Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Bayanihan, Tradisi Unik Memindahkan Rumah di Filipina

Mendengar Filipina mungkin selama ini yang terlintas di benak hanya Boracay dan Bohol, destinasi wisata menarik yang dimilikinya. Namun, Filipina juga memiliki satu tradisi unik yang jarang ditemukan di tempat lain.

Tradisi unik tersebut bernama Bayanihan, atau tradisi memindahkan seluruh bagian rumah ke lokasi yang baru. Dilansir dari berbagai sumber, bayanihan berasal dari kata Bayan yang berarti bangsa, kota, atau komunitas. Istilah bayanihan sendiri secara harfiah berarti “berada dalam bayan”, yang mengacu pada semangat persatuan, kerja, dan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

[readalso url=21845]

Memindahkan Rumah ke Lingkungan yang Lebih Baik

Image source: theapricity.com

Di Filipina, praktik perpindahan rumah berarti memindahkan seluruh bagian rumah dari tempat lama ke tempat baru. Orang-orang desa di Filipina biasanya akan mengangkat seluruh bagian rumah, termasuk strukturnya, dan membawanya ke lokasi baru dalam jarak tertentu.

Perpindahan rumah tersebut bukan tanpa alasan, di beberapa kasus, bayanihan dilakukan untuk menghindari kerusakan bangunan akibat banjir atau tanah longsor. Namun, banyak juga yang melakukan itu karena alasan yang lebih sederhana, seperti misalnya ingin memindahkan rumah ke dalam lingkungan yang lebih baik.

Butuh 15-20 Orang untuk Membawa Rumah

Image source: vovworld.vn

Kebiasaan seperti bayanihan umumnya muncul di daerah pedesaan. Sebab, kebanyakan rumah-rumah tradisional Filipina (Bahay Kubo) terbuat dari bahan ringan seperti bamboo maupun daun nipah.

Mengutip National Geographic, agar para warga bisa membawa dan mengangkat rumah tersebut, tiang bambu di setiap sisi rumah diikat dengan kencang. Kira-kira membutuhkan sekitar 15-20 orang untuk membawa rumah tersebut ke tempat baru.

Sebagai tanda terima kasih, sang pemilik rumah akan menyajikan makanan untuk para relawan setelah pindahan selesai, bro.

Semangat bayanihan ini sangat menunjukkan konsep Filipina tentang menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Penduduk Filipina yakin harus membantu ‘kababayan’ (sesama warga) semampu mereka.

[readalso url=21835]

Semangat Tolong-Menolong

Tradisi ini pun masih dilakukan hingga saat ini. Masih ada orang-orang di pedesaan yang memindahkan rumahnya dengan bantuan warga.

Di zaman modern ini, semangat bayanihan nggak hanya berupa membantu orang lain memindahkan rumah saja, tapi juga ditunjukkan dengan pertolongan lain dalam berbagai bentuk. Terutama ketika bencana alam menyerang. Para penduduk Filipina pasti langsung menolong mereka yang membutuhkan.

Mirip Tradisi Mappalette Bola di Suku Bugis

Tradisi memindahkan rumah bayanihan memang unik, namun kalau dilihat seksama mirip dengan tradisi Mappalette Bola yang dilakukan Suku Bugis di Sulawesi Selatan.

Tradisi Mappalette Bola juga sama-sama tradisi memindahkan rumah dengan cara mengangkatnya secara bergotong-royong, dan memindahkan ke tempat baru. Tradisi ini pun sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang Suku Bugis.

Tradisi ini dilakukan, karena bagi Suku Bugis rumah adalah tanah leluhur mereka, sehingga harus tetap dijaga keutuhannya secara turun-temurun. Itulah sebabnya rumah benar-benar dipindah bersama perabotan di dalamnya.

Walaupun memiliki kemiripan, tradisi Bayanihan dan Mappalette Bola memiliki keunikan masing-masing, bro. Lo sudah pernah menyaksikan langsung tradisi tersebut?

 

Source: kumparan.com

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Beginner #Extreme #solo-traveling

Article Category : Urban Action

Article Date : 29/06/2020

Superadventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Urban Action

Staycation Sambil Menyusuri Keindahan Labuan Bajo di Atas Kapal Phinisi, Seru!

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Urban Action

5 Hal Penting yang Wajib Lo Tahu Jika Ingin Trekking ke Ranu Kumbolo

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Urban Action

6 Alasan Jangan Bekerja Saat Liburan

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Urban Action

Musisi Lokal yang Lagunya Enak Dinikmati Selama Perjalanan Traveling

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive