Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

thumbnail

Author : Admin Adventure

Article Date : 11/09/2023

Article Category : News

Yogyakarta (Jogja) merupakan salah satu destinasi wisata budaya yang terkenal di Indonesia. Jogja terkenal akan warisan sejarah dan kebudayaan, salah satunya adalah candi-candi yang tersebar di sekitar wilayah tersebut.

Sebagai destinasi archaeotourism yang terkenal, Jogja bisa jadi surga bagi kamu yang suka dengan sejarah dan ingin menjelajahi candi-candi kuno dan menemukan reruntuhan dari peradaban yang sebelumnya hilang.

Candi di Jogja ini memiliki arsitektur megah kuno khas kerajaan Hindu dan Budha. Bahkan, ada juga candi yang termasuk ke dalam situs warisan dunia dari UNESCO, loh. So, candi apa saja sih di Jogja yang wajib masuk ke daftar kamu saat berlibur ke Jogja? Berikut daftarnya.

1. Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah sebuah monumen bersejarah yang sangat penting dan menjadi salah satu ikon budaya terkenal di Indonesia. Terletak sekitar 40 kilometer sebelah barat daya Yogyakarta, candi ini merupakan situs budaya yang luar biasa dan telah diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Candi Buddha ini memiliki bentuk piramida berundak dengan struktur yang sangat kompleks. Terdiri dari sembilan tingkat, candi ini memiliki tiga tingkat utama yang mewakili alam semesta dalam ajaran Buddha, yaitu:

  • Kamadhatu: Tingkat pertama menggambarkan nafsu dan hewan-hewan yang menggoda manusia ke dalam kehidupan materialistik.
  • Rupadhatu: Tingkat kedua mewakili alam manusia, di mana manusia berusaha untuk mencapai kesadaran dan pencerahan melalui jalan ajaran Buddha.
  • Arupadhatu: Tingkat ketiga adalah tingkat pencerahan dan kesempurnaan, yang melambangkan keadaan murni dan tanpa bentuk.

Candi Borobudur dihiasi oleh ribuan relief yang membentang di sekitar dindingnya. Relief-relief ini menceritakan kisah-kisah ajaran Buddha, termasuk tentang kelahiran, kehidupan, dan perjalanan Siddhartha Gautama (Buddha) menuju pencerahan. Jumlah relief mencapai lebih dari 2.600 dan menjadi salah satu koleksi relief Buddha terbesar di dunia.

Diperkirakan, Candi Borobudur dibangun pada awal abad ke-9 oleh dinasti Syailendra, yang merupakan penganut agama Buddha Mahayana. Namun, pada masa selanjutnya, candi ini ditinggalkan dan terlantar karena alasan yang tidak sepenuhnya jelas. Candi ini tertutup oleh abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi, dan ditinggalkan selama berabad-abad.

Belanda menemukan kembali Candi Borobudur pada awal abad ke-19, dan usaha pemugaran besar-besaran dimulai pada awal abad ke-20. Proses pemugaran dan konservasi berlangsung bertahun-tahun untuk mengembalikan keagungan dan keindahan aslinya.

2. Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu yang terletak sekitar 17 kilometer sebelah timur laut Yogyakarta, Indonesia. Candi ini juga menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO dan dianggap sebagai salah satu pencapaian terbesar dalam arsitektur klasik Jawa.

Candi Prambanan terdiri dari sejumlah candi yang mengelilingi candi utama, yang didedikasikan untuk Trimurti, yaitu tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma (pencipta), Wisnu (pelindung), dan Siwa (penghancur). Candi utama untuk setiap dewa ini memiliki tinggi yang sama, menggambarkan kesetaraan mereka.

Candi Siwa merupakan candi terbesar dan paling menonjol di kompleks ini. Di dalamnya terdapat patung besar Siwa yang duduk bersama dengan patung Durga dan Agastya di sisi kanan dan kiri. Candi Wisnu dan Brahma terletak di sekitar candi utama Siwa, masing-masing dengan patung dewa yang sama-sama ditemani oleh patung-patung pengiring.

Di sekitar candi-candi utama, terdapat candi-candi kecil dan pelengkap, serta tembok-tembok dengan relief-relief yang menggambarkan kisah-kisah dari epik Ramayana dan Mahabharata.

Pembangunan Candi Prambanan diperkirakan dimulai pada abad ke-9 selama pemerintahan Dinasti Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini berfungsi sebagai pusat ibadah Hindu untuk memuja dewa-dewa Trimurti serta mengokohkan dominasi Hindu di wilayah tersebut.

3. Candi Ratu Boko

Candi Ratu Boko adalah kompleks candi yang terletak sekitar 3 kilometer sebelah selatan Candi Prambanan di Yogyakarta, Indonesia. Candi ini semakin terkenal karena menjadi spot syuting film Ada Apa Dengan Cinta 2. Kamu sudah nonton belum?

Candi Ratu Boko terdiri dari sejumlah struktur, termasuk kompleks bangunan utama, pelataran terbuka, dan tiga sumur tua. Ada tiga bangunan utama yang paling penting di kompleks ini:

  • Bangunan Utama: Bangunan ini terletak di atas sebuah bukit dan terdiri dari beberapa ruangan yang mungkin digunakan untuk kegiatan seremonial dan pertemuan penting pada masa lalu.
  • Pendopo: Sebuah ruang terbuka yang dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan pemandangan alam, burung-burung, dan flora.
  • Pemandian: Pemandian air panas yang digunakan untuk mandi dan upacara suci.

Salah satu daya tarik utama dari Candi Ratu Boko adalah pemandangan matahari terbenam yang spektakuler dari tempat ini, terutama dari atas bukit di mana bangunan utama berada. Pemandangan ini menciptakan suasana yang magis, indah, dan syahdu.

Meskipun dikenal sebagai "candi," Candi Ratu Boko sebenarnya bukan tempat ibadah, melainkan kompleks istana atau tempat peristirahatan kerajaan. Bangunan-bangunan di kompleks ini diyakini dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 selama pemerintahan Wangsa Syailendra dan Wangsa Mataram Kuno.

4. Candi Sambisari

Candi Sambisari adalah salah satu situs candi Hindu di Yogyakarta yang unik. Keunikan dari candi ini adalah sebagian besar strukturnya terkubur di bawah tanah, sehingga menjadikannya salah satu situs arkeologi yang menarik untuk dieksplorasi. Candi ini memiliki bentuk seperti candi-candi Hindu lainnya, dengan tata letak yang mengikuti pola tiga bagian vertikal, yaitu dasar, tubuh, dan atap (mandala). Di atas candi utama, terdapat atap yang menyerupai stupa.

Candi Sambisari memiliki garbagriha (ruang suci) di dalamnya, di mana mungkin pernah ada patung dewa atau benda suci yang dihormati. Di sekitar candi utama, terdapat ruang-ruang yang mungkin digunakan untuk kegiatan peribadatan dan ritual.

Candi Sambisari diperkirakan dibangun pada abad ke-9 selama masa pemerintahan Wangsa Mataram Kuno. Candi ini ditemukan secara kebetulan pada tahun 1966 ketika sedang dilakukan pekerjaan pertanian. Saat ditemukan, candi ini terkubur hingga setengah ketinggian di bawah tanah dan mengalami kerusakan akibat aliran lumpur dari Gunung Merapi yang terletak di dekatnya.

5. Candi Mendut

Candi Mendut memiliki makna sejarah dan religius yang penting serta dianggap sebagai salah satu situs bersejarah di wilayah Jogja. Candi ini memiliki tata letak yang serupa dengan Candi Pawon, yang terletak di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur. Candi ini dihiasi dengan relief dan patung-patung Buddha yang mencerminkan ajaran Buddha.

Patung-patung yang paling mencolok di Candi Mendut adalah tiga patung Buddha. Patung Buddha di ruang utama mewakili Buddha Sakyamuni yang sedang duduk dalam posisi meditasi. Di sisi kanan dan kiri patung Buddha utama, terdapat dua patung bodhisattva, yaitu Avalokitesvara dan Vajrapani.

Candi Mendut diyakini dibangun pada awal abad ke-9 selama pemerintahan Dinasti Syailendra. Candi ini memiliki arti religius dan simbolisme yang penting. Diyakini bahwa candi ini digunakan sebagai tempat peribadatan dan meditasi oleh para biksu Buddha.

Salah satu kisah yang terkait dengan Candi Mendut adalah legenda ketika Siddhartha Gautama, yang kelak menjadi Buddha, berkunjung ke tempat ini saat masih anak-anak dan diprediksi akan menjadi seorang Buddha oleh seorang pertapa. Relief di dinding candi menggambarkan adegan ini, di mana Siddhartha dikelilingi oleh para dewa yang membuktikan ramalan tersebut.

Gimana, menarik banget kan arsitektur dan cerita sejarah di balik candi-candi di Jogja tadi? Kalau kamu ingin berkunjung ke mana dulu nih? Coba tulis di kolom komentar ya!

PERSONAL ARTICLE

ARTICLE TERKINI

Tags:

#yogyakarta #Candi Prambanan #Candi Borobudur

Source:Superadventure

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
News

KOMPOSISI TIM YANG BISA IKUTAN ADVENTURE RACE!

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
News

Sweeper Si Penutup Barisan yang Punya Tanggung Jawab Besar

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
News

Suka Naik Gunung Harus Tahu SIMAKSI!

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
News

Bikin Campervan Murah Sendiri? Bisa Kok!

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
News

Mau Jadi Master Tahan Nafas Saat Diving? Ini Dia Tipsnya!

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
News

Tetap Hangat dan Nyaman Saat Kehujanan di Gunung

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
News

Arung Jeram: Petualangan Seru dengan Berbagai Tingkat Kesulitan

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
News

GEAR YANG HARUS KALIAN SIAPKAN UNTUK ADVENTURE RACE!

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
News

Macam- Macam Tools Descending untuk Keamanan dan Kenyamanann

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
News

3 Tips Jitu untuk Menguasai Teknik Rappelling Dasar

Read to Get 5 Point
image arrow
1 /