Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Candi Cetho

Candi Cetho memang terkenal banget di kalangan pendaki sebagai salah satu pintu menuju puncak Gunung Lawu. Meskipun begitu, candi yang dibangun sekitar abad ke-15 itu ternyata punya pesona dan sejarah yang menarik banget buat dikulik lebih dalam, lho.

Yup, Indonesia memang menjadi republik yang punya banyak banget candi bersejarah. Walaupun menjadi bangunan sejarah yang merujuk pada tempat keagamaan dan peninggalan dari peradaban Hindu-Buddha, candi juga memiliki daya tarik untuk pariwisata, Superfriends.

Salah satunya, ada di kaki Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi dengan corak Hindu ini merupakan peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit, sekitar abad ke-15 Masehi, Superfriends.

Sekilas tentang Candi Cetho

Image source: shutterstock.com/bysonflower

Candi Cetho tepatnya berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jemawi. Sampai sekarang bangunan candi yang diperkirakan selesai dibangun pada tahun 1475 M ini masih berdiri kokoh dan seringkali dikunjungi umat Hindu untuk sembahyang, terutama pada momen Kuningan dan Galungan, sekaligus menjadi tempat pertapaan bagi penganut kepercayaan Kejawen.

Walaupun namanya nggak sepopuler Candi Borobudur atau Prambanan, berkunjung ke Candi Cetho pun akan memberikan pengalaman yang menyenangkan untuk mempelajari kembali sejarah dan kebudayaan di Jawa Tengah, lho.

Pesona Keindahan Arsitektur Candi Cetho

Imageee source: instagram.com/irzas29

Kawasan Candi Cetho memiliki struktur yang berteras-teras atau punden berundak. Ketika pertama kali ditemukan, candi ini masih berupa reruntuhan batu pada 14 teras dan saat ini tersisa 13 teras yang tersusun dari barat ke timur.

Semakin belakang pola susunannya semakin tinggi dan dianggap paling suci. Setiap halaman teras dihubungkan oleh sejumlah pintu dan jalan setapak. Di sisi timur teras pengunjung bisa melihat gapura gerbang masuk dan di sana terdapat arca Nyai Gemang Arum, Superfriends.

Susunan Teras Unik Candi Cetho

Image source: shutterstock.com/doniismanto

Memasuki teras pertama, terdapat bangunan tanpa dinding yang di dalamnya ada susunan batu untuk menaruh sesajian dan sepasang arca Nyai Agni. Pada teras ke dua, terdapat susunan batu membentuk garuda terbang.

Uniknya, di bagian punggung garuda ada susunan batu yang membentuk kura-kura dan di atas kepalanya ada susunan batu berbentuk matahari bersinar, segitiga sama kaki, dan arca Kalacakra atau kelamin laki-laki.

Burung garuda diyakini sebagai kendaraan Wisnu yang melambangkan dunia atas, sedangkan kura-kura menjadi simbol dunia bawah. Sedangkan keberadaan Kalacakra ini yang membuat Candi Cetho disebut sebagai candi lanang atau lelaki.

Lanjut ke teras ketiga, ada susunan batu membentuk segi empat dan di dindingnya tampak relief dengan tema Kidung Sudamala bergambar hewan dan manusia. Di teras keempat, pengunjung bisa melihat sepasang arca Bima yang tampak sedang menjaga tangga batu menuju teras ke lima.

Ruangan Khusus di Teras Delapan

Kemudian, di teras kelima ada sepasang bangunan yang disebut pendapa luar. Berjalan sampai teras keenam, di sana ada arca Kalacakra dan sepasang arca Ganesha. Selanjutnya di teras ketujuh ada halaman yang dikelilingi dinding batu dan terdapat pendapa dalam, Superfriends.

Baru pada teras kedelapan terdapat ruangan untuk bersembahyang dan diteras kesembilan merupakan penyimpanan benda-benda kuno, seperti arca Sabdapalon dan Nayagenggong.

Sementara itu diteras kesepuluh terdapat arca Prabu Brawijaya, arca Kalacakra, dan tempat penyimpanan pusaka Empu Supa, seorang pembuat senjata pusaka yang dihormati. Terus menyusuri sampai ke teras kesebelas, di sana ada pesanggrahan Prabuwijaya.

Pada bagian teratas kompleks Candi Cetho merupakan bangunan yang pada masa lalu biasa digunakan untuk membersihkan diri sebelum melakukan ritual ibadah. Untuk memasuki kawasan candi, pengunjung wajib menggunakan kain kampuh atau poleng.

Selama berwisata di area candi, jangan lupa untuk mengikuti aturan yang berlaku, menjaga kebersihan, dan pastinya nggak merusak apapun yang ada di sana ya, Superfriends!

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Urban Places #Solo Travelling #Beginner

Article Category : Places & Gears

Article Date : 27/12/2021

Superadventure
Admin Adventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

Source:https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/10/28/candi-cetho-peninggalan-kerajaan-majapahit-di-karanganyar

0 Comments

Comment
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive