Tinggal di daerah terpencil dengan akses keluar masuk yang sulit memang bukan hal yang mudah. Warga desa di puncak tebing Guoliang, Provinsi Henan, Tiongkok sudah membuktikannya. Selama beberapa generasi, mereka terisolasi dari dunia luar karena akses yang sangat minim.
Bahkan, desa ini baru terhubung dengan dunia luar pada tahun 1975 setelah pembangunan terowongan Guoliang rampung sepenuhnya. Sekarang, terowongan ini masuk ke dalam delapan keajaiban dunia.
Penasaran bagaimana perjuangan warga yang tinggal di puncak tebing ini membuka jalan terowongan Guoliang? Simak kisah selengkapnya di sini.
Tangga “Jalan Menuju Langit”
Image source: instagram.com/zhangningphoto
Sejarah desa Guoliang dimulai oleh pemberontak yang melarikan diri selama Dinasti Han. Mereka datang ke tebing ini lalu membangun peradaban dengan mengandalkan bebatuan. Jadi mulai dari rumah hingga peralatan masak terbuat dari batu.
Selama berabad-abad, penduduk desa Guoliang tidak bisa terhubung dengan dunia luar. Baru pada era Dinasti Song (960 - 1279) dibangun 720 anak tangga yang diukir di pegunungan. Akses satu-satunya warga desa Guoliang ini dikenal dengan nama “Jalan Menuju Langit” karena berada di ketinggian 1.752 meter di atas permukaan laut.
Akibat akses yang terbatas, warga desa kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari. Komoditas dari luar nggak bisa masuk ke sini dan mereka nggak bisa mengirim produk hasil alam ke tempat lain.
Tantangan lain yang harus dirasakan warga desa Guoliang datang ketika harus mengantarkan orang yang sakit ke rumah sakit terdekat. Jika ada yang sakit, delapan orang warga akan menggotong tandu ke menuruni gunung melewati “Sky Ladder” lalu menempuh perjalanan lagi selama empat jam.
Please choose one of our links :