Ada Jejak Peradaban Purba Misterius di kaki Gunung Sumbing, Beneran?

Buat lo yang suka dengan sejarah, kayaknya Bukit Payung di kaki Gunung Sumbing, Kabupaten Magelang bisa jadi destinasi yang seru untuk dikunjungi.

Konon kabarnya, di bukit dengan ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut ini menyimpan jejak peradaban purba misterius. Benarkah?

Lo bisa ngerasain hawa sejuk saat lo mengunjungi bukit ini. Lo bisa lihat di titik tertentu terdapat sekumpulan batu. Nah, diantara kumpulan batu itu menyelip sebuah gua tersembunyi yang disebut warga dengan Omah Watu atau Rumah Batu.

Buat lo yang berminat datang ke Omah Watu, lo harus melewati jalan menanjak dan dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak. Tenang saja, jalan disana sudah dibeton jadi aman untuk dilewati.

Omah Watu berbentuk ruangan berukuran 5 x 6 meter. Begitu sampai disana dan lo mau masuk, lo harus lewat celah batu. Maklum, mulut gua ini nggak terlalu luas dan depannya dihalangi batu besar yang seolah-olah sengaja diletakkan disana. Nggak jauh dari celah batu untuk masuk, lo bisa lihat sebuah batu dengan tekstur halus seperti bekas pintu yang sudah ambruk.

[bacajuga url=61921]

Didalam Omah Watu lo bakalan lihat beberapa ukiran dan relief peninggalan masa lalu Bro! Contohnya, nggak jauh dari mulut gua, lo bisa lihat beberapa batu besar dengan tekstur halus yang di atas permukaannya terdapat relief dua dimensi bergambar wayang yang diukir kasar.

Dalam ruangan Omah Watu yang berukuran 5 x 6 meter, ada beberapa batu yang disusun rapi mirip meja. Masyarakat menduga kalau meja ini dipakai sebagai altar pemujaan Bro. Nggak jauh dari altar, lo bisa lihat mirip kubangan air berukuran 4 x 2 meter yang sama terbuat dari batu. Di dalam bak air ini ada batu kayak lingga dan tertancap pada batu lain mirip yoni. Anehnya, air di dalam bak air ini jernih banget dan keluar dari sebuah batu. Air ini nggak pernah surut lho.

Warga setempat juga percaya, Omah Watu merupakan pintu masuk jalur purba ke Suroloyo, sebuah tempat petilasan dan tempat bertapa Sultan Agung Hanyokrokusumo atau Raden Rangsang dari Kesultanan Mataram.

Sayangnya lokasi Omah Watu belum pernah ada penelitian yang dilakukan disana. Dan lebih disayangkan lagi, beberapa relief disana bahkan ada yang rusak dicorat-coret oleh anak-anak mudah yang nggak bertanggungjawab.