Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

MTB Vs Gravel Bike, Lebih Seru Mana Buat Main di Tanah?

Tapi tunggu dulu, MTB sekarang punya pesaing yang katanya justru bisa lebih unggul menerjang jalur ekstrem di pegunungan atau bukit. Handlebar yang melengkung dan lebar ban hingga 40 mm membuat sepeda ini nggak kalah tangguh buat adventure dengan nyaman.

Ya, Gravel Bike namanya. di Amerika Serikat (AS) sepeda ini booming banget. Sesuai namanya, sepeda ini bisa diajak cepat melewati jalanan gravel alias kerikil atau tanah. Bentuk fisiknya jauh daripada MTB. Wujud Gravel Bike lebih khas seperti road bike, namun memakai disc brake ala sepeda off road. Terus mana yang lebih seru untuk jalur tanah?

[readalso url=21412]

Gravel Bike

Gravel Bike nggak cuma beken di negeri Paman Sam aja. Tren ini kemudian berkembang di Eropa dan negara-negara lain. Gravel berhasil merebut hati para goweser karena bisa diajak petualang dan cepat untuk touring jarak jauh. Jadi, bisa dibilang sepeda ini 'yes man' banget.

Mau kebut-kebut di jalan beraspal lo tinggal ganti ukuran ban yang lebih kurus, misalnya ukuran 28 mm. Nah, kalau lo mau bawa sepeda ini buat 'dikasarin' di jalan berbatu bisa juga dengan mengganti ban dengan ukuran yang lebih gemuk seperti 35 mm atau 42-45 mm, tergantung kemampuan maksimal si frame sepeda.

Beberapa merek sepeda tipe Gravel Bike ini sudah mengaplikasikan suspensi Future Shock di bawah stem dan dropper post. Supaya lebih tangguh lagi, belakangan produsen di Amerika Serikat menciptakan frame Gravel Bike dengan dua pilihan material, yakni karbon dan alumunium. 

Khusus untuk material yang karbon ini memakai sistem peredam kejut di persimpangan top tube dan seat tube. Fitur ini dulunya dipopulerkan di sepeda endurance domance. Untuk touring jarak jauh cocok banget. Setang standar Gravel Bike itu tipe dropbar karena memberikan fleksibilitas pengendara.

Dari sisi kenyamanan, Gravel Bike dirancang memberikan posisi berkuda yang enak banget. Tapi untuk lo yang lebih nyaman dengan posisi lebih tegak, parkir sepeda ini, lalu pilih MTB.  Gravel Bike akan terasa menyenangkan ketika dikendarai di jalur single track. 

[readalso url=21398]

Mountain Bike

MTB sangat cocok dikendarai di area perbukitan ataupun pegunungan dengan medan yang berat. Secara teknikal, sepeda gunung ini menggunakan setang datar untuk memberikan kontol yang maksimal di jalur offroad atau tanah dan berkerikil. Flat bar juga lebih lebar dibanding drop bar sehingga memberikan stabilitas yang maksimal. Serunya lagi, ketika melaju di jalur single track yang kasar, pengendara bisa bermanuver dengan sangat mudah.

Dengan tipe setan datar pengendara bisa lebih tegak tapi kurang maksimal dan aerodinamis saat berkendara dengan kecepatan yang lebih tinggi di jalan aspal. Flat bar atau setang datar lebih baik untuk kecepatan yang lebih lambat.

Kemudian untuk ban sepeda gunung memiliki bobot lebih besar yang menawarkan kenyamanan dan traksi lebih baik. Seperti perbandingan pada setang, ban Gravel Bike memiliki keunggulan di medan yang lebih cepat dan halus, sementara ban sepeda gunung dapat menaklukan medan yang ekstrem.

Urusan suspensi, MTB kebanyakan diaplikasikan di bagian garpu. Garpu suspensi sepeda gunung biasa dapat menambah dua hingga tiga pon di atas garpu karbon yang kaku. 

 

Source: https://www.theproscloset.com/blogs/news/choosing-a-gravel-bike-vs-a-hardtail-29er-mtb

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Beginner #Extreme #solo-traveling

Article Category : In Depth

Article Date : 17/04/2020

Superadventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
In Depth

Jack Wolfskin, Sukses Jadi Merek Outdoor Ramah Lingkungan

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
In Depth

Reinhold Messner, Pendaki yang Usulkan Carstensz Masuk Seven Summits

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
In Depth

Kenalan Sama Para Daredevil dari Berbagai Negara di Dunia

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
In Depth

Madu Ternyata Punya Manfaat Buat Kesehatan Para Pendaki

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive