Udah bukan rahasia lagi kalau Indonesia tuh surganya kuliner yang menggugah selera. Lo nggak perlu bingung mau makan apa setiap hari karena ada banyak opsi makanan yang bisa lo pilih, mulai dari makanan gurih, manis, sampai pedes ada semua.
Nggak cuma enak, beberapa kuliner Nusantara ternyata punya makna filosofi yang mendalam, lho. Hal itu bisa dilihat dari bentuk, warna, hingga rasanya yang sesuai sama nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia. Langsung aja simak selengkapnya berikut ini, Superfriends.
Nasi Kuning Tumpeng
Sering jadi hidangan utama dalam sebuah perayaan, nasi kuning tumpeng ternyata punya makna mendalam, lho. Dalam bahasa Jawa, kata ‘tumpeng’ merupakan singkatan dari ‘yen metu kudu mempeng’ yang berarti ‘kalau keluar haru bersemangat. Selain itu, bentuknya yang kerucut seperti gunung melambangkan harapan agar hidup makin tinggi dan sejahtera.
Nggak cuma nasi tumpengnya aja, aneka lauk yang biasanya mengelilingi nasi kuning juga punya makna tersendiri, lho. Biasanya, nasi tumpeng dihidangkan bersama tujuh lauk. Dalam bahasa Jawa, tujuh berarti ‘pitu’. Nah, kata tersebut juga bermakna ‘pitulungan’ yang berarti pertolongan.
Rendang
Makanan khas Padang yang satu ini emang patut jadi ikon kuliner Indonesia. Yup, apa lagi kalau bukan rendang. Dibalik rasa rempah yang kuat dan daging yang empuk, rendang punya filosofi mendalam yang berkaitan sama adat dan budaya Minangkabau, lho.
Daging sapi sebagai bahan utama melambahngkan niniak mamak atau paman dan bundo kanduang atau ibu yang memberikan kemakmuran pada anak dan keponakan. Kelapa yang digunakan sebagai salah satu bumbunya melambangkan kaum cerdik dan pandai. Sementara itu, cabe atau dalam bahasa Minang disebut lado melambangkan alim ulama yang pedas dan tegas dalam mengajarkan agama.
Sate Lilit
Sate lilit jadi salah satu kuliner yang wajib dicobain pas traveling ke Bali. Di balik kenikmatannya, makanan yang terbuat dari ikan tuna ini punya filosofi yang mandalam. Nama ‘lilit’ diambil dari kata ‘kilit’ dari bahasa Bali yang berarti ‘ikat’. Nah, kata tersebut dimaknai sebagai ‘ikatan’ atau ‘pemersatu’, Superfriends. Harapannya, masyarakat Bali akan terus bersatu dan nggak bakal terpecah belah.
Sayur Lodeh
Siapa nih yang suka makanan rumahan yang satu ini? Yup, sayur lodeh merupakan masakanan sayur berkuah santan dan punya 12 isian, yaitu labu kuning atau waluh, kacang panjang, terong, kluwih, daun so, kulit mlinjo, labu siam, pepaya muda, nangka muda, kubis, sayur bayung, dan kecambah.
Ternyata semua bahan-bahan tersebut dipercaya sebagai penolak bala, lho. Dalam kepercayaan masyarakat Jawaa, angka 12 yang dipisah jadi 1 + 2 menghasilkan angka 3. Angka tersebut memiliki makna sebagai updaya meraih kehidupan yang dilindungi Tuhan. Selain itu, masing-masing komponen sayuran tersebut juga punya arti tersendiri. Misalnya, labu kuning atau waluh yang berasal dari kata ‘wal’ (lepas) dan ‘luh’ air mata. Dua kata tersebut berarti ‘membeaskan manusia dari air mata atau penderitaan.
Es Dawet
Nggak cuma makanan aja, ada juga minuman yang punya filosofi mendalam. Salah satunya es dawet atau cendol. Nama ‘cendol’ berasal dari ‘jendol’ dari bahasa Jawa yang berarti ‘menggumpal’. Kata tersebut merepresentasikan sensasi minum es dawet yang terasa bergumpal-gumpal di mulut.
Selain itu, bentuk cendol yang bulat lonjong juga punya makna sebagai kebulatan kehendal orang tua yang mau menjodohkan anaknya. Itulah sebabnya minuman ini sering disajikan dalam pernikahan adat Jawa.
Itu tadi beberapa kuliner Nusantara yang punya makan filosofi mendalam. Menurut lo, mana filosofi yang paling unik, Superfriends? (arpd)
ARTICLE TERKINI
Source:Orami
Please choose one of our links :