SuperFriends, sabtu malam di Rio de Janeiro benar-benar milik Charles "Do Bronx" Oliveira! Di hadapan ribuan penonton yang memadati Farmasi Arena, mantan juara kelas ringan UFC itu menunjukkan mengapa dia masih jadi salah satu fighter paling berbahaya di divisinya. Hanya butuh dua ronde untuk Oliveira mengakhiri duel melawan Mateusz Gamrot, dengan finishing move yang mengesankan! Ini juga memastikan rekor nggak terkalahkan "Do Bronx" di Brazil tetap abadi, yakni 18-0! Gokil!
Siapa yang Bertarung?
Pertarungan utama UFC Fight Night Rio 2025, ini bukan sekedar adu kuat antara dua petarung. Ini adalah kisah comeback dan penetapan kembali urutan dalam division lightweight yang terus berkembang. Charles Oliveira datang dengan penuh tekad untuk menebus kekalahan pahit yang dialaminya beberapa bulan sebelumnya, saat KO brutal di tangan Ilia Topuria. Di sisi lain, Mateusz Gamrot dari Polandia sedang dalam kondisi panas-panasnya nih, dengan tiga kemenangan berturut-turut dan ingin menjadi gatekeeper yang tangguh.
Profil Singkat Kedua Petarung
Charles Oliveira
- Brazil, 34 tahun
- Tinggi 175 cm, jangkauan tangan 185 cm
- Rekor UFC 24-6 (sebelum pertarungan ini)
- Spesialisasi: submission, ground-and-pound, striking yang terus berkembang
- Catatan unik: pegang rekor submission terbanyak dalam sejarah UFC dengan 16 kuncian
Mateusz Gamrot
- Polandia, 33 tahun
- Tinggi 173 cm, jangkauan tangan 180 cm
- Rekor UFC 8-1 (sebelum pertarungan ini)
- Spesialisasi: wrestling amatir berkualitas Eropa, endurance luar biasa, kombinasi tinju dan kuncian
Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Pertarungan
Sebelum pertarungan dimulai, para analis dan penggemar sudah mengidentifikasi beberapa aspek krusial yang mungkin menentukan pemenang, diantaranya:
Pertama, masalah transisi antara striking dan grappling. Keduanya mahir di kedua area, tapi gaya mereka berbeda. Gamrot cenderung menekan maju untuk memaksa Oliveira bertarung di dekat, sedangkan Oliveira lebih suka memanfaatkan jarak untuk setup submission. Senjata andalan khas Oliveira.
Kedua, durasi pertarungan jadi faktor penting. Oliveira terkenal karena bisa finishing dengan cepat di ronde awal melalui submission, sementara Gamrot punya cardiovascular yang jauh lebih tahan lama. Advantage bagi Gamrot jika pertarungan berlanjut ke ronde ketiga, keempat, atau kelima.
Ketiga, faktor psikologis venue. Laga di markas "Do Bronx" dengan crowd yang super riuh dan suportif tentu bisa jadi momentum besar. Di sisi lain, tekanan untuk tampil sempurna di depan penonton sendiri juga nggak main-main.
Yang Terjadi di Octagon
Pertarungan dimulai, dan Oliveira langsung menunjukkan intensitasnya. Dia mengaplikasikan tekanan serangannya yang khas, menghujani Gamrot dengan tendangan teep ke perut. Gamrot, yang tahu kecepatan Oliveira dalam mencari submission, berusaha mengurangi jarak dan memaksa pertarungan ke area yang ia kuasai, grappling.
Strategi Gamrot mulai membuahkan hasil ketika dia berhasil merebahkan Oliveira dan mendominasi posisi. Namun, Oliveira menunjukkan mengapa dia jadi submission specialist terbaik di UFC. Dari posisi yang terancam, "Do Bronx" mencoba omoplata. Serangan submission yang sangat berbahaya, dan hampir berhasil. Tension dalam pertarungan meningkat drastis saat itu.
Tapi Oliveira nggak kehilangan fokus. Dia berhasil membalikkan momentum, merebut punggung Gamrot, dan dari sana dia mengaplikasikan tekanan submission yang nggak bisa dilawan lagi. Di ronde kedua, Gamrot terpaksa tap out, mengakui keunggulan Oliveira. Kemenangan ini tentunya bukan sekedar angka di rekor aja nih, SuperFriends. Ini adalah statement bahwa Oliveira masih dalam jalur untuk merebut kembali gelar lightweight yang selalu menjadi impiannya.
Setelah Laga Berakhir
Setelah pertarungan, Oliveira terlihat emosional di atas octagon. "Do Bronx" langsung meminta kesempatan lagi untuk menghadapi rival lamanya dan menantang Max Holloway, si pemegang gelar BMF Championship UFC yang kini sedang digandrungi. Bagi Oliveira, ini bukan hanya tentang menang, tapi tentang mengingatkan divisinya bahwa dia masih punya banyak narasi untuk diceritakan, dan banyak lawan untuk ditaklukkan.
Analisis Jalannya Pertarungan
Duel Oliveira versus Gamrot membuktikan satu hal: di kelas ringan UFC, nggak ada ruang untuk kesalahan taktik. Oliveira menang bukan karena dia lebih berpengalaman atau lebih berdedikasi, tapi karena pacing-nya lebih baik dan dia tahu kapan harus menggandakan upaya submission-nya. Untuk Gamrot, ini adalah pembelajaran. Dia udah membuktikan diri sebagai petarung top-tier, tapi Oliveira masih level di atasnya dalam hal finishing ability dan combat intelligence.
Pertarungan ini juga menegaskan bahwa lightweight division UFC, tetap menjadi salah satu kelas yang selalu exciting untuk diikuti. Narasi cerita, twist ending, dan level kompetisi, membuat setiap pertarungan jadi memorable.
Apa Selanjutnya?
So, what’s next? Dengan kemenangan ini, Oliveira kembali ke jalur menuju gelar. Nama-nama seperti Holloway, Poirier, dan petarung top lainnya sudah mulai ramai diperbincangkan sebagai musuh potensial berikutnya.
Meanwhile Gamrot, perlu evaluasi dan comeback plan. Kalah dari Oliveira bukan aib! Dia baru saja melawan salah satu submission specialist terbaik di planet ini. Dengan recovery yang tepat dan analisis pertarungan yang mendalam, Gamrot bisa kembali dengan comeback story yang equally compelling.
Bagi penggemar MMA Indonesia, hasil UFC Rio 2025 ini adalah reminder bahwa fighting di level paling tinggi itu penuh drama, surprise, dan pelajaran teknis yang berguna. Keep watching, keep learning! Nah, gimana menurut Lo, jalannya pertarungan kemarin? Apakah sesuai dengan prediksi Lo? Share pendapat Lo, pada kolom komentar dibawah!
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 21/10/2025
Source:https://www.ufc.com/news/ufc-fight-night-oliveira-vs-gamrot-event-tonight-main-card-live-results-recaps-highlights-interviews
10 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Agus Samanto
21/10/2025 at 23:35 PM
Garindratama Harashta
22/10/2025 at 08:28 AM
Ald /
22/10/2025 at 10:24 AM
Muhammad Jodi Indra
22/10/2025 at 16:55 PM
Cands
22/10/2025 at 18:40 PM
Imam Ciptarjo
23/10/2025 at 09:33 AM
Lukman Hakim
23/10/2025 at 22:25 PM
Agus Samanto
23/10/2025 at 23:53 PM
Leli Mustika Krisliani
24/10/2025 at 09:32 AM
RAJIN SILALAHI
24/10/2025 at 15:20 PM