4 Fakta Menarik Seputar Rumah Rengasdengklok yang Bersejarah Untuk Kemerdekaan Indonesia!

Mendekati dengan Hari Kemerdekaan tentunya sangat lumrah untuk membahas tempat-tempat bersejarah di Indonesia. Bertepatan juga dengan tanggal 16 Agustus dimana Bung Karno serta Bung Hatta sempat diculik ke sebuah rumah di Rengasdengklok tentunya menjadi sebuah pembahasan yang cukup menarik. Tak heran apabila rumah di kawasan Karawang tersebut hingga hari ini masih bisa lo lihat dalam kondisi sama seperti jaman itu.

Yaap, betul kalau kedua tokoh paling berpengaruh di Indonesia tersebut pernah menghabiskan waktu di kawasan Rengasdengklok untuk merumuskan Proklamasi Kemerdekaan. Namun apakah lo sudah tahu beberapa fakta menarik seputar peristiwa itu? Tentunya tak jauh-jauh dari rumah sederhana yang ternyata menjadi tempat peristiwa paling penting di negara ini.

[readalso url=20334]

Nah, daripada lo semakin penasaran mengenai fakta-fakta menariknya, langsung saja simak beberapa informasinya di bawah ini. Dengan mengetahuinya tentunya pengatahuan lo seputar peristiwa ini akan bertambah. Kalau lo lihat secara kasat mata, rumah sederhana ini memang tak ada bedanya loh dengan rumah-rumah petani di jaman itu. Berikut beberapa fakta menariknya!

Fakta Menarik Seputar Rumah Rengasdengklok – Bung Karno dan Bung Hatta Tidak Diculik

4 Fakta Menarik Seputar Rumah Rengasdengklok yang Bersejarah Untuk Kemerdekaan Indonesia! Credit: blog.blanja.com/

Yaap, ini merupakan fakta menarik seputar peristiwa ini yang patut untuk lo ketahui, karena memang ketika bersekolah di bangku Sekolah Dasar (SD), Rengasdengklok selalu dikatikan dengan penculikan kedua tokoh tersebut.

Pagi-pagi buta pada tanggal 16 Agustus, pukul 04.30 WIB, sekelompok pemuda revolusioner (Charul Saleh, Soekarni dan Wikana) membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Namun Sidik Kertapati lebih memilih untuk menggunakan kata “pengamanan tokoh” agar jauh dar Jepang.

Nah, ketika berada di Rengasdengklok, kedua tokoh ini disambut hangat oleh para tentara Pembela Tanah Air (Peta) dengan moto “Hidup Bung Karno! Indonesia Sudah Merdeka!” Para pemuda tersebut memang memiliki tugas untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.

Fakta Menarik Seputar Rumah Rengasdengklok – Rumah Milik Petani Keturunan Tionghoa

4 Fakta Menarik Seputar Rumah Rengasdengklok yang Bersejarah Untuk Kemerdekaan Indonesia! Credit: rappler.com

Bila melihat dari kejauhan bentuk dari rumah bersejarah ini memang sangat sederhana serta memilki warna hijau muda di sekelilingnya. Masih sangat kokoh berdiri hingga hari ini, hanya saja lokasinya berbeda dengan tempat “pengamanan” Bung Karno dulu.

Fakta menarik seputar rumah ini yang patut untuk lo ketahui ialah dimiliki oleh petani keturunan Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong. Ketika rombongan Bung Karno datang, Djiaw Kie Siong memboyong semua keluarganya agar rumah itu bisa ditempati.

Pada tahun 1957, luapan lumpur dan erosi membuat Bung Karno memerintahkan agar rumah Rengasdengklok ini dipindahkan. Kini, bangunan bersejarah ini terletak di RT 1 RW 9 Kampung Kalijaya, Rengasdengklok Kabupaten Karawang, belakang Tugu Proklamasi.

Fakta Menarik Seputar Rumah Rengasdengklok – Tempat Perumusan Teks Proklamasi

4 Fakta Menarik Seputar Rumah Rengasdengklok yang Bersejarah Untuk Kemerdekaan Indonesia! Credit: duajurai.co/

Berikutnya seputar fakta menarik rumah sederhana ini ialah menjadi tempat perumusan teks proklamasi untuk pertama kalinya. Tentunya perumusan teks proklamasi ini melalui perjalanan panjang sebelum diketik oleh Sayuti Melik.

Selama ini mungkin lo mengetahui kalau teks proklamasi dirumuskan di rumah Laksamana Muda Maeda. Betul namun hal tersebut tepat setelah terjadinya peristiwa Rengasdengklok. Sebelumnya Bung Karno telah merumuskan proklamasi di rumah Djiaw Kie Song di Rengasdengklok.

Hal tersebut pun diketahui setelah Bung Karno kembali ke Jakarta, karena terdapat beberapa robekan kertas yang sepertinya digunakan dalam menyusun konsep proklamasi. Namun, karena terdapat kekhawatiran jika jejak dari kedua proklamaotr tersebut akan ketahuan oleh tentara Jepang, maka robekan kertas dibakar untuk menghilangkan jejak.

Fakta Menarik Seputar Rumah Rengasdengklok - Pernah Ditawar oleh Seorang Pembeli

4 Fakta Menarik Seputar Rumah Rengasdengklok yang Bersejarah Untuk Kemerdekaan Indonesia! Credit: kompasiana.com

Rumah sederhana ini memang memilki nilai sejarah serta keunikannya, tak heran apabila banyak dari para pembeli ingin sekali untuk memilikinya. Sang pemilik, Djiaw meninggal dunia pada tahun 1964 dan namanya hampir hilang dan tak masuk ke dalam catatan sejarah.

Untungnya pada tahun 1961, Mayjen Ibrahim Adjie yang ketika itu menjabat sebagai Pangdam Siliwangi memberikan sebuah penghargaan yang hingga kini ada di Rengasdengklok. Rumah ini hanya sering dikunjungi oleh keluarga Presiden Soekarno saja karena memang dianggap bersejarah.

Menurut cucu dari Djiaw, ada yang pernah memberi penawaran untuk membeli rumah ini, namun hanya saja kecintaan keluarga mereka terhadap Soekarno membuat rumah ini bertahan hingga sekarang dan banyak dikunjungi oleh para wisatawan.

[readalso url=20331]

Dengan kata lain rumah ini merupakan salah satu bukti perjuangan dari Bung Karno dan Bung Hatta. Lokasinya juga tak terlalu jauh kok dari ibu kota. Aksesnya juga cukup mudah, sehingga buat lo yang ingin melihat bagaimana perjuangan mereka lebih dekat, ini bisa menjadi salah satu tempat wisata yang bisa lo kunjungi.

Banyak cerita serta sejarah yang bisa membawa lo kembali ke zaman perjuangan dahulu. Saksi kisah yang masih terus bercerita pun terlihat jelas ketika lo berada di sana. Kondisi rumahnya pun masih asli dengan perabotan miliki Djiaw, meskipun telah dipindahkan ke lokasi berbeda. Hanya saja, perabotan yang pernah digunakan oleh Bung Karno dan Bung Hatta sudah dipindahkan ke Museum Siliwangi, Bandung.

Jadi bagaimana bro dengan informasi seputar fakta menarik dari Rumah Rengasdengklok? Semoga bisa menjadi salah satu panduan serta acuan lo yaa. Yang terpenting ialah untuk selalu ingat akan sejarah yaa, jangan pernah lupa akan jasa dari para pahlawan kita. Tingkatkan rasa nasionalis lo dan teruslah harumkan nama Indonesia!