Sudah menjadi rahasia umum kalau Gunung Everest sering memakan korban khususnya para pendaki. Gimana nggak, medan di sini memang terjal banget. Bahkan di dekat puncaknya terdapat kuburan tertinggi di dunia atau yang sering disebut Rainbow Valley. Ada beberapa penyebab kenapa bisa dibilang kuburan dan bagaimana penampakannya?
Semua pendaki gunung tahu betul kalau Gunung Everest nggak mudah untuk didaki. Bahkan pendaki yang sudah banyak pengalaman butuh waktu dan persiapan lama. Apalagi medan gunung bukan satu-satunya yang menjadi rintangan, tubuh lo butuh waktu lama untuk beradaptasi. Nggak heran, pendaki banyak yang mempersiapkan persiapan dua minggu di basecamp Gunung Everest.
Superfriends juga pasti tahu kalau gunung tertinggi di dunia ini memakan korban meninggal yang nggak sedikit jumlahnya. Di puncaknya sendiri terdapat Rainbow Valley atau kuburan tertinggi di dunia. Disitulah terdapat korban-korban yang nggak terselamatkan untuk dibawa ke bawah lagi. Kedengarannya menyeramkan bukan? Inilah gambaran dari Rainbow Valley ini.
1. Nggak Seindah Namanya
Image source: elements.envato.com/imagesourcecurated
Kalau lo hanya mendengar namanya saja, mungkin akan percaya kalau tempat ini dibilang tempat hiburan. Padahal ada ratusan jenazah yang tertimbun di tumpukan salju. Rainbow Valley punya nama lain sebagai kuburan tertinggi di dunia. Hal ini dikarenakan lokasinya yang terletak di ketinggian 8.000 mdpl. Jadi jangan salah paham sama namanya yang menggemaskan.
Secara pribadi, pendaki menganggap kalau jalur ini merupakan teror tersendiri. Karena pendaki harus melalui jalan setapak yang bisa berujung pada kematian. Rainbow Valley terletak di bawah pegunungan utara Gunung Everest yang merupakan area transit. Disebut juga area paling memakan banyak korban. Hal ini diperkuat dengan kutipan dari Marvel Adventure.
2. Alasan Jadi Jalur yang Berbahaya
Image source: elements.envato.com/estivillml
Tentunya hal mengerikan ini punya alasan tersendiri, ada berbagai faktor penyebab jalur ini berbahaya banget. Diantaranya tingkat oksigen yang tipis, pendaki yang memaksakan diri, cuaca ekstrem, hingga angin yang bertiup dengan kencang. Maka dari itu, pendaki mampu tahu kemampuan masing-masing dan menilai lingkungan sekitar. Sehingga nggak memaksakan kemauan sampai harus meregang nyawa.
Ingatlah bahwa gagal summit bukanlah dosa besar, tapi bisa dijadikan pembelajaran kedepannya Superfriends. Apalagi jalur pendakian di Rainbow Valley hanya muat satu pendaki saja. Beberapa pendaki mengaku kalau sifat seseorang akan terlihat di sini. Bahkan ada saja yang egois untuk menolong sesama pendaki. Jadi pendaki yang nggak bisa naik atau turun, bisa kehabisan oksigen, sakit, hingga meregang nyawa.
3. Penampakan Rainbow Valley Saat Ini
Image source: elements.envato.com/salajean
Sudah dikenal dengan medan yang berbahaya, saat ini lo bisa melihat Rainbow Valley dari kejauhan terlihat seperti pelangi. Hal ini merupakan sisa mayat pendaki yang terkubur dalam es abadi Gunung Everest. Pendaki memang sengaja memakai baju warna-warni agar mudah terlihat dari kejauhan. Penampakan akan semakin terlihat kalau sedang musim panas, karena es mencair.
Mungkin lo bertanya-tanya kenapa mayat dibiarkan begitu saja. Salah satu penyebabnya adalah biaya evakuasi lebih mahal daripada biaya pendakian. Karena membutuhkan helikopter sampai tim penolong khusus. Sehingga banyak keluarga yang akhirnya mengikhlaskan kerabat untuk terkubur di Gunung Everest.
ARTICLE TERKINI
Source:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20211031121309-269-714636/teror-kematian-di-rainbow-valley-kuburan-tertinggi-di-dunia/1
Please choose one of our links :