Liburan Ekstrem ke Penangkaran Buaya di Desa Blanakan

Tampak jelas taring-taring tajam menempel pada rahang kokoh buaya raksasa tersebut. Namun tak menyurutkan antusiasme pengunjung untuk berfoto dengan buaya raksasa di penangkaran Desa Blanakan, Subang, Jawa Barat.

Yup, taman wisata yang dikelola oleh Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat ini menawarkan atraksi utama yang cukup extreme, yaitu dengan berfoto bersama buaya muara yang berbobot hampir 1 ton, bro.

Tapi tenang, buaya yang digunakan untuk berfoto pun merupakan buaya yang terawat dengan baik dan pastinya sangat ramah terhadap manusia. Sang pawang juga turut mengawasi agar tidak ada pengunjung yang merusak mood buaya raksasa tersebut, bro. Berikut ini beberapa informasi menarik lainnya terkait wisata penangkaran buaya di Blanakan, Subang.

[readalso url=21733]

Menjadi Tempat Penangkaran Ratusan Buaya

Image source: Instagram/livingasclaudy

Selain buaya yang digunakan untuk berfoto, ada juga ratusan buaya lain di tempat ini lho, bro. Buaya-buaya muara tersebut ditempatkan pada kolam-kolam berdasarkan usianya. Total di penangkaran ini terdapat 407 ekor buaya yang ditempatkan pada 23 kolam, bro. Dengan rincian 372 buaya jantan dan 35 ekor buaya betina.

Ratusan buaya tersebut dirawat dengan sangat baik kok, bro. Mereka diberi makan daging segar dua hari sekali. Kenapa nggak diberi makan setiap hari? Menurut sang pawang, jika buaya diberi makan setiap hari biasanya makanan tersebut tidak dihabiskan dan berpotensi mengotori kandang buaya. Jadilah, mereka diberi makan selama dua hari sekali, bro.

Berkenalan dengan Baron dan Jack

Image source: ihategreenjello.com

Ini dia buaya raksasa yang sering dicari para pengunjung, Baron dan Jack. Kedua buaya senior ini berusia sudah cukup tua, yaitu sekitar 35 tahun. Baron dan Jack merupakan buaya generasi pertama yang ada di penangkaran Blanakan, Subang.

Baron memiliki panjang tubuh sekitar 5,5 meter. Sedangkan, Jack memiliki panjang sekitar 6 meter. Uniknya, mereka miliki bobot berat yang sama, yaitu sekitar 700 kilogram atau hampir 1 ton, bro.

Sesi pemberian makan kedua buaya senior ini bisa dibilang menjadi waktu yang sangat dinanti-nanti oleh para pengunjung penangkaran buaya di Blanakan ini. Hidangan yang biasa diberikan kepada Baron dan Jack biasanya berupa seekor bebek. Lo juga bisa memberi makan kedua buaya raksasa ini dengan cara membeli makanannya langsung di sana. Harganya pun sangat terjangkau, yaitu sekitar 50.000 rupiah untuk seekor bebek.

Baron dan Jack biasanya langsung keluar dari tempat persembunyiannya ketika pengunjung melemparkan umpan ke dalam kolamnya. Kedua buaya senior ini tinggal di dalam kolam yang lumayan besar dengan lima ekor betina lainnya. Namun, Baron dan Jack hidup terpisah di wilayah teritorialnya masing-masing, bro.

Usia yang semakin menua dan berat badannya yang semakin bertambah membuat Baron dan Jack mulai enggan meninggalkan daerah teritorialnya. Mereka berdua bisa dibilang sudah seperti menjadi preman pensiun lah, bro.

[readalso url=21729]

Perbedaan Sifat Baron dan Jack

Perilaku kedua buaya ini pun sedikit berbeda. Jack masih memiliki sifat agresif dan tidak sembarang orang bisa mendekatinya. Untuk memanggil Jack, sang pawang biasanya memanggil namanya sambil memukulkan tongkat bambu di pinggir kolam. Sesaat kemudian Jack pun keluar dan menerkam tongkat tersebut. Yap, itulah sifat liar yang masih dimiliki si Jack. Extreme juga ya, bro.

Sedangkan, si Baron ini sudah sangat jinak dan ramah terhadap manusia. Pengunjung pun bisa menyentuh dan berfoto dengan buaya raksasa yang satu ini sambil diawasi sang pawang. Ketika memanggil Baron, sang pawang biasanya harus menunggu agak ketimbang memanggil si Jack. Saat Baron mulai naik ke daratan, pengunjung bisa menyentuh berfoto dengannya. Namun ingat, jangan sampai menyentuh moncongnya, bro.

Harga tiket untuk berpetualang di tempat penangkaran ini sangat terjangkau kok, bro. Harga tiket masuknya sekitar 10.000 rupiah untuk satu orang. Sedangkan, untuk melihat aksi Baron dan Jack dikenakan biaya tambahan sebesar 8.000 rupiah saja. Terjangkau banget kan, bro? Berani mengunjungi tempat ini?