Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Entertainment dan Enterpreuneur

Saya menjalankan usaha ini dari 2011 dengan modal awal hanya bisa membuat 3 lusin celana yang laku dalam waktu sekitar 3 bulan. Tak terasa perjalanan Dhroned sudah memasuki fase 1 dekade. Dari awalnya 3 lusin kita akhirnya bisa membuat celana sampai puluhan lusin.

Hubungan fashion erat dengan musik dan juga sebaliknya musik identik dengan fashion. Banyak musisi yang menjadi pengaruh tata busana para penggemarnya atau bahkan bisa jadi suatu trend fashion global. Banyak musisi yang pada akhirnya berkutat di bisnis seputar fashion dari penyanyi pop sampai musik cadas dengan karakter yang sesuai dengan citra mereka. Di skena lokal tidak sedikit musisi yang memiliki brand secara personal dan kolektif. Contohnya Koil dengan God Incorporated, Arian dan Sammy dari Seringai dengan Lawless, Jerinx SID dengan Rumble, Stevi Item dengan Durklord, dan masih banyak contoh lainnya.

Sekitar 10 tahun yang lalu di fashion yang sedang trend adalah premium denim lokal dengan pasar international, di ikuti dengan brand - brand dengan spesialisasi denim bermunculan. Bukan karena sok melawan arus pada waktu itu tapi dari
awal Dhroned sengaja berfokus pada produk celana cargo. Awalnya memang karena kebutuhan saya dan Ronald untuk manggung. Kami nyaman manggung dengan mengenakan celana cargo. Selain ada rasa ingin terlihat keren seperti musisi - musisi idola kami seperti phill anselmo pantera, max cavalera, dll. Tapi seiring berjalannya waktu teman - teman kami semakin banyak yang tertarik menggunakan produk kami untuk keperluan manggung, ngeband atau aktivitas harian. Dari modal awal yang kita putar pelan - pelan itu akhirnya kami dapat menambah kuantitas produksi dan meningkatkan kualitas produksi. Selain teman - teman di skena akhirnya produk kami juga diminati massa skena itu sendiri, awalnya spesifik untuk mereka yang menyukai musik - musik cadas seperti death metal, grind core, hard core, punk, dll sampai akhirnya beberapa tahun kemudian produk kita sudah sampai ke tangan anonymous tanpa harus suka dengan jenis musik yang saya tulis di atas. Dari pecinta alam, penggemar extreme sport khususnya skateboard juga menjadi konsumen kami. Dari anak belasan tahun sampai bapak - bapak menggunakan produk cargo dhroned. Contoh kasus seperti ini sering terjadi misalnya ada teman atau customer yang beli produk kami hari senin jeda berapa hari mereka akan kembali mengontak kami kembali membeli produk yang sama dengan size yang berbeda. Biasanya saya sebagai CS kadang bertanya "Yang kemarin sizenya ga muat / mau di tukar bro?", lalu customer itu menjelaskan singkat bahwa celana yang akan mereka beli lagi bukan untuk dirinya melainkan untuk kerabatnya seperti adik,kakak,ayah atau om mereka yang suka dengan bahan dan model celana Dhroned.

Bisnis di luar musik bagi saya sangat penting, contoh gamblangnya saat pandemi seperti ini dimana panggung off air beku sementara waktu dan mayoritas penghasilan utama saya dari panggung musik berkurang sangat drastis. Dan dari band pemasukan yang masih jalan hanya merchandise. Untung saya memiliki usaha lain di luar musik yang dapat membantu melewati lika - liku krisis finansial. Walaupun nominalnya tidak besar - besar amat tapi setidaknya saya dan Ronald dapat survive dari pemasukan usaha kami. Satu dekade dengan berbagai problema usaha, pasang surut bukan waktu yang singkat untuk suatu usaha. Saya bersyukur usaha ini bisa tetap bertahan dan berkembang di tengah badai pandemi yang meluluhlantahkan banyak sektor ekonomi dari skala UKM sampai skala raksasa. 

Bagi saya berbinis selain menjadi musisi adalah hal penting. Untuk hari ini dan masa yang akan datang (hari tua). Kita tidak pernah akan tahu musibah global apa lagi yang akan mengguncang dunia, khususnya dunia seni pertunjukan (off air). Imbas pandemi bagi dunia hiburan semakin menunjukan saya bahwa berbisnis adalah hal yang sangat penting selain menjadi musisi. Walaupun penjualan tidak sekencang pada waktu sebelum pandemi tapi setidaknya saya punya ganti pemasukan utama dari berbisnis yang sementara menggantikan pemasukan utama dari hasil manggung. 

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Entertainment #Enterpreuneur

Article Category : Noize

Article Date : 13/04/2021

Supermusic
Admin Music
Supermusic
Admin Music
Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

21 Comments

Comment
Imam Wahyudi Hidayatullah

Imam Wahyudi Hidayatullah

29/01/2025 at 02:56 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Wahyu Hardi

Wahyu Hardi

29/01/2025 at 02:56 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Mulyanto Mulyanto

Mulyanto Mulyanto

29/01/2025 at 02:56 AM

Kita harus berpikir poisitiv
ERYANA OKTAVIA

ERYANA OKTAVIA

29/01/2025 at 02:56 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Fitri Hasanah

Fitri Hasanah

29/01/2025 at 03:03 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Sri Wulandari

Sri Wulandari

29/01/2025 at 03:03 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Dwi Septiani

Dwi Septiani

29/01/2025 at 03:04 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Jenial Trino

Jenial Trino

29/01/2025 at 03:04 AM

Kita harus berpikir poisitiv
I'in Putri Sosiallina

I'in Putri Sosiallina

29/01/2025 at 03:09 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Murni Chania

Murni Chania

29/01/2025 at 03:09 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Suratmi Suratmi

Suratmi Suratmi

29/01/2025 at 03:09 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Arnedi Arnedi

Arnedi Arnedi

29/01/2025 at 03:09 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Fiktor Hasan

Fiktor Hasan

29/01/2025 at 03:16 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Dede Kurniawan

Dede Kurniawan

29/01/2025 at 03:16 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Imam Muslim

Imam Muslim

29/01/2025 at 03:16 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Upit Sarimana

Upit Sarimana

29/01/2025 at 03:16 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Ramli Anwar

Ramli Anwar

29/01/2025 at 03:22 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Kasmini Kasmini

Kasmini Kasmini

29/01/2025 at 03:22 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Hadi Wijaya

Hadi Wijaya

29/01/2025 at 03:22 AM

Kita harus berpikir poisitiv
Desi Junata

Desi Junata

29/01/2025 at 03:22 AM

Kita harus berpikir poisitiv
wanju bonardo

wanju bonardo

02/05/2025 at 11:33 AM

nice info
Other Related Article
image article
Noize

Rudolf Dethu: Muda, Bali, Bernyali

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Noize

Perilaku Individu Musik Indonesia di Era ‘Baby Boomers’ dan ‘Gen X’

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Noize

Yulio Piston: Tentang Menjadi Pengkritik Musik

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Noize

Sudah Saatnyakah Indonesia Punya Rock ‘n Roll Hall of Fame?

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive