Suku Kaili Da’a mungkin masing asing di telinga. Suku Kaili Da’a merupakan salah satu suku di Indonesia yang tinggal di rumah pohon dan kerap tinggal nomaden alias berpindah-pindah di Pegunungan Molengraaf, Sulawesi Tengah. Masyarakat Kaili Da’a merupakan salah satu rumpun dari Suku Kaili.
Dari sekian rumpun Suku Kaili, hanya Kaili Da’a yang masih setia dengan tradisi nenek moyang mereka. Nggak heran jika mereka memilih untuk tinggal di pegunungan dan menyatu dengan alam. Penasaran bagaimana kisah menarik dari Suku Kaili Da’a? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
[readalso url=22617]
Hidup Berdampingan dengan Alam
Image source: travelingyuk.com
Suku Kaili sendiri dibagi menjadi beberapa rumpun, di antaranya Kaili Da’a, Kaili Rai, Kaili Ledo, dan Kaili Moma. Salah satu yang mempunyai cara hidup memukau adalah Kaili Da’a, mereka tinggal di rumah pohon berdiameter besar dan bercabang, dengan ketinggian setidaknya 7 meter dari atas tanah, bro.
Hal tersebut telah berlangsung sejak dulu, selain karena mereka lebih memilih hidup berdampingan dengan alam, juga untuk melindungi diri dari perang antar suku dan hewan buas.
Upacara Mompakoni sebelum Membangun Rumah Pohon
Image source: travelingyuk.com
Sebelum membangun rumah, masyarakat Suku Kaili Da’a melaksanakan upacara adat agar pembangunan berjalan lancar. Sekelompok pria suku ini akan duduk melingkar, membaca doa, dan menyajikan sesajen untuk para leluhur, berisi 4 unsur bahan yang melambangkan kehidupan.
Kapur melambangkan otak, pinang perlambang dari hati, sirih berarti urat, serta gambir menyimbolkan darah dan daging. Berbagai faktor pun harus dipenuhi sebelum membangun rumah.
Menentukan hari membangun rumah yang tepat dilihat dari arah bulan, tiang penyangga, dan rumah nggak boleh membelakangi matahari karena sang surya merupakan sumber kehidupan bagi suku ini. Jumlah anak tangga pun harus ganjil, Suku Kaili Da’a meyakini bahwa Tuhan suka dengan angka ganjil. Maka rumah berbahan dari alam sepenuhnya dengan luas 2x2 meter ini akan diberkati.
Rumah pohon yang bisa bertahan hingga 1 tahun ini berukuran sangat kecil, namun tujuannya untuk tidur aja karena mereka memang tinggal berpindah-pindah untuk menggarap ladang.
Ritual Balia Jinja
Image source: etnis.id
Suku Kaili yang mendiami daerah-daerah di Sulawesi Tengah ini memiliki metode tersendiri untuk menyembuhkan penyakit. Bukan dengan pergi ke dokter, melainkan melaksanakan upacara bersama ketua adat. Hal ini telah berlangsung sejak dulu, karena belum ada dokter dan konon selalu berhasil menyembuhkan penyakit.
Ritual Balia Jinja diawali dengan ketua adat mengusap bagian tubuh pasien yang akan disembuhkan. Kemudian, ibu-ibu berkerudung kuning menari dengan khusyuk diiringi tabuhan gendang, gong, dan tiupan seruling. Dipersiapkan kambing dan ayam, untuk nantinya dilarung ke laut.
[readalso url=22411]
Percaya sebagai Titisan Kahyangan
Asal-usul Suku Kaili sampai saat ini masih menjadi misteri, dan tetap menarik untuk dicari tahu. Namun konon suku ini mempercayai bahwa mereka titisan dari kahyangan. Dahulu terdapat strata sosial di suku ini, maradika yaitu keturunan raja Kaili, guranungata sebagai keturunan orang terpercaya raja, dea yaitu rakyat biasa, serta batua atau rakyat jelata.
Nah, itulah kisah menarik dari Suku Kaili Da’a yang tinggal di rumah pohon dan berpindah-pindah serta percaya sebagai titisan kahyangan. Lo punya cerita menarik tentang suku lain di Indonesia, bro?
Source: https://travelingyuk.com/suku-kaili-daa/133601
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 17/02/2021
Article Category : In Depth
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :