Selain menghadapi beratnya medan selama naik gunung. Lo juga berhati-hati dengan penyakit yang paling sering diderita oleh pendaki gunung. Bukan hanya hipotermia dan high altitude sickness, kenali beberapa penyakit ini
Superfriends pasti banyak deh dari lo yang hobi banget naik gunung? Selain persiapan mental, fisik, finansial, hingga perlengkapan naik gunung. Lo juga perlu berhati-hati dengan beberapa penyakit paling umum yang biasanya diderita oleh pendaki gunung. Karena terkadang walaupun fisik dalam keadaan fit, tetap saja bisa punya peluang terkena.
Apalagi kalau lo belum lo tau karakteristik dan kemiringan gunung yang akan didaki. Bahkan jalur summit attack membuat para pendaki harus tetap berhati-hati. Selain karena medan pendakian, cuaca dan tekanan udara di ketinggian juga berpengaruh. Hal ini lo nggak boleh diamkan begitu saja, minimal harus tau pertolongan pertama dan mencegahnya biar nggak semakin parah.
Kenali beberapa penyakit yang sering dialami oleh pendaki gunung berikut ini.
Hipoksia
Image source: allweatheradventures.com
Dimana tubuh kekurangan oksigen, nggak semua gunung bisa menyebabkan hipoksia. Hanya pendaki yang melakukan pendakian di gunung es atau gunung dengan ketinggian di atas 5.000 mdpl. Hal ini disebabkan semakin ketinggian maka tekanan oksigen akan semakin menurun. Sehingga menyebabkan kondisi jaringan tubuh kekurangan oksigen. Pendaki gunung yang menderita penyakit asma juga punya kemungkinan tinggi terkena hipoksia.
Makanya jangan kaget kalau lo mau mendaki gunung Everest yang termasuk seven summit harus tinggal di basecamp selama satu bulan. Hal ini bertujuan agar tubuh bisa beradaptasi sehingga nggak terlalu kaget saat menaklukan ketinggian Gunung Everest. Untuk menangani pendaki yang terkena hipoksia, bisa menghirup oksigen dari tabung oksigen portable darurat. Pendaki Gunung Everest sudah wajib hukumnya untuk membawa barang tersebut.
Apabila tabung oksigen hingga cadangannya habis, biasanya pendaki akan mengalami halusinasi sampai hilang kesadaran. Kalau sudah seperti ini, lo harus siap menghadapi skenario terburuk yaitu kematian karena organ tubuh kekurangan oksigen. Sehingga nggak bisa bekerja sesuai dengan fungsinya.
Kejang Otot atau Kram
Image source: stock.adobe.com/Oleg Breslavtsev
Walaupun terdengar nggak semenyeramkan hipoksia, bukan berarti lo jadi menganggap sepele kejang otot atau kram. Karena kalau lo sudah berada di ketinggian, ada dua pilihan yang harus lo hadapi. Antara menyusahkan rekan satu tim atau memaksakan jalan berjam-jam dengan keadaan kaki sedang kram. Belum lagi membawa peralatan pribadi yang lo bawa.
Nggak heran, kalau mendaki gunung termasuk olahraga berat yang butuh persiapan fisik hingga mental. Makanya sebelum mendaki gunung, cobalah untuk pemanasan atau latihan terlebih dulu biar tubuh nggak kaget. Atau lo juga bisa meningkatkan kecepatan aklimatisasi atau adaptasi tubuh dengan tempat atau ketinggian baru. Bagi yang punya aklimatisasi lambat, maka wajib menginap di basecamp selama dua atau tiga hari. Kalau sudah mengalami kram, istirahat sejenak sambil makan sesuatu yang menambah energi.
Radang Dingin
Image source: unsplash.com/@whereslugo
Penyakit yang menyerang pendaki di ketinggian 4.000 mdpl atau pegunungan bersalju ini disebut juga sebagai frostbite. Walaupun nggak semenyeramkan hipotermia, kalau keadaannya sudah parah lo bisa kehilangan jari kaki atau tangan lho Superfriends. Biasanya diawali dengan gejala kulit jari yang memadat dan berubah jadi keabuan.
Langkah awal untuk menanganinya bisa dengan merendamkan bagian kaki atau tangan yang terkena radang dingin menggunakan air panas. Setelah beberapa menit keringkan, segera balut lagi menggunakan kain hangat. Usahakan untuk tetap berada di dalam tenda.Kalau sudah terlalu parah sehingga mengakibatkan jaringan kulit pecah. Mau nggak mau, lo harus melakukan penanganan medis lanjutan yaitu memotong bagian jari kaki atau tangan yang sudah membusuk agar nggak merambat ke daerah lain.
ARTICLE TERKINI
Source:https://www.jelajahlagi.id/2021/08/6-penyakit-pendaki-di-gunung.html
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :