Tali menjadi salah satu peralatan vital dalam kehidupan sehari-hari. Tali bisa bro manfaatkan untuk mengikat benda, menghubungkan sesuatu, menarik sesuatu, atau lainnya. Ringkasnya kebutuhan akan tali tidak bisa dibantahkan. Demikian pula dengan olahraga pemacu adrenalin, climbing. Tali amat penting artinya, bahkan bisa jadi nyawa seorang pemanjat bergantung pada tali yang digunakan. Oleh sebab itu, jenis tali yang digunakan untuk climbing mesti kuat dan tahan terhadap beban berat.
Mengulas jenis tali itu sendiri ada banyak macamnya. Adapun jenis tali yang paling banyak digunakan yaitu dari bahan sintetis nilon karena elastis, kuat, dan tidak mudah rapuh saat terkena air. Sementara untuk aktivitas climbing, secara umum ada 2 jenis tali yang bisa digunakan. Apa saja jenis tali yang dimaksud? Berikut jenis tali yang harus ada bila bro ingin climbing.
Hawserlaid
Hawserlaid biasa pula disebut Laid Rope. Jenis tali ini merupakan tali dari serat halus berbahan nilon yang kemudian dipilih menjadi 3 bagian. Hawserlaid untuk climbing memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:
Kelebihan Hawserlaid
- tahan abrasi,
- memiliki daya lentur tinggi hingga 40%, dan
- memiliki konstruksi yang memudahkan untuk pengecekan ada tidaknya kerusakan pada tali.
Kekurangan Hawserlaid
- mudah menjadi kaku bila sering digunakan, dan
- konstruksi tali mudah melintir terutama saat digunakan untuk abseiling atau turun melewati tali.
[bacajuga url=17686]
Kernmantel
Kernmantel atau Mantel Rope lebih populer dibanding jenis tali climbing sebelumnya. Alasannya karena Kernmantel memang didapati lebih baik dan praktis dalam penggunaan. Permukaan tali ini pun lebih rata yang berarti dapat menekan risiko gesekan pada tangan.
Kernmantel terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu bagian dalam yang disebut kern. Bagian ini terdiri dari serat warna putih. Sedangkan bagian kedua atau bagian luarnya disebut mantel. Mantel ini merupakan anyaman yang berfungsi melindungi bagian inti tali.
Lebih lanjutnya, Kernmantel dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
Kernmantel Dinamis
Kernmantel ini cocok untuk rock climbing. Lapisan luar tali berupa anyaman yang tidak begitu rapat, sedangkan bagian intinya memiliki daya lentur tinggi berkisar 25%-30% dan dianyam.
Kernmantel Statis
Jenis Kernmantel ini lebih cocok untuk caving atau telusur gua. Pasalnya bagian dalam tali tidak dianyam yang menyebabkan kelenturan cukup rendah hanya 10% saja. Daya lentur rendah tersebut memang disengaja guna menekan risiko Vovo Effeck saat menuruni gua vertikal. Sementara lapisan luar dianyam amat rapat karena memang ditujukan supaya air lumpur tidak gampang menembus masuk dalam tali.
Kernmantel Semi Statis
Kernmantel jenis ini lebih sering digunakan untuk upaya penyelamatan. Bagian dalamnya lurus mirip konstruksi speleo rope, sementara bagian luar tidak dianyam rapat. Tali ini memiliki daya lentur rendah sekitar 10% yang juga mampu menekan risiko Vovo Effeck. Cukup mudah untuk membuat simpul menggunakan jenis tali ini.
ARTICLE TERKINI
1
Carlos Ulberg Bikin Heboh UFC Fight Night Perth: KO Gila Dominick Reyes di Ronde Pertama!
2
Galatasaray vs Liverpool: Nama Chiesa Hilang dari Skuat, Arne Slot Ungkap Alasannya
3
The Brandals Rilis Single "Jari Kasar" Bareng Sukatani
4
Mike Tyson Blueprint System: Hack Pukulan yang Bikin Lawan KO dalam Detik!
5
Pemain AC Milan Terkejut Sama Luka Modric: Kok Dia Bisa Lari Kayak Gitu di Umur 40 Tahun?
Article Category : Extreme Action
Article Date : 22/01/2016
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :