Diving di laut sih udah biasa, ya. Gimana kalau lo nyobain menyelam di perairan yang ada di dataran tinggi, kayak danau atau sungai? Airnya yang dingin dan hawanya yang sejuk jadi tantangan sekaligus keseruan tersendiri dari activity outdoor yang satu ini.
Adalah altitude diving. Kata ‘altitude’ yang berarti ketinggian merujuk pada lokasi penyelamannya yang berada di ketinggian antara 300 sampai 3.000 mdpl. Sebelum ngelakuin aktivitas ekstrem ini, lo harus paham dulu tentang tekanan udara buat mencegah penyakit dekompresi saat diving di dataran tinggi. Biar lebih lengkapnya nih, simak penjelasan berikut ini, Superfriends.
Apa yang Harus Dipahami Sebelum Coba Altitude Diving?
Tekanan udara jadi salah satu hal penting yang harus dipahami sebelum nyobain altitude diving. Tekanan di bawah air lebih besar dibanding permukaan. Peningkatan tekanan tersebut bikin tubuh lo menyerap lebih banyak gas, seperti nitrogen dan oksigen. Jadi, kalau lo menyelam di ketinggian, disaranin buat sering-sering keluar dari air biar gas-gas tersebut keluar dari jaringan tubuh lo.
Setelah selesai menyelam dan lo mau lanjut mendaki lagi, sebaiknya lo berhenti setiap 5 meter selama 3 menit. Ini disebut juga sebagai safety stop yang merupakan tindakan pencegahan tambahan yang ngasih waktu tambahan biar gas keluar dari jaringan tubuh secara perlahan. Kalau lo buru-buru mendaki, gas tersebut bisa membentuk gelembung udara di dalam tubuh dan memicu penyakit dekompresi.
Please choose one of our links :