Rumah Souraja termasuk dalam salah satu rumah adat yang ada di Sulawesi Tengah. Tak hanya itu, Sulawesi Tengah terkenal sebagai salah satu pulau di Indonesia yang memiliki banyak suku bangsa, salah satunya suku Kaili yang tinggal di Palu.
Jika melansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, asal usul mengenai suku Kaili masih belum jelas sampai saat ini. Namun, ada informasi yang menerangkan bahwa suku Kaili memiliki nenek moyang to manure atau orang keturunan dari kahyangan.
Selain itu, Suku Kaili yang ada di Sulawesi Tengah ini memiliki sistem kerajaan dengan strata sosial. Adapun tingkatan strata sosial paling tinggi ke paling rendah dimulai dari raja, bangsawan, keturunan bangsawan, keahlian khusus (seperti mantri) dan rakyat biasa.
Seperti suku lainnya yang ada di Indonesia, suku Kaili juga memiliki kebudayaan berupa kesenian, bahasa, upacara adat, serta rumah adat bernama Souraja.
Nah, buat lo yang penasaran dengan rumah Souraja milik suku Kaili ini, lo bisa langsung datang ke Sulawesi Tengah. Sebelum itu, pastikan lo menyimak informasi ini terlebih dahulu.
Tentang Rumah Souraja
Image source: instagram.com/kurni625
Rumah Souraja merupakan salah satu warisan budaya berbentuk rumah adat yang dimiliki oleh suku Kaili, Sulawesi Tengah.
Rumah adat ini berbentuk rumah panggung dengan luas sekitar 368 meter persegi dan menggunakan kontruksi dari bahan kayu.
Rumah adat Souraja ini biasanya juga disebut sebagai Banua Oge maupun Banua Mbaso. Rumah ini pertama kali didirikan oleh Raja Palu Jodjokodi, yaitu sekitar tahun 1892.
Saat itu, rumah Souraja dibangun untuk tempat tinggal raja serta keluarganya. Tak hanya itu, rumah ini pun berperan sebagai pusat pemerintahan serta musyawarah adat Suku Kaili. Oleh sebab itu, rumah ini tak bisa dihuni oleh sembarang orang alias orang tertentu saja yang bisa menempatinya.
Struktur Rumah Souraja
Image source: instagram.com/kurni625
Rumah Souraja milik suku Kaili ini dibangun dengan pengaruh arsitektur dari bugis dengan atap yang memiliki bentuk piramida segitiga.
Atap rumah ini dihiasi dengan papan kayu berukiran (panapiri) serta mahkota (bangko-bangko) yang diukir dengan ukiran khas suku Kaili. Sementara itu, lantainya terbuat dari ppaan yang telah dilapisi dengan tikar.
Selanjutnya, di bagian depan rumah terdapat dua buah tangga yang ada diletakkan di kanan maupun kiri sebagai penghubung selasar rumah dengan tanah. Uniknya, anak tangga dari rumah ini selalu berjumlah ganjil dan biasanya berjumlah sembilan buah.
Kemudian, rumah Souraja alias Banua Mbaso ini memiliki tiga bagian ruangan, yaitu Lonta Karavana atau ruang depan, Lonta Tatagana atau ruang tengah, serta Lonta Rarana alias ruang belakang.
Bagian depan rumahnya dilengkapi dengan selasar atau teras yang dikenal dengan nama gandaria.
Perlu lo tahu, Lonta Karavana (ruang depan) biasanya digunakan untuk menerima tamu maupun penyelenggaraan upacara adat.
Lalu, Lonta Tatagana (ruang tengah), akan digunakan untuk ruang keluarga maupun musyawarah adat, dan kamar tidur bagi raja.
Sedangkan Lonta Rarana merupakan ruang makan serta kamar tidur untuk putri. Sedangkan dapur dan kamar mandi, letaknya tepisah dengan rumah dan berada di bagian belakang rumah tersebut.
Itulah ulasan mengenai rumah Souraja yang menjadi rumah adat bagi suku Kaili, Sulawesi Tengah. Buat lo yang penasaran ingin melihatnya secara langsung, maka bisa menjadwalkan agenda traveling budaya yang akan membuat lo mendapatkan banyak informasi tentang budaya dari suku Kaili.
ARTICLE TERKINI
Source:https://amp.kompas.com/skola/read/2021/05/05/195120569/souraja-rumah-adat-sulawesi-tengah
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :