Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

shutterstock_2422581679

Superfriends, pernah denger mitos kalau gunung yang punya "topi" awan itu pertanda bakal ada badai? Nah, kita bahas tuntas yuk soal fenomena alam yang satu ini!

Pernah nggak sih kamu ngeliat gunung yang puncaknya kayak pakai topi awan? Fenomena ini sering banget terjadi di gunung-gunung tinggi, terutama saat musim hujan. Awan yang bentuknya unik ini disebut dengan awan lenticular atau awan lensa.

Awan lenticular terbentuk karena adanya udara lembab yang terdorong naik oleh angin. Ketika udara ini mencapai puncak gunung, suhu jadi lebih dingin dan uap air di dalamnya mengembun membentuk awan. Bentuknya yang unik kayak lensa itu karena adanya gerakan udara yang berputar-putar di sekitar puncak gunung.

 

 

Puncak Bertopi Tanda Badai?

Nah, ini dia yang sering jadi perdebatan. Banyak pendaki yang percaya kalau puncak bertopi adalah pertanda akan datangnya badai. Tapi, benarkah begitu?

Sebenarnya, nggak selalu gitu. Awan lenticular memang sering muncul sebelum terjadi badai, tapi nggak semua awan lenticular menandakan akan ada badai. Ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan, seperti:

  • Ketebalan awan: Kalau awan lenticularnya tebal dan gelap, kemungkinan besar akan terjadi badai.

  • Arah angin: Arah angin juga bisa jadi indikasi. Kalau anginnya kencang dan bertiup dari arah yang membawa udara lembab, kemungkinan badai akan datang lebih besar.

  • Perubahan suhu dan tekanan udara: Perubahan suhu dan tekanan udara yang drastis juga bisa menjadi tanda akan datangnya badai.

Jadi, Apa yang Harus Dilakukan?

Meskipun nggak semua puncak bertopi menandakan badai, sebaiknya kamu tetap waspada. Kalau kamu melihat awan lenticular yang tebal dan gelap, sebaiknya segera turun dari gunung atau mencari tempat yang aman.

Puncak bertopi memang bisa jadi pertanda akan datangnya badai, tapi nggak selalu begitu. Yang penting adalah kita harus tetap waspada dan selalu siap menghadapi segala kemungkinan.

ARTICLE TERKINI

Tags:

#fact

Article Category : News

Article Date : 05/09/2024

Superadventure
Admin Adventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
News

10 Kapal Pesiar Terbesar di Dunia dan Fasilitasnya

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Pantai Batu Belig, Bali: Rute, Daya Tarik dan Aktivitas Seru

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Panduan Gunung Batukaru: Lokasi, Jalurnya dan Harga Tiket

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Pantai Petitenget Bali: Rute, Daya Tarik, dan Wisata Sekitar

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive