Inerie merupakan gunung berapi berbentuk kerucut dan terletak di Pulau Flores, tepatnya di daerah Bajawa dengan ketinggian 2.245 meter di atas permukaan laut.
Meskipun tidak lebih terkenal dibandingkan gunung Rinjani atau Semeru, tetapi gunung ini mempunyai jalur yang lebih sulit karena bentuknya yang mirip seperti kerucut sempurna.
Meskipun berupa gunung api, tetapi gunung ini terakhir kali meletus pada tahun 1970, dan letusan terbesarnya terjadi pada tahun 1880.
Menuju ke Gunung Inerie
Image source: instagram.com/reynardlaysandro
Kalau berangkat dari Jakarta, lo bisa memanfaatkan moda transportasi laut alias kapal laut yang bersandar di Pelabuhan Maumere ataupun di Labuan Bajo. Dari sini, lo tinggal menyewa kendaraan menuju Bajawa.
Atau bisa juga menggunakan jalur udara dengan tujuan bandara di Ende. Setelah itu, lo harus naik mobil atau motor untuk menuju ke Bajawa. Satu hal menarik dari gunung ini adalah waktu pendakiannya yang terbilang singkat, yaitu sekitar tiga sampai tiga setengah jam saja karena jarak dari lokasi pendakian ke puncaknya nggak lebih dari 2 km.
Titik awal pendakian
Image source: instagram.com/muh.amirudin_
Desa Watumeze yang menjadi titik awal pendakian Gunung Inerie memang berada di dataran yang cukup tinggi. Biasanya para pendaki memilih berangkat saat dini hari agar dapat bisa melihat sunrise dari puncak gunung.
Yup, Gunung Inerie memang sering disebut sebagai spot terbaik buat menikmati sunrise di Pulau Flores. Karena itu, gunung ini lebih banyak dikunjungi saat musim kemarau atau mulai bulan Juni sampai Agustus. Jadi cuaca pun nggak terlalu ekstrim.
Untuk mendaki gunung ini, lo bisa menyewa jasa guide di desa terakhir atau di pos pertama sebelum pendakian, yaitu Desa Watumeze. Meski begitu, lo juga harus ekstra hati-hati ketika mendaki dan turun karena medannya sangat curam serta banyak batuan/kerikil vulkanik yang cukup berbahaya.
Tidak ada sumber air
Image source: instagram.com/layze_lickhend
Berbeda dengan gunung lainnya yang ada di pulau Jawa, di sini nggak ada sumber air sama sekali. Oleh sebab itu, pastikan lo membawa persediaan air yang cukup sebelum memulai pendakian.
Selain stok air, gunung ini juga cukup curam dan minim tumbuhan di daerah puncaknya. Jadi, lo harus menyiapkan tabir surya, topi, dan kacamata hitam agar terhindar dari paparan sinar matahari yang menyengat.
Selain menyaksikan sunsetnya yang indah, Gunung Inerie juga dikelilingi oleh pemandangan alam yang sayang buat lo lewatkan. Dan kalau setelah mendaki lo masih ingin menjelajah, ada nyak spot-spot wisata lain di sekitar gunung ini.
Misalnya seperti pendakian ke rantai kawah Wolobobo yang terletak di daerah tenggara Bajawa, berwisata di ladang kopi di sekitar area kawah, mengunjungi desa tradisional Bena yang kaya akan keunikan bangunan, tenun, dan adatnya. Ada juga pemandian air panas yang menyegarkan dan bisa lo datangi setelah selesai mendaki.
Jalur yang lumayan curam
Oh iya, lo juga harus tahu bahwa trek menuju puncak gunung Inerie ini tidak memiliki jalur. Jadi hanya berupa jalan tanjakan yang langsung menuju ke atas. Tapi jalur ini sangat berbahaya karena lumayan curam serta dipenuhi oleh batu kerikil.
Jadi kalau lo baru pertama kali datang ke sini, sebaiknya siapkan fisik, mental, dan juga perlengkapan mendaki. Manfaatkan juga jasa guide dari masyarakat sekitar untuk memastikan keselamatan lo dan teman-teman selama perjalanan.
Ketika lo berhasil sampai di puncak Gunung Inerie, semua tenaga dan waktu yang lo habiskan akan dibayar tuntas oleh panorama alam yang sangat indah.
ARTICLE TERKINI
Source:https://www.idntimes.com/travel/destination/ika-larasati-1/mengenal-gunung-inerie-di-flores-c1c2#:~:text=Gunung%20Inerie%20merupakan%20salah%20satu,bervariasi%20menghadirkan%20pesona%20unik%20tersendiri
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :