Gunung Ciremai atau yang kerap disebut sebagai Atap Tanah Pasundan ini memiliki ketinggian yang paling signifikan, yakni 3.078 meter di atas permukaan laut. Gak heran, bila gunung ini menjadi salah satu gunung di Jawa Barat yang selalu dipadati oleh para pendaki.
Selain ketinggiannya, keindahan Gunung Ciremai pun gak kalah menarik perhatian. Namun buat Superfriends yang tertarik mendakinya, ketahui terlebih dahulu beberapa fakta mengenai gunung tersebut berikut ini.
Asal Usul Nama Gunung Ciremai
Image source: instagram.com/aimanfirmansyah09_
Fakta pertama dari gunung Ciremai adalah tentang namanya sendiri. Berdasarkan catatan sejarah, nama asli gunung Ciremai adalah Gunung Ciremai yang berarti sejenis buah-buahan hutan dengan rasa yang asam dan berukuran kecil.
Dalam perkembangannya, gunung Ciremai atau Cereme lebih populer dengan sebutan gunung Ciremai, yakni dengan pengubahan ejaan “Ce” menjadi “Ci”. Ini adalah sebuah kebiasaan hyper correction atau pembenaran yang berlebihan mengenai suatu kata atau istilah.
Status Gunung Ciremai sebagai gunung api
Image source: instagram.com/reni.indriati.161
Seperti gunung-gunung api lainnya yang populer misalnya gunung Merapi, Gunung Semeru ataupun Gunung Slamet, gunung Ciremai juga termasuk gunung berapi yang berbentuk strato volcano.
Bahkan, aktivitas vulkanisme di gunung ini masih terus berlanjut hingga hari ini. Letusan terakhirnya terjadi pada 1937 dan gak menimbulkan kerusakan yang berarti. Hanya saja, pada 1990 dan 2001, terjadi beberapa gempa yang merusak beberapa rumah warga yang sumber gempanya sendiri berasal dari aktivitas vulkanik di gunung Ciremai.
Kawah ganda di atas puncaknya
Image source: instagram.com/putra_ppnew04
Hal unik selanjutnya yang menjadi fakta dari gunung Ciremai adalah keberadaan dua kawah yang ada di atas puncaknya. Dua kawah ini merupakan hasil dari letusan gunung Ciremai beberapa abad sebelumnya.
Kawah ganda yang ada di atas puncak Ciremai masing-masing berukuran 400 meter dan 600 meter persegi. Sementara, terdapat Goa Walet yang merupakan bekas sumber letusan ratusan tahun silam berada pada ketinggian 1.800 meter dari permukaan laut.
Kawah Timur yang lebih kecil terbentuk pada letusan gunung Ciremai di tahun 1924. Sementara, untuk Kawah Barat yang lebih besar terbentuk pada tempo yang lebih lama yakni sekitar tahun 1636.
Gunung Ciremai adalah atap Provinsi Jawa Barat
Image source: instagram.com/aribahari43
Gunung Ciremai yang berada di daerah Majalengka dan Kuningan ini adalah gunung dengan puncak tertinggi di provinsi Jawa Barat. Dibandingkan gunung-gunung di Jawa Barat lain yang lebih populer seperti Gede Pangrango, gunung Salak dan Tangkuban Perahu, Gunung Ciremai diketahui memiliki ketinggian yang lebih signifikan.
Wajar saja, dengan ketinggiannya ini Gunung Ciremai menjadi destinasi menarik untuk pendakian dengan sensasi mendaki puncak setinggi 3.080 Mdpl. Lantas, apakah lo juga tertarik untuk mendaki di gunung ini?
Jalur pendakian Gunung Ciremai
Ada 4 jalur pendakian yang paling populer untuk mencapai puncak gunung Ciremai. Jalur pertama adalah Jalur Pendakian Gunung Ciremai via Palutungan yang lokasinya berada di Desa Linggarjati, Kabupaten Kuningan.
Jalur kedua yang gak kalah ramai digunakan para pendaki adalah Jalur Apuy yang terletak di desa Apuy, kabupaten Majalengka. Lalu ada juga jalur pendakian gunung Ciremai via Linggarjati yang lokasinya gak begitu berjauhan dengan jalur pendakian Gunung Ciremai via Palutungan.
Jalur pendakian lain yang juga cukup banyak digunakan adalah jalur pendakian gunung Ciremai via Linggasana yang baru diresmikan pada tahun 2010. Selain itu, terdapat rute lain yang gak begitu terkenal, yakni jalur pendakian yang terletak di antara kabupaten Majalengka Utara dan kabupaten Kuningan, jalur ini disebut dengan jalur pendakian Padabeunghar.
ARTICLE TERKINI
Source:https://akasakaoutdoor.co.id/10-fakta-gunung-cereme-yang-setiap-pendaki-harus-tahu/
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :