Buat para pendaki, Gunung Boklorobubuh termasuk salah satu tempat pendakian yang cukup menyenangkan. Soalnya di gunung setinggi 2.230 meter di atas permukaan laut ini ada pemandangan alam yang menakjubkan mata.
Selain itu, pendaki juga bisa menjajal Puncak Kukusan dan Puncak Semar atau menikmati dinginnya air pegunungan di Sungai Klera, Sungai Geruh, Sungai Jatirejo, dan Sungai Jembul.
Meski begitu pendakian ke puncak gunung yang ada di Kecamatan Jatirejo dan Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur ini bisa lebih menantang saat turun hujan dan muncul kabut.
So, buat lo yang berencana mendaki Gunung Boklorobubuh dalam waktu dekat, sebaiknya ingat baik-baik cara biar nggak tersesat ketika mendaki di waktu turun kabut.
Ketika kabut turun, jarak pandang mata akan berkurang dan lo kesulitan melihat lingkungan di sekitar lo, akibatnya perjalanan jadi terhambat. Sayangnya, dalam kondisi seperti ini mencari tempat mendirikan tenda bukan tugas yang mudah.
Lo harus cermat mencari lokasi yang tepat dengan tanah kokoh buat mendirikan tenda. Selain itu, lo juga harus bisa memperkirakan apakah permukaan tanahnya memang cocok buat mendirikan tenda.
Nggak jarang, pendaki justru kehilangan arah saat mencari lokasi untuk mendirikan tenda hingga akhirnya tersesat. Begitupun ketika memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Kabut yang tebal sering membuat pendaki kebingungan.
Untuk mencegah hal ini terjadi pada lo dan rombongan, lo bisa mengikuti tiga cara di bawah ini:
Tetap tenang
Image source: elements.envato.com/Rawpixel
Pertama, lo harus tetap tenang. Dalam situasi apapun, termasuk turun kabut, kunci utamanya adalah ketenangan. Jangan panik karena kepanikan akan membuat lo sulit berpikir dan kebingungan. Akhirnya lo nggak bisa menemukan jalan keluarnya.
Coba duduk dulu sebentar, tenangkan diri dan pikiran, lalu cari solusi bersama anggota rombongan yang lain. Lo bisa mendiskusikan apa saja langkah yang akan diambil. Selain itu, lo juga bisa mencari informasi rute pendakian dari internet atau teman yang sudah berpengalaman sebelumnya.
Ingat, keputusan yang dibuat dalam keadaan panik terkadang justru membawa lo ke bahaya lain yang nggak terduga. Nggak hanya itu, kalau panik lo bisa membuat teman-teman yang lain ikut panik bahkan ketakutan.
Pakai penanda
Image source: shutterstock.com/tagu
Yang kedua, pakai penanda. Penanda di jalur pendakian merupakan kunci utama supaya lo dan rombongan nggak tersesat, terutama saat turun kabut. Karena itu, lo harus menyiapkan benda-benda yang bisa dijadikan sebagai penanda, seperti tali atau barang lain yang warnanya terang.
Jangan lupa, perhatikan juga jalur di sekitar lo, siapa tau ada tanda-tanda atau hal yang unik. Kalau ada, lo bisa memanfaatkannya menjadi tanda khusus. Bahkan bisa jadi itu adalah tanda yang ditinggalkan oleh pendaki lain. Jadi tetap waspada dan selalu berhati-hati, ya.
Jangan terpisah dari rombongan
Image source: elements.envato.com/Pressmaster
Saat kondisi lagi berkabut, pastikan lo dan rombongan tetap bersama-sama. Jangan sampai ada yang terpisah dari rombongan. Sebab dalam kondisi berkabut, jarak pandang pastinya terbatas.
Dengan tetap bersama-sama, lo dan teman-teman bisa saling mengingatkan dan memonitor kondisi satu sama lain. Karena itu, kalau ada yang ingin beristirahat berarti semuanya harus beristirahat. Jangan ada yang egois dan merasa mampu sendiri.
Kalau akhirnya tersesat, jangan panik. Sebaiknya lo berusaha sebisa mungkin untuk kembali ke titik awal. Lo mesti ingat titik mana yang paling dekat buat kembali ke awal. Kalau ternyata kabut nggak kunjung hilang setelah gelap atau malam, sebaiknya cari ruang terbuka dan datar buat istirahat.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Places & Gears
Article Date : 17/01/2023
Source:https://gunungcikuray.com/untuk-pendaki-ini-cara-biar-nggak-nyasar-di-gunung-boklorobubuh-kondisi-turun-kabut/
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :