Ngopi saat naik gunung bukan cuma sedap dirasa, tapi nikmat di badan. Hangat! Itu makanya macam-macam jenis kopi, mulai dari kopi saset sampai bawa grinder kopi manual, pasti sudah masuk ke tas carrier yang disimpan satu plastik bareng mi instan.
Tapi di balik kenikmatannya, tahu nggak sih ngopi saat naik gunung itu nggak boleh sembarang. Sembarangan dalam artian harus dilakukan di waktu yang tepat. Karena kalau sampai salah-salah waktu, mengonsumsi kopi saat pendakian itu bisa berakibat fatal.
[readalso url=22241]
Kopi Punya Sifat Diuretik

Image source: unsplash.com/@claybanks
Kopi disebutkan memiliki sifat diuretik yang bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil. Sifat diuretik ini juga mampu menyebabkan para pendaki jadi dehidrasi. Apalagi kalau nggak diimbangi dengan minum air putih.
Nggak cuma itu saja sih, pendaki yang mengonsumsi kopi pada saat kondisi badan lagi belum fit alias masih lelah, maka detak jantung bisa makin cepat.
Makanya penting banget untuk mengatur hasrat buat ngopi saat di gunung. Sesekali boleh, asal ketika tenda sudah digelar. Kalau pun memang sulit banget buat nggak ngopi, maka diatur jeda waktunya. Paling nggak, ada waktu sekitar 2 jam buat ngopi lagi.
Efek diuretik adalah mengeluarkan natrium dan air dari tubuh. Kandungan kafein dalam kopi menimbulkan efek diuretik ringan yang bisa bikin lebih sering buang air kecil.
Tapi di sisi lainnya, kopi juga penting buat pertolongan pertama pada pendaki yang kena asma. Meminum kopi bisa membuka saluran paru-paru sehingga napas bisa lebih lancar.
[readalso url=22199]
Waktu yang Pas untuk Ngopi

Image source: unsplash.com/@andreimike
Memang minum kopi perlu dilakukan pada waktu yang tepat. Kebanyakan sih orang minum kopi di pagi hari, tapi dari sisi medis, minum kopi di pagi hari justru nggak bagus untuk metabolisme tubuh, bro.
Menyeruput kopi sebaiknya saat produksi hormon kortisol rendah, sedangkan pagi hari biasanya hormon ini berada pada puncaknya. Pada umumnya, ada tiga waktu saat hormone kortisol mencapai puncaknya. Yakni sekitar pukul 08.00–09.00; pukul 12.00–13.00; dan terakhir pada pukul 18.00–19.00.
Di luar kegiatan outdoor sebelumnya, maka baiknya nggak minum kopi langsung setelah bangun tidur. Biasanya pukul 09.30–11.30 menjadi waktu di mana kadar kortisol dalam tubuh menurun.
Pada momen itulah kafein bekerja maksimal dengan membangkitkan rasa 'awas'. Sesi minum kopi berakhir sebelum jam makan siang dan maksimal pukul 14.00.
Maka dari itu nih bro, disarankan untuk nggak ngopi di sore hari supaya nggak mengganggu kualitas tidur. Buat para pencinta kopi yang rutin minum setiap hari, sudah nggak perlu bingung kapan waktu yang tepat untuk bisa menikmati minuman berkafein ini. Kuncinya sih sesuai takaran bro, jangan berlebihan.
source: https://travel.kompas.com/read/2019/04/08/130800027/jangan-sembarangan-minum-kopi-saat-naik-gunung-ini-tips-
ARTICLE TERKINI
Article Category : Urban Action
Article Date : 04/11/2020
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :