Setelah berkarya selama lima tahun dengan pencapaian 3,5 juta pendengar bulanan di Spotify—termasuk lagu Resah Jadi Luka yang telah didengar lebih dari 226 juta kali—Daun Jatuh merilis EP kedua mereka yang bertajuk Kini & Sampai Kapanpun.
Berangkat dari sebuah rasa, dimana di dalam hidup ini, kita terbiasa untuk berfikir bawah tolak ukur hidup ini adalah pencapaian, dan sering kali hal ini menjadi kan kita lupa terhadap keindahan-keindahan yang datang dari hal sederhana, EP ini berisi enam lagu yang membawa pesan utama untuk lebih hadir dalam setiap detik kehidupan—menikmati momen saat ini sambil terus berharap dan berbagi kebahagiaan.
Melalui lagu-lagu Kini, Gelasmu Terisi, Untuk Selalu Senang, Semoga Masih Ada Waktu, Tuk Singgah, dan Sampai Kapanpun, Daun Jatuh menyampaikan perjalanan emosional yang penuh keindahan dalam kesederhanaan. Keenam lagu ini dihadirkan untuk menginspirasi rasa syukur, harapan, dan kebersamaan yang mendalam.
Dengan alunan yang tenang dan syahdu, Timothy dan Verrel melihat EP Kini & Sampai Kapanpun cocok untuk menemani momen-momen reflektif para pendengar-nya, seperti saat berjalan sendiri, menyeduh kopi di pagi hari, atau menikmati senja setelah hari yang panjang. Lagu-lagu ini juga cocok menemani perjalanan, baik secara fisik maupun emosional, bagi mereka yang mencari pemahaman hidup atau ketenangan di tengah kesibukan.
Pengerjaan EP ini berlangsung selama enam bulan, melibatkan kolaborator seperti Vinson Vivaldi sebagai produser, Kamga Mo dan Oendari sebagai vocal director, mixing oleh Ivan Gojaya, dan mastering oleh Dimas Pradipta. Visual EP ini turut diperkaya oleh kontribusi Hamparan Hijau dalam pembuatan visualizer. Salah satu lagu, Tuk Singgah, dirilis lebih awal sebagai single kolaborasi dengan Prilly Latuconsina.
Dalam proses kreatifnya, Timothy dan Verrel menggali inspirasi dari memori-memori sederhana namun bermakna yang mereka alami. Lagu Untuk Selalu Senang, sebagai fokus track, merefleksikan perspektif baru tentang kebahagiaan dalam hidup.
“Banyak perubahan yang terjadi pada kami, termasuk cara kami memandang musik. Baru-baru ini, kami tersadar bahwa apa yang kami kejar selama ini ternyata bukanlah hal yang benar-benar kami senangi. Sederhananya, kami merasa bahwa kami tidak begitu bahagia jika meja kami dipenuhi dengan kristal-kristal yang gemerlap. Kami justru lebih senang jika meja makan kami diisi dengan buah-buahan dan sayuran segar yang kami petik langsung dari kebun di belakang rumah,” ujar Timothy dan Verrel.
Melalui EP ini, mereka belajar menghargai hal-hal kecil yang memberikan kebahagiaan sejati. Mereka menyadari bahwa kebahagiaan bukan hanya tentang pencapaian besar, tetapi juga tentang merayakan momen-momen sederhana yang sering terlewatkan.
“Bagi kami, EP ini adalah bentuk penghormatan kepada waktu—yang mengajarkan untuk tidak hanya menjalani hidup, tetapi juga benar-benar merasakannya,” ungkap mereka. “EP ini adalah pengingat bahwa setiap detik punya keindahan yang layak dirayakan.”
Ke depan, Daun Jatuh sedang mengerjakan karya-karya baru tanpa tekanan untuk mengikuti format rilis tertentu. Mereka ingin lebih mengikuti alur kehidupan dan tetap hadir seperti pesan dalam EP ini.
ARTICLE TERKINI
1 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Andriyan Yan
18/01/2025 at 00:35 AM