3 Pendaki Meninggal di Gunung Bawakaraeng, Begini Kronologinya!

Kabar meninggalnya 3 orang pemuda di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan memang sempat menggegerkan dunia pendakian, Superfriends. Disamping itu, ternyata banyak pelajaran yang bisa diambil dari tragedi ini, lho. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Total jumlah korban yang meninggal usai merayakan HUT ke-76 RI di Gunung Bawakaraeng, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi 3 orang. Ketiga pendaki tersebut meninggal dunia usai mengikuti upacara bendera 17 Agustus 2021 diduga karena mengalami hipotermia.

Dilansir lama Liputan 6, Kepala Basarnas Makassar Djunaidi menerangkan, korban yang pertama ditemukan di pos 7, yang kedua ditemukan di antara pos 5 dan 6. Sedangkan, korban yang ketiga ditemukan di sekitar pos 5.

Berikut ini kronologi lengkap tragedi 3 pendaki meninggal di Gunung Bawakaraeng yang wajib lo simak, Superfriends!

Berniat Merayakan HUT ke-76 RI di Puncak Gunung Bawakaraeng

Image source: shutterstock.com/Ansol Sweatboys

Dilansir laman CNN Indonesia, Kapolsek Tinggimoncong, Iptu Hasan Fadhly mengatakan bahwa ketiga korban ini berangkat bersama lima temannya. Delapan orang tersebut berniat untuk merayakan HUT ke-76 RI di puncak Gunung Bawakaraeng, Superfriends.

Pada Sabtu sekitar pukul 22.00 WITA, mereka tiba di Malino, Kabupaten Gowa. Selanjutnya, mereka kembali berjalan, namun karena ada pos penyekatan di Lemo Lemo Patapang, lalu ke 8 pemuda membatalkan perjalanan lalu beristirahat di Masjid Nurul Hidayah Malino, Superfriends.

Menerobos Pos pada Dini Hari

Image source: shutterstock.com/Najafi

Para pendaki kemudian mengurungkan niat melanjutkan perjalanan menuju Gunung Bawakaraeng. Tapi, sekitar pukul 02.30 WITA dinihari, ada salah satu teman korban menelpon menyuruh mereka ke Lembanna dengan alasan lemahnya penyekatan dari petugas, Superfriends.

Setelah mendapatkan informasi, ke-8 pemuda itu pun langsung bergegas menuju Lembanna dan tiba dengan cara menerobos pos pada pukul 03.00 WITA dini hari. Saat tiba di Lembanna, mereka bermalam dengan memasang tenda.

Pada Minggu pagi 15 Agustus 2021 pukul 09.00 WITA, mereka naik ke gunung dan lanjut bermalam. Lalu, pada hari berikutnya sampai 17 Agustus kondisi cuaca hujan badai dan angin kencang, Superfriends.

Mulai Terpisah Saat Kedinginan dan Kelelahan

Bahan makanan dan sumber tenaga untuk lampu penerangan pun sudah habis, sehingga memaksa ke-8 pemuda tersebut untuk segera meninggalkan puncak di tengah kondisi cuaca hujan badai dan angin kencang.

Kemudian, mereka bergerak secara bersama sama lalu saat berada di pos 7. Setelah itu, mereka kedinginan dan mulai kelelahan, pada saat itulah mereka mulai terpisah satu dengan yang lainnya, Superfriends.

Pada Rabu 18 Agustus sore, Tim SAR menemukan Steven William di pos 7 saat Tim SAR melakukan patroli. Setelah dievakuasi, selanjutnya didapatkan informasi dari Wahyudi bahwa Muh Rian meninggal dunia di antara pos 6 ke pos 5, Superfriends.

Lalu, Tim SAR menuju ke TKP melakukan penyisiran. Saat berada di pos 7 ke 6 Tim SAR menemukan Zainal Abidin lalu dievakuasi ke Puskesmas.

Setelah tiba di Puskesmas, jenazah tersebut diperlihatkan kepada Wahyudi ternyata jenazah tersebut bukan Muh Rian akan tetapi Zainal Abidin. Pihak kepolisian pun lalu berkoordinasi dengan Basarnas dan pecinta alam Lembanna lalu melakukan penyisiran di antara pos 6 ke 5 bersama rekan korban Suardi untuk mencari keberadaan Muh Rian.

Hingga akhirnya jenazah Muh Rian ditemukan di pos 5 sekitar pukul 20.40 WITA. Ketiga korban meninggal dunia karena mengalami hipotermia akibat cuaca ekstrem di puncak Gunung Bawakaraeng.

Semoga tragedi ini bisa menjadi pelajaran semua pihak dan nggak terjadi lagi di kemudian hari. Maka dari itu, sebaiknya patuhi peraturan yang berlaku, serta selalu siapkan mental dan juga peralatan saat mau mendaki gunung ya, Superfriends!