan yang mempesona. Sampai-sampai diakui dan jadi warisan dunia.
Kalau lo sadar, tampilan Google Doodle pada 29 Juni 2020 kemarin adalah ilustrasi subak di Bali. Jadi subak itu sistem irigasi tradisional di sana. Kalau lihat estetikanya, subak memiliki pemandangan yang cantik banget. Bentangan sawahnya hijau dan sudah menjadi desinasi wisata.
Di Bali, Subak ini sudah diterapkan di lima kabupaten, salah satunya ya di Jatiluwih ini. Letaknya di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Kalau dari Kuta, kurang lebih bisa menghabiskan waktu sekitar dua jam untuk sampai di Subak Jatiluwih
Dengan luas lebih dari 400 hektar, Subak Jatiluwih ini memamerkan pemandangan sawah yang serba hijau. Nggak heran deh kalau wisatawan lokal dan mancanegara ramai banget datang ke sini. Ramainya wisatawan juga menunjukkan kalau destinasi wisata di Bali itu nggak cuma pantai. Bali nggak akan pernah habis dengan pesona alamnya!
Buat masyarakat urban yang kesehariannya berpapasan dengan hiruk pikuk kendaraan dan pohon beton pasti betah ketika melihat bentangan sawah hijau. Udaranya sejuk. Di sana lo bisa bersantai di warung yang letaknya di pinggiran sawah. Lo juga bisa melihat kehidupan petani dari dekat, aktivitas yang jarang banget didapat di perkotaan, apalagi di Jakarta.
Yang bikin suasana di sana sejuk itu karena posisinya juga berada di dataran tinggi Gunung Batukaru. Banyak lho pelancong yang berlama-lama di sana. Bahkan sampai menginap di penginapan. Karena tadi, suaranya bikin ogah pulang.
[readalso url=21659]
Sistem Pengairan Subak
Image source: tripilarwisata.com
Sistem Subak ini pengelolaan air yang mengairi sawah yang mana dilakukan secara berorganisasi. Sistem ini dipertahankan masyarakat Bali sejak ratusan tahun silam.
Dalam sistem subak ini petani juga jadi merasakan yang namanya keadilan. Karena sistem pengairan sawahnya yang merata. Nggak cuma itu aja lho, subak juga mengajak para petani untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Hal itu ditandai dengan adanya Pura Ulun Carik atau Pura Bedugul yang dibangun khusus oleh para petani di sana. Letak pura itu ada di sekitar persawahan yang digunakan sebagai tempat pemujaan untuk Dewi Sri atau simbol kesuburan.
Predikat dari UNESCO
Image source: arungjerameloprogo.com
Subak Jatiluwih adalah warisan budaya tak benda yang ditetapkan UNESCO pada tahun 2012. Predikat dari UNESCO ini melalui perjalanan yang panjang yakni dimulai pada tahun 2003.
Disebutkan, ada empat unsur penting yang akhirnya Subak Jatiluwih mendapat predikat warisan budaya dunia. Pertama, Subak Jatiluwih terbilang masih asli dan asri jika dibandingkan subak lain di Bali. Sebab, kebanyakan subak di lokasi sudah dibatasi dengan bangunan-bangunan. Sehingga keasriannya berkurang.
Yang Kedua, padi yang ditanam di Subak Jatiluwih juga jeni varietas padi bali merah. Lalu yang ketiga, estetikanya sangan indah dan mempesona. Terakhir, Sibak Jatiluwih masih mengikuti aturan tradisional dalam meestarikannya. Subak ini yang menjadikan Jatiluwih sebagai desa wisata yang ditetapkan tahun 1993.
[readalso url=21752]
Pernah Dikunjungi Obama
Saking mempesonanya mantan Presiden AS, Barack Obama pernah melihat langsung keindahan 'karpet hijau raksasa' di Jatiluwih. Obama datang pada tahun 2017. Bisa dibilang cukup lama, Obama dan rombongan menyusuri jalur trekking Jatiluwih selama 1,5 jam.
Source: https://travel.kompas.com/read/2020/06/29/091000327/subak-jatiluwih-warisan-budaya-dunia-hingga-dikunjungi-obama?page=all#page2
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 16/07/2020
Article Category : Wilderness
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :