Masa liburan bakal terasa berkesan bila diisi dengan kegiatan seru dan positif. Untuk menghilangkan suntuk, sejumlah orang diketahui menjajal aktivitas pendakian sembari menikmati keindahan alam. Kegiatan ini layak dicoba traveler yang ingin melupakan sejenak rutinitas harian yang monoton atau hiruk-pikuk perkotaan.
Ada banyak barang yang perlu disiapkan pendaki sebelum berangkat, salah satunya adalah sepatu atau alas kaki. Lo tak boleh menyepelekan peralatan ini karena fungsinya sangat berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan pendakian. Sesuaikan jenis sepatu yang dipakai dengan medan pendakian agar terhindar dari segala macam risiko buruk.
Sayangnya, beberapa orang masih sering salah menentukan peralatan yang dibawa untuk mendaki. Contohnya seperti penggunaan sandal gunung ketika melakukan pendakian di gunung. Selain tidak pas untuk dipakai mendaki, sandal gunung juga dapat membuat proses pendakian mengandung risiko tinggi.

Jangan Coba Mendaki dengan Sandal Gunung, Berikut Alasan dan Penggantinya yang Tepat. Photo Credit: travelsage.co.uk
Dilansir dari kompas.com, Galih Donikara selaku staf Eiger Adventure Service Team menganggap sandal gunung kurang pas dipakai selama proses pendakian berlangsung. Menurutnya, sandal ini baiknya dikenakan ketika pendaki tiba di atas gunung. Ia merekomendasikan semua orang untuk memakai sepatu ketika memulai pendakian dari bawah.
“Sandal gunung itu digunakan di atas gunung. Misalnya setelah mendaki dan sampai di basecamp, kita ganti pake sandal gunung lalu memasang tenda,” ujar Galih, dikutip dari kompas.com (28/10/2018).
Risiko yang Harus Ditanggung Pendaki saat Pakai Sandal Gunung
Sandal gunung memang bisa membuat penampilan pendaki jadi terlihat lebih beken. Akan tetapi, lo harus tetap mengutamakan keamanan diri ketimbang penampilan selama berada di atas gunung. Jangan sampai niat untuk memperindah penampilan malah membuat momen pendakian lo jadi penuh risiko!
Bila menggunakan sandal gunung, kaki yang seharusnya terlindungi dengan baik selama pendakian ditakutkan bakal mudah terluka. Pendaki tentu bakal sulit melanjutkan perjalanan bila sudah mengalami hal ini. Bersumber dari male.co.id, pemakaian sandal gunung akan membuat pendakian lo jadi lebih berbahaya, terutama saat melewati tanaman liar, jalanan berbatu, ranting pohon, lumpur, dan lain-lain.

Jangan Coba Mendaki dengan Sandal Gunung, Berikut Alasan dan Penggantinya yang Tepat. Photo Credit: tribunnews.com
Selain itu, kaki juga berisiko terkena gigitan binatang liar tiba-tiba di tengah perjalanan. Para pengguna sandal gunung bakal menemui kesulitan lain saat berjumpa dengan jalan setapak menanjak atau menurun yang begitu curam. Intinya, semua akan terasa lebih berat ketika lo memakai sandal gunung selama mendaki.
Untuk itu, hindari penggunaan sandal gunung selama hiking. Beberapa pendaki ahli diketahui sudah mengatakan barang ini tidak pas dijadikan alas kaki saat mendaki. Ingatlah bahwa setiap gunung memiliki karakteristik medan tersendiri. Utamakan keselamatan diri dengan selalu memakai sepatu gunung ya bro!
Minimnya Wawasan Pendaki terhadap Risiko Penggunaan Sandal Gunung
Dilansir dari tribunnews.com, pemandu gunung bersertifikat dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Setiyawan menilai banyak pendaki yang memandang sebelah mata urusan alas kaki. Ia mengatakan sejumlah pendaki memilih sandal gunung karena mengaku belum terbiasa dengan sepatu. Penggunaan barang ini tentu saja meningkatkan risiko buruk selama pendakian berlangsung.
“Sebagian besar (pendaki) masih nyaman menggunakan sandal gunung bahkan bertelanjang kaki. Padahal, sandal gunung sebetulnya hanya nama, sendal tetaplah sendal yang mempunyai fungsi bukan untuk menahan otot engkel kaki,” tutur Wawan, dikutip dari tribunnews.com, (22/7/2017).

Jangan Coba Mendaki dengan Sandal Gunung, Berikut Alasan dan Penggantinya yang Tepat. Photo Credit: justbirding.com
“Mereka lebih bebas menggunakan sandal karena tidak terbiasa menggunakan sepatu, bahkan bertelanjang kaki lebih nyaman. Kedua berdalih karena tidak memiliki sepatu gunung yang harganya mahal,” sambungnya.
Ade Wahyudi yang juga tergabung dalam APGI menganggap urusan kaki sebagai salah satu hal terpenting selama pendakian. Menurutnya, kaki berfungsi sebagai penopang utama saat proses pendakian berlangsung. Untuk itu, pendaki perlu mencari alas kaki yang cocol dengan medan pendakian.
“Risiko buat cedera kena batu, tertusuk benda tajam sepanjang jalur, kaki lecet, risiko cidera engkel, kalau sudah terjadi dan setelahnya sampai bikin mereka gak bisa jalan, malah ngerepotin pendaki atau tim evakuasi karena gak bisa jalan,” ucapnya.
Menyesuaikan Sepatu dengan Karakteristik Medan Pendakian
Pendaki hendaknya mengenali kondisi gunung secara baik agar mampu menentukan sepatu yang pas. Jika berencana naik gunung subtropis, lo dianjurkan mencari sepatu yang tahan terhadap kondisi jalan berbatu. Jauhi pemakaian sepatu subtropis di hutan tropis karena wilayahnya didominasi lumut dan tanah liat. Perjalanan lo bakal dipenuhi risiko ketika tanah berubah menjadi licin dan berlumpur akibat terkena air.
“Kalau gunakan sol sepatu untuk gunung subtropis yang berbatuan, tidak akan mencengkram medan yang berlumpur, sehingga bisa tergelincir,” kata Galih Donikara, seperti yang terpapar dalam situs kompas.com.

Jangan Coba Mendaki dengan Sandal Gunung, Berikut Alasan dan Penggantinya yang Tepat. Photo Credit: rei.com
Galih menyarankan pendaki untuk memakai jungle boots saat menyambangi gunung tropis. Selain itu, ia juga merekomendasikan para pendaki gunung tropis untuk memilih sol sepatu dengan jenis panama sol yang lebar. Bahan ini dianggapnya mampu mencengkram medan yang licin.
“Jungle boots ini melindungi, memberikan ventilasi juga, terutama jika masuk daerah berair,” paparnya.
Ia juga menghimbau pendaki untuk memilih jungle boots dengan tinggi di atas mata kaki. Menurutnya, hal ini dimaksudkan agar pergelangan dan mata kaki pendaki terlindungi dengan baik. Lo pun terhindar dari sengatan binatang melata serta risiko cedera di engkel bila sewaktu-waktu terjatuh atau keseleo. Bermanfaat sekali, ‘kan?
Feature Image - justbirding.com
ARTICLE TERKINI
Article Category : In Depth
Article Date : 31/10/2019
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :