Galileo pertama kali mengenalkan konsep teleskop dengan tujuan untuk mengamati ruang angkasa, benda-benda langit, dan galaksi yang nggak terhitung banyaknya. Dengan kata lain, dia menggunakan teleskop untuk mendapatkan pengetahuan baru dan menerapkannya di bidang astronomi.
Seiring berkembangnya kehidupan manusia, teropong sekarang sering digunakan oleh para pendaki untuk mengamati alam, satwa liar dan menikmati panorama saat mendaki gunung. Umumnya pendaki gunung memilih teropong binocular atau teropong monocular, tergantung kenyamanan masing-masing.
Buat pendaki pemula, mungkin masih bingung mana yang harus dipilih antara keduanya. Karena itu, kali ini kita akan membahas apa saja perbedaan teropong binocular dan teropong monocular biar lo tahu mana yang paling cocok buat lo.
Sebelum membahas lebih jauh, lo harus tahu dulu perbedaan dasar antara keduanya. Binocular adalah teropong dengan 2 lubang dan 2 lensa yang bisa dipakai buat mata kiri serta mata kanan. Sementara itu, teropong monocular hanya mempunyai 1 lubang dan lensa. Buat mengetahui perbedaan lainnya, simak penjelasan di bawah ini baik-baik, ya!
Prinsip kerja
Image source: unsplash.com/@ecbinoya
Teropong binocular bekerja berdasarkan prinsip “pergeseran fase” di mana cahaya yang masuk akan dibagi dua lalu dikonvergensi untuk menciptakan gambar 3D yang tegak dan bisa dilihat dengan jelas.
Kalau diperhatikan, teropong binocular ini mempunyai dua buah lensa, yang pertama disebut lensa objektif dan yang kedua lensa okuler. Lensa objektif berfungsi untuk mengumpulkan cahaya, sedangkan lensa okuler membuat gambar terlihat lebih besar.
Sedangkan teleskop monocular bekerja dengan prinsip pembiasan cahaya. Jadi setiap cahaya yang masuk akan melewati prisma kemudian diarahkan ke dasar teropong dan bergerak ke puncak teropong.
Penggunaan
Image source: unsplash.com/@rymagsino
Teropong binocular biasanya digunakan untuk observasi di daratan, mengumpulkan data, birdwatching, berburu, hingga keperluan astronomi. Sementara teropong monocular lebih sering dimanfaatkan untuk keperluan melihat objek yang jaraknya jauh, keperluan militer, dan melihat titik tujuan di alam liar.
Lensa dan prisma
Image source: shutterstock.com/leungchopan
Binocular memiliki dua set lensa dan prisma, karena itu harga teropong ini cenderung lebih mahal dibanding yang lainnya. Teleskop ini dikembangkan dengan beberapa teknologi prisma seperti Porro, Galilean, dan Roof.
Sedangkan monocular didesain berdasarkan pada teknologi prisma Porro yang biasanya menggunakan lensa lengkung dalam pemasangannya. Oleh karena itu, gambar yang dihasilkan menjadi terbalik.
Amplifikasi
Monocular sengaja dibuat dengan menggunakan lensa single yang lebih mendukung untuk aktivitas “mengintip” objek yang jauh dalam waktu singkat. Sebab terlalu lama melihat objek hanya dengan satu mata hanya akan menambah beban pada mata.
Teropong binocular sebenarnya memiliki amplifikasi yang hampir satu level dengan teropong monocular, hanya saja teropong ini punya kelebihan yaitu lo bisa menggunakan dua mata yang artinya lo bisa melihat objek dengan waktu lebih lama.
Field of View atau bidang pandang
Teropong monocular yang standar memungkinkan lo untuk melihat objek dengan jarak sekitar 80 km atau 50 mil dengan pembesaran hingga 10 kali dari ukuran normalnya. Teropong monocular yang berkualitas baik dapat memberikan bidang pandang antara 90 sampai 114 meter dari jarak 900 meter.
Binocular juga mempunyai bidang yang sama. Bedanya lo bisa mengukur bidang pandangnya dengan mengukur luas atau lebar gambar yang ditampilkan oleh teropongnya.
Nah, itulah dia perbedaan teropong binocular dan teropong monocular yang harus lo tahu sebelum memilih teropong. Semoga membantu, ya
ARTICLE TERKINI
Article Category : Places & Gears
Article Date : 27/09/2022
Source:https://www.apexeloptic.com/difference-between-monoculars-and-binoculars/
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :