I Dare Xplore Indonesia kali ini adalah edisi spesial bukan hanya karena saya dan team Super Adventure melakukan perjalanan ke Raja Ampat, tapi karena dalam perjalanan kali ini saya ditemani oleh orang-orang yang spesial, mereka adalah Kaka dan Ridho Hafiedz dari Slank, Prita Laura seorang jurnalis yang cantik jelita yang dulu sering kita saksikan di layar TV, juga Seroja Hafiedz dan Marthin Saba. Mereka semua tergabung dalam Pandu Laut, sebuah organisasi yang berusaha mengupayakan berbagai kampanye demi kelestarian hayati lautan Indonesia.
Kita tahu wilayah Indonesia terdiri dari 70% lautan dengan garis pantai terpanjang di dunia kedua setelah Canada. Selain itu, The world triangle coral terbentang dari kepulauan Salomon di Pasifik, Filipina dan Indonesia. Sebagian besar wilayah tersebut diketahui terletak di Indonesia.
Dari hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa memastikan kelestarian lautan Indonesia akan menjadi sumbangsih bagi lautan dunia. Sayangnya, bangsa kita juga penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia dan itu bermuara di lautan. Artinya masih banyak sekali tugas yang harus kita kerjakan untuk memastikan kelestarian dan keanekaragaman hayati lautan Indonesia.
Menjelalajahi Kawasan Central dengan Kurabesi Explorer
Trip #IDareXploreIndonesia kali ini menggunakan kapal pinisi @kurabesiexplorer mengelilingi wilayah Central di Raja Ampat selama 7 hari 6 malam. Pinisi adalah jenis kapal layar tradisional khas Indonesia yang berasal dari suku Bugis - Makasar. Bentuk dan desain Pinisi sendiri sudah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Photo by: 02a @killthedj 02b @ridho_hafiedz
Dalam perjalanan kali ini, kami berlayar bersama Kurabesi Explorer, kapal kayu pinisi tradisional yang menawan, kebetulan pemiliknya, Bustar dan Rani adalah sahabat saya juga. Kami diajak berlayar ke kawasan Central - Raja Ampat, bukan di Misool atau Wayag. Tidak seperti kawasan Raja Ampat yang lain dengan landscape bukit-bukit batu yang menjulang di antara lautan, kawasan Central memiliki perbedaan siginifikan yang nampak pada kekayaan akan beberapa dive spot favorit, seperti Blue Magic dan Cape Kri.
Seorang penyelam kawakan yang bekerja di lembaga konservasi internasional, Dr. G. Allen, pernah mencatat world record dalam satu kali penyelaman di kawasan Raja Ampat. Ia menemukan 374 spesies ikan dan karang di kawasan ini. Sebuah bukti betapa kayanya keanekaragaman hayati lautan Indonesia yang harus kita jaga.
Alasan yang lain kenapa kami memilih berlayar ke Central adalah, karena tepat setahun yang lalu bersama Kurabesi Explorer kami pernah semalam suntuk terombang-ambing oleh gelombang tinggi dan badai dalam pelayaran pulang dari Misool. Apapun namanya petualangan, keselamatan adalah yang paling utama karena kita tidak bisa melawan kodrat alam.
Diving bagi saya yang pertama adalah traveling, kita menikmati keindahan laut Indonesia, dunia bawah laut yang begitu kaya dan sangat berbeda dengan kehidupan di darat. Yang kedua saya kemudian mengenal lautan Indonesia, ketika sudah kenal maka timbul rasa sayang. Yang ketiga, karena sayang dengan lautan Indonesia maka kemudian saya menjadi ingin ikut memberi sumbangsih untuk menjaganya sesuai dengan kemampuan saya.
Diving untuk Bawa Perubahan Positif bagi Lingkungan
Alam bawah laut Raja Ampat yang sehat dapat terlihat dari ukuran sea fan coral yang hampir sama besarnya dengan seorang penyelam. Beberapa dive site di Raja Ampat tidak terlalu terekspos dengan arus laut yang kencang, oleh karena itu banyak sea fan coral yang mampu tumbuh besar karena terlindungi dari arus kencang tersebut. Photo by: @killthedj
Di perjalanan kali ini, saya belajar banyak dari teman-teman Pandu Laut. Mereka menemabenar-benar memiliki kepedulian lingkungan yang sangat tinggi. Setiap kali diving mereka selalu membawa kantong sampah, mengambil semua sampah plastik yang mereka temukan, bukan hanya sekedar menyelam dan menikmati keindahannya. Sangat beruntung bagi saya bisa merekam semua aktivitas yang mereka lakukan dan menampilkannya dalam video I Dare Xplore Indonesia.
Sebagai informasi, teman-teman Pandu Laut juga melakukan berbagai kampanye di konfrensi-konfrensi kelautan internasional, melayangkan petisi untuk mendorong kebijakan yang lebih pro lingkungan, bahkan mengirimkan surat kepada capres-capres demi komitmen menjaga kelestarian lautan Indonesia.
Kami juga mampir ke pulau-pulau kecil berpenghuni, berbagai barang-barang yang kami bawa untuk disumbangkan bagi masyarakat di sana, juga belajar bagaimana kebudayaan dan tradisi kehidupan mereka. Di pulau Arborek yang rapi dan bersih, kami belajar bagaimana kesadaran dan kerja keras masyarakat di sana menjaga kelestarian lingkunganya. Begitu juga di Sawinggrai. Bahkan kampung Arborek beberapa kali sudah menyabet penghargaan sebagai kampung wisata ekologi terbaik se-Indonesia. Hal ini tentu melalui proses panjang dan keterlibatan seluruh masyarakat di sana.
Proses panjang, kerja keras dan keterlibatan menyeluruh dari berbagai pihak itulah yang menempatkan Raja Ampat sebagai destinasi wisata bahari paling populer di dunia, bahkan sampai mendapat predikat sebagai The Last Paradise. Bahwa di balik semua predikat tentang Raja Ampat, banyak sekali lembaga-lembaga konservasi yang bekerja keras menjaga kekayaan keanekaragaman hayati lautan Raja Ampat, bersamaan dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat di Raja Ampat untuk ikut menjaga kelestarian laut mereka.
Memantau Kelangsungan Hidup Manta
Manta menjadi atraksi yang sangat mengagumkan selama perjalanan #IDareXploreIndonesia di Central - Raja Ampat, wilayah perairan sekitar Pulau Arborek yang merupakan habitat ikan Pari Manta. Bahkan Team #SuperAdventure sempat menjumpai ratusan Reef Manta yang berenang di permukaan di dive site bernama Manta Ridge. Sungguh sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Photo by: @zoemonicakj
Di Manta Sandy kami membuktikan hal itu, berbagai peraturan detail harus kita cermati sebelum menyelam agar Manta-Manta yang hidup di sana tidak terganggu oleh aktivitas diving. Sementara di Manta Ridge ratusan Manta mengitari perahu kami di permukaan laut yang berarus sangat kencang. Bersama kami juga ada perahu dari lembaga konservasi internasional yang sedang menerbangkan drone untuk memantau ekosistem mereka. Sangat sensasional!!!
Itu adalah pengalaman pertama bagi kami. Bahkan sebenarnya kita tidak perlu diving untuk menikmati pemandangan ini, tapi kita tetap memaksa diving di tengah arus laut yang sangat kencang dan saya terbuang sangat jauh terbawa arus. Selama saya terbuang arus, saya tetap merekam ratusan Manta yang berpapasan dengan saya. Hingga kemudian tubuh saya terbawa arus berputar ke bawah seperti washing machine yang memaksa saya harus naik ke permukaan segera. Saya kembali naik ke perahu untuk kemudian diving lagi dari ujung karena belum puas.
Entah kenapa di perjalanan kali ini saya tidak tertarik bercerita tentang detail indahnya coral, schooling berbagai jenis ikan yang menawan, juga berbagai biota laut lain yang kami jumpai selama 16 kali menyelam di Central. Kali ini saya justru tertarik mengulik alasan mengapa semua ini bisa terjadi secara alami. Selain lembaga-lembaga resmi yang bekerja menghidupkan dan menjaga kelestarian Raja Ampat, tentu juga banyak tangan-tangan tak terlihat yang ikut bekerja keras memberi sumbangsih demi semua keindahan yang bisa saya nikmati.
Ikan eksotis seperti Lion Fish ini mudah dijumpai di perairan Raja Ampat yang sehat. Walaupun terlihat sangat cantik, jangan sesekali mencoba menyentuhnya karena di setiap duri sirip ikan ini mengandung racun yang cukup berbahaya. Photo by: @killthedj
Saya juga bersyukur memiliki pengalaman trip bersama teman-teman Pandu Laut. Mereka bukan hanya sekadar public figure populer, melainkan benar-benar memiliki kesalehan lingkungan yang patut untuk kita tiru. Di titik inilah, saya merasa bahwa kita perlu redefine the adventure, memberi arti lebih tentang petualangan.
Jadi, bukan hanya tentang adrenaline yang terpacu atau traveling yang seru, melainkan bagaimana semua pengalaman tersebut mampu menumbuhkan rasa kepedulian dan membuat tangan kita tergerak untuk memberikan sumbangsih bagi kelestarian bumi, satu-satunya planet tempat kita tinggal. Banyak orang berpikir untuk mengubah dunia, tapi sedikit yang mau mengubah dirinya sendiri. Untuk itu, mulailah hal-hal kecil dari diri kita sendiri, misalnya berusaha mengurangi sampah plastik sekali pakai.
ARTICLE TERKINI
1 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Nabila Shadrina
04/05/2021 at 05:35 AM