Caving atau susur goa adalah salah satu olahraga extreme alam bebas yang menuntut kekompakan tim dan membutuhkan berbagai macam perlengkapan pengaman. Terkadang lo harus merangkak, memanjat, bahkan hingga berenang dalam olahraga extreme ini, tergantung dari karakteristik goa yang lo jelajahi, bro.
Kepopuleran olahraga caving di Indonesia, tentu saja nggak lepas dari perjalanan panjang sejarah dan perkembangannya, bro. Olahraga ini juga sangat erat kaitannya dengan speleologi atau ilmu yang mempelajari tentang goa dan lingkungannya. Berikut ini sejarah tentang caving dan perkembangannya di Indonesia.
[readalso url=21466]
Eksplorasi Goa Pertama

Sejak masa primitif, goa sudah digunakan oleh manusia sebagai tempat tinggal. Terkadang keberadaan beberapa goa juga sangat disakralkan oleh beberapa suku, bahkan ada beberapa goa yang dijadikan sebagai tempat peristirahatan terakhir jasad para leluhurnya.
Dilansir dari laman wikipedia, eksplorasi goa oleh manusia modern tercatat pada tahun 1674 oleh John Beaumont, seorang ahli bedah dari Somerset, Inggris. Pria yang dikenal juga sebagai ahli pertambangan dan geologi amatir ini, tercatat sebagai orang yang pertama menuruni sumuran atau goa vertikal.
Dia menuruni sumuran sedalam 20 meter dan menemukan ruangan yang sangat luas dengan panjang kurang lebih 20 meter dan lebar 3 meter dengan ketinggian langit-langit 10 meter. Uniknya, beliau menjelajahi goa yang gelap gulita tersebut hanya dengan menggunakan lilin, bro.
Lahirnya Ilmu Speleologi

Sejak saat itu, mulai banyak laporan ilmiah terkait eksplorasi goa dan lingkungannya, hingga pada abad ke-19 munculah ilmu speleologi yang dipelopori Edouard Alfred Martel. Beliau juga dikenal sebagai bapak speleologi dunia yang mengusulkan metode penjelajahan goa dengan teknik yang lebih efisien serta menggunakan peralatan dengan standar keamanan tinggi.
Alfred kecil sudah diajak ayahnya seorang ahli paleontologi menjelajahi berbagai macam jenis goa di Eropa. Pada tahun 1888, dirinya memperkenalkan penjelajahan goa dengan menggunakan peralatan dengan standar keamanan tinggi. Pada musim panas, dia dan beberapa kawannya menjelajahi goa dengan membawa dua gerobak penuh peralatan dan bahan makanan serta alat dokumentasi.
Hingga tahun 1889 ia berhasil menjejakkan kakinya di kedalaman 233 meter di Goa Ranabel, Perancis. Sejak saat itu, mulai tumbuh berbagai penelusuran goa dan ahli speleologi terkemuka di dunia seperti Fournier, Jannel, Biret, Gaupilat dan masih banyak lagi.
[readalso url=21411]
Perkembangan Caving di Indonesia

Caving atau susur goa, bisa dibilang cukup lama eksis di Indonesia. Aktivitas extreme ini sudah mulai populer sejak tahun 1980-an, tepatnya ketika Persatuan Speleologi dan Caving Indonesia atau Specavina dibentuk di Bogor. Lahirnya Specavina tentu saja tak lepas dari campur tangan para tokoh di belakangnya, seperti dr. Ko King Tjoen, Norman Edwin ( alm ), Dr. Budi Hartono, dan Effendi Soleman. Mulailah dari sini kegiatan yang jadi hobi baru kala itu menyebar, terutama di kampus - kampus.
Aktivitas extreme ini awalnya sulit mendapat perhatian karena tak hanya mengandalkan keterampilan fisik saja, namun juga ada aspek ilmiahnya. Peralatan keamanannya pun sangat langka dan terbilang mahal, sehingga belum banyak yang mampu untuk membelinya kala itu. Namun, seiring berjalannya waktu caving mendapat tempat istimewa di kalangan para pencinta alam. Olahraga extreme ini menawarkan tantangan yang tidak mudah dan sesuatu yang sangat indah.
Wah bagaimana informasi terkait sejarah caving dan perkembangannya di Indonesia. Semoga bisa memotivasi lo agar semakin antusias menjalani ataupun mau mencoba olahraga extreme yang satu ini. Tetap utamakan keamanan dan keselamatan saat berolahraga extreme ya, bro!
Referensi : sakuntala.net wikipedia.org
ARTICLE TERKINI
Article Category : In Depth
Article Date : 05/05/2020
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :