Destinasi wisata alam di Indonesia memang sangat memukau. Gak hanya bentang alamnya saja, berbagai jenis flora dan fauna endemik juga bisa kita temui di beberapa lokasi, salah satunya di Taman Nasional Way Kambas.
Berwisata ke taman nasional memang memberikan kesan yang berbeda. Pasalnya, kawasan taman nasional merupakan kawasan alam dan budaya yang masih alami sesuai dengan kondisi aslinya. Untuk gambaran lainnya, mari simak ulasan berikut ini.
Sejarah Taman Nasional Way Kambas
Image source: shutterstock.com/Sony Herdiana
Taman Nasional Way Kambas mulanya bernama kawasan hutan Way Kambas yang kemudian dijadikan sebagai hutan lindung pada 1924 silam. Kawasan Pelestarian Alam Way Kambas kemudian diresmikan tahun 1936 oleh Resident Lampung, Rookmaker.
Kawasan Pelestarian Alam ini kemudian dikelola oleh Sub Balai Kawasan Pelestarian Alam (SB KPA). Pada tahun 1985, kawasan tersebut diubah menjadi Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam.
Barulah pada tahun 1989 dideklarasikan sebagai Kawasan Taman Nasional Way Kambas. Surat Keputusan Menteri Kehutanan tanggal 13 Maret 1991 menyatakan Way Kambas sebagai Taman Nasional.
Pendirian kawasan pelestarian ini pastinya bertujuan untuk melindungi flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Ada beberapa satwa liar yang bisa Superfriends temui di dalam kawasan ini, seperti gajah sumatera, primata, rusa sambar, kijang, harimau sumatera, dan beruang madu.
Lokasi dan Harga Tiket Masuk
Image source: instagram.com/dims_amk
Taman Nasional Way Kambas berada di Raja Basa Lama, Labuhan Ratu, Lampung Timur. Jika lo ingin berkunjung ke sini, tersedia akses jalan raya dari pusat kota Bandar Lampung yang cukup baik dan mudah dilalui.
Jarak Taman Nasional Way Kambas dari Bandar Lampung sekitar 112 km dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar dua setengah jam. Taman Nasional ini dibuka untuk umum mulai pukul 8 pagi hingga 6 sore.
Harga tiket masuk Taman Nasional Way Kambas juga sangat terjangkau. Lo hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp7.000/orang dan Rp10.000 untuk kendaraan roda empat. Sebelum masuk ke gerbang taman nasional, lo bisa menemui banyak pedagang pisang jika ingin ikut memberi makan gajah.
Flora dan Fauna Taman Nasional Way Kambas
Ada berbagai jenis flora dan fauna yang bisa kita jumpai di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas, lho. Misalnya, untuk flora terdapat lima tipe ekosistem dengan vegetasi tumbuhan yang berbeda.
Pada ekosistem hutan hujan dataran rendah jenis flora yang bisa ditemui antara lain eriung (Trema orientalis), beringin hutan (Ficus fistula), meranti (Shorea sp.). Sementara, pada ekosistem hutan pantai, kita bisa menemukan beberapa jenis flora dari kelompok pandan, cemara pantai, dan kelapa. Lalu, pada ekosistem mangrove banyak terdapat jenis flora api-api, Rhizophora, dan Bruguiera.
Pada area pasang surut, ditemukan jenis tumbuhan nipah (Nypa fruticans) dan pada beberapa wilayah dekat sungai lainnya akan dijumpai kelompok nibung (Oncosperma tigillarium). Terdapat juga ekosistem hutan rawa yang banyak ditumbuhi tumbuhan merbau (Intsia palembanica), pulai (Alstonia scholaris), rengas (Gluta renghas), mahang (Macaranga sp).
Selain itu, ada juga ekosistem hutan riparian yang banyak ditumbuhi rengas (Gluta renghas), waru (Hibiscus tiliaceus), serta Ficus retusa. Sedangkan untuk flora di ekosistem hutan sekunder yaitu damar (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus sp.), puspa (Schima wallichii), dan sempur (Dillenia excelsa).
Lanjut ke fauna, ada banyak satwa yang bisa kita jumpai di Way Kambas. Mulai dari kelompok mamalia, kita bisa menjumpai satwa gajah sumatera (Elephas maximus), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), macan dahan (Neofelis nebulosa), berang-berang (Lutra sumatrana), trenggiling (Manis javanica), anjing hutan (Cuon alpinus), dan masih banyak lagi.
Dari kelompok aves atau burung, diperkirakan ada sekitar 286 jenis burung yang tinggal di Way Kambas. Beberapa di antaranya yakni elang alap besar (Accipiter virgatus), gajahan timur (Numenius madagascariensis), pelatuk besi (Dinopium javanense), kirik-kirik laut (Merops philippinus), celetuk merah (Otus rufescens), tiong emas (Gracula religiosa), kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris), serta elang gunung (Aceros undulatus).
Adapun untuk kelompok reptil dan amfibi antara lain adalah penyu, ular, buaya rawa (Crocodylus porosus), dan buaya senyulong (Tomistoma schlegelii). Sementara itu, dari kelompok ikan ada ikan lele (Clarias batrachus), gabus (Ophiocephalus striatus), baung (Macrones nemurus), kakap (Lates calcarifer), belanak (Mugil cephalus), tawes (Puntius javanicus), julung-julung (Hemiramphus sp.) dan masih banyak lagi.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Places & Gears
Article Date : 31/03/2023
Source:https://blog.eigeradventure.com/taman-nasional-way-kambas/
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :