Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

terowongan Guoliang

Tinggal di daerah terpencil dengan akses keluar masuk yang sulit memang bukan hal yang mudah. Warga desa di puncak tebing Guoliang, Provinsi Henan, Tiongkok sudah membuktikannya. Selama beberapa generasi, mereka terisolasi dari dunia luar karena akses yang sangat minim.

Bahkan, desa ini baru terhubung dengan dunia luar pada tahun 1975 setelah pembangunan terowongan Guoliang rampung sepenuhnya. Sekarang, terowongan ini masuk ke dalam delapan keajaiban dunia.

Penasaran bagaimana perjuangan warga yang tinggal di puncak tebing ini membuka jalan terowongan Guoliang? Simak kisah selengkapnya di sini.

Tangga “Jalan Menuju Langit”

Image source: instagram.com/zhangningphoto

Sejarah desa Guoliang dimulai oleh pemberontak yang melarikan diri selama Dinasti Han. Mereka datang ke tebing ini lalu membangun peradaban dengan mengandalkan bebatuan. Jadi mulai dari rumah hingga peralatan masak terbuat dari batu.

Selama berabad-abad, penduduk desa Guoliang tidak bisa terhubung dengan dunia luar. Baru pada era Dinasti Song (960 - 1279) dibangun 720 anak tangga yang diukir di pegunungan. Akses satu-satunya warga desa Guoliang ini dikenal dengan nama “Jalan Menuju Langit” karena berada di ketinggian 1.752 meter di atas permukaan laut.

Akibat akses yang terbatas, warga desa kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari. Komoditas dari luar nggak bisa masuk ke sini dan mereka nggak bisa mengirim produk hasil alam ke tempat lain.

Tantangan lain yang harus dirasakan warga desa Guoliang datang ketika harus mengantarkan orang yang sakit ke rumah sakit terdekat. Jika ada yang sakit, delapan orang warga akan menggotong tandu ke menuruni gunung melewati “Sky Ladder” lalu menempuh perjalanan lagi selama empat jam. 

Menggali dinding tebing untuk membangun terowongan

Image source: instagram.com/hikeunknown

Nggak sedikit warga desa Guoliang yang pindah ke daerah lain karena nggak sanggup menghadapi kesulitan hidup di tebing. Tapi masih ada warga yang enggan menyerah dan memilih membangun akses berupa terowongan.

Pada tahun 1972, 13 warga desa Guoliang saling bahu membahu menggali dinding tebing menggunakan alat sederhana. Tujuan mereka cuma satu, yaitu membuat akses keluar masuk yang lebih efektif dan efisien.

Perlahan-lahan terowongan mulai terbentuk, inci demi inci. Bahkan di tahap yang paling sulit, terowongan hanya bertambah beberapa meter dalam tiga hari. Namun bagi mereka, kehidupan yang terpencil masih jauh lebih menyulitkan daripada membangun terowongan.

Ketika terowongan sudah mulai terbentuk, warga desa yang bergabung semakin banyak. Akhirnya dalam waktu lima tahun, mereka menyelesaikan terowongan sepanjang 1,3 kilometer dengan lebar jalan 4 meter dan atap setinggi 5 meter.

Karena dibuat dengan peralatan seadanya, bentuk terowongan Guoliang masih cukup berbahaya. Beberapa bagian sisi terowongan masih minim pengamanan jadi siapa saja yang lewat bisa langsung melihat lembah dan juga gunung di sekitarnya. 

Kemajuan Desa Guoliang

Image source: instagram.com/chao_zac

Terowongan Guoliang adalah salah satu jalan paling ekstrim di dunia yang nggak mentolerir kesalahan sedikitpun. Selain itu, jalan ini hanya bisa dilewati oleh mobil-mobil kecil seperti sedan.

Meski begitu, terowongan ini membuat warga desa Guoliang bisa terhubung dengan dunia luar sehingga desa Guoliang semakin maju. Sekarang desa ini sudah mempunyai trotoar, jembatan untuk akses masuk wisatawan, hingga hodel.

Yup, desa Guoliang akhirnya menjadi destinasi wisata unik yang banyak dikunjungi oleh turis domestik maupun mancanegara. Inilah yang membuat warga desa mulai berbisnis di sektor pariwisata. Apalagi di musim liburan, banyak sekali wisatawan yang datang. Melansir dari Xinshua, total penjualan tiket masuk ke desa Guoliang di tahun 2018 lalu mencapai angka Rp246 miliar!

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Beginner #Extreme #Solo Travelling #Urban Places

Article Category : Places & Gears

Article Date : 02/01/2023

Superadventure
Admin Adventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

Source:https://www.boombastis.com/desa-guoliang/306050

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Places & Gears

4 Gunung dengan Simaksi Termahal di Jawa Barat

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Places & Gears

Pendaki Sampai Kaget, Ini Gunung Paling Bersih di Indonesia

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Places & Gears

3 Gunung Paling Berbahaya di Indonesia

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Places & Gears

Perbedaan Gunung Vulkanik Dan Non Vulkanik

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive