Eks Real Madrid, Toni Kroos, menganggap gaya bermain Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick mengandung terlalu banyak risiko.
Sejak dipegang Hansi Flick, gaya bermain Barcelona memang terlihat sangat menyerang. Bahkan pada musim ini saja, Robert Lewandowski dkk sudah mengumpulkan total 22 gol dari delapan pertandingan di La Liga — terbanyak di antara yang lain.
Daya gempur yang luar biasa ini terlihat ketika Barcelona bertemu Valencia pada bulan September lalu. Tanpa ampun, mereka bisa memaksa Los Che bertekuk lutut dengan skor 6-0. Di mana Fermin Lopez, Raphinha, dan Lewandowski mencetak brace.
Namun, gaya bermain menyerang Barcelona ini menunjukkan sisi rawan yang berbahaya. Hal itu terlihat dalam dua pertandingan terakhir. Mereka dipaksa menyerah PSG dan Sevilla dan harus memungut bola dari gawangnya sebanyak enam kali.
Gaya Bermain Jadi Sorotan
Meskipun telah memberikan hasil yang cukup memuaskan, gaya bermain Hansi Flick di Barcelona ini tetap mengundang sorotan. Khususnya setelah mereka dikalahkan oleh Sevilla pada akhir pekan kemarin.
Salah satunya datang dari Toni Kroos. “Barca memiliki salah satu gaya yang atraktif, bahkan mungkin paling atraktif, di Eropa. Tapi saya pikir mereka mengambil risiko yang terlalu banyak,” kata Kroos dalam podcast ‘Einfach mal Luppen’.
“Jika Pedri, Lamine [Yamal] atau Raphinha mengalami hari buruk, tim manapun bisa menyakiti mereka dan menang. Mereka bisa menyingkirkan Barcelona dari Liga Champions.”
“Musim lalu terjadi kepada mereka saat melawan Inter, dan tahun ini, entah itu di babak 16 besar, perempat final, semifinal, atau final, pada satu momen mereka bakal bertemu lawan seperti ini yang menyingkirkan mereka,” lanjutnya.
Stamina Bisa Terkuras
Kross menjelaskan lebih jauh soal analisisnya terkait gaya bermain Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick. Ia mengatakan kalau gaya bermain ini menuntut kekuatan fisik dan stamina yang luar biasa, dan bakal sulit untuk dipertahankan selama 90 menit penuh.
“Dari menit ke-75 dan seterusnya, anda akan menyadari bahwa semua orang merasa lebih lelah dan mereka tidak beralih ke gaya bermain yang berbeda untuk menutup ruang,” pria berkebangsaan Jerman itu melanjutkan.
“Jika anda merasa lelah dan tidak mengubah gaya bermain, maka akan terlihat jelas betapa rentannya anda menghadapi permainan lawan,” pungkasnya.
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 07/10/2025
13 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
GRACE JELIA PUTRI TADETE
08/10/2025 at 03:36 AM
nani maryani
08/10/2025 at 07:07 AM
Garindratama Harashta
08/10/2025 at 09:22 AM
Imam Ciptarjo
08/10/2025 at 10:43 AM
Ald /
08/10/2025 at 13:47 PM
Alriz .
08/10/2025 at 14:09 PM
Lukman Hakim
12/10/2025 at 21:09 PM
Desy Osmon
14/10/2025 at 21:06 PM
Taufik
15/10/2025 at 08:33 AM
Deddy
15/10/2025 at 12:40 PM
Widya
15/10/2025 at 13:03 PM
Inda
15/10/2025 at 13:22 PM
Inda
16/10/2025 at 07:42 AM