“Gunung ulah dilebur, lebak ulah dirusak,” begitulah pedoman hidup warga Suku Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten. Pedoman yang berarti “gunung jangan dihancurkan dan lembah penampung air jangan dirusak,” terus dipegang teguh oleh penduduk Baduy Dalam dan juga Baduy Luar.
Karena keyakinan ini, alam di Desa Kanekes masih terjaga hingga kini dan tetap asri. Bagaimana Suku Baduy menjaganya?
Kebiasaan Warga Baduy
Image source: shutterstock.com/yenk
Keasrian tempat tinggal warga Baduy tak lepas dari kebiasaan mereka yang sangat menghormati alam. Suku Baduy Dalam hingga kini masih berjalan kaki kemanapun mereka pergi. Mereka tidak mau mencemari tanah dan air, bahkan untuk membersihkan badan pun mereka gak menggunakan sabun.
Bahkan sampai sekarang, Urang Kanekes atau Orang Baduy dilarang menebang pohon karena akan merusak hutan dan alam sekitar. Itu kenapa udara di Desa Kanekes ini masih sangat terjaga, dan lingkungannya sangat bersih tak ada sampah.
Menjadi Daerah Wisata
Image source: instagram.com/d_oenhousebanjarbaru
Meski terisolir dari dunia luar, pesona masyarakat dan desa Suku Baduy berhasil mengundang wisatawan untuk pergi dan kembali kesana. Tapi, orang Baduy menolak istilah “wisata”, dan membuat istilah sendiri yakni “Saba Budaya Baduy” yang berarti “Silaturahmi Kebudayaan Baduy.” Ini bertujuan untuk tetap menjaga kesakralan Desa Kanekes, dan tidak menjadi sesuatu yang komersial seperti desa wisata lainnya.
Meski terbuka untuk wisatawan, ada aturan yang harus lo patuhi saat berkunjung ke desa ini. Di wilayah Baduy tak ada listrik dan kendaraan. Kalau mau ke Baduy Dalam, penggunaan semua jenis gawai dilarang. Kalau mau memotret warga, lo harus minta izin dulu. Intinya, wajib jaga kelakuan kalau ke sini ya Superfriends!
Seperti tempat wisata lain, lo juga bisa membawa buah tangan sepulang dari sini, mulai dari hasil bumi seperti buah-buahan, sayur mayur, madu hutan, hingga pernak-pernik buatan masyarakat Baduy seperti golok, batik, kain tenun dan perlengkapan rumah lainnya.
Akses ke Baduy
Image source: instagram.com/d_oenhousebanjarbaru
Jika mau berkunjung ke Desa Kanekes menggunakan KRL, lo bisa naik dari Stasiun Tanah Abang dan mengambil jalur menuju Rangkas Bitung, dengan perkiraan waktu tempuh 1,5 jam. Dari stasiun, lanjutkan perjalanan menggunakan elf dengan dua jalur yang bisa dipilih, yaitu Ciboleger dan Cijahe. Sebelum sampai ke Desa Kanekes, lo akan melewati beberapa kampung Baduy Luar dan juga Taman Nasional Ujung Kulon. Setibanya di pintu gerbang Desa Kanekes, lo harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Perjalanan ke Desa Kanekes untuk bertemu masyarakat Suku Baduy akan membawa pengalaman berharga buat lo, dan membuat lo semakin mencintai alam. Sampai jumpa di Desa Kanekes, Superfriends!
ARTICLE TERKINI
Article Category : Places & Gears
Article Date : 18/09/2022
Source:https://bsilhk.menlhk.go.id/index.php/2022/06/06/menjaga-alam-badui-dengan-standar-lhk/
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :