Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Franck Ribery

Mantan bintang Bayern Munchen, Franck Ribery, menceritakan salah satu kisah pilunya setelah memutuskan gantung sepatu.

 

 

Ribery dikenal sebagai salah satu winger berbahaya ketika masih aktif bermain dulu. Ia pernah membela sejumlah klub, namun masa-masa kejayaannya terjadi ketika membela Bayern Munchen selama 12 tahun.

 

Pria berkebangsaan Prancis tersebut mengantongi total 23 gelar dari berbagai kompetisi papan atas. Bahkan terlibat dalam kesuksesan Die Bavarians ketika berhasil meraih treble dengan menjuarai Liga Champions, Bundesliga dan DFB Pokal pada musim 2012/13.

 

Ribery memutuskan gantung sepatu saat setelah bermain di Italia bersama Salernitana. Masalah cedera yang terus menghantuinya membuat kontraknya diputus pada tahun 2022, hingga membuatnya harus mengumumkan pensiun.

 

Di balik kesuksesannya, RIbery memang dikenal sebagai pemain dengan kaki kaca. Ancaman yang ditebar olehnya dari sisi sayap membuatnya sering menjadi incaran pemain lawan, karena harus dihentikan dengan berbagai macam cara.

 

Kontak fisik yang dihadapinya secara bekelanjutan membuatnya jadi sering mengalami cedera. Dan setelah pensiun, luka-luka di kakinya sudah terlanjur menumpuk hingga menimbulkan infeksi. Membuat kakinya nyaris diamputasi.

 

“Lutut saya terasa semakin sakit. Saya tak lagi mampu berlatih di antara pertandingan, dan hanya menjalani proses pemulihan untuk melindungi diri,” tutur RIbery ketika mendapatkan kesempatan wawancara dengan L’Equipe.

 

“Saya menjalani operasi di Austria untuk memasang pelat, tetapi lima bulan kemudian saya mengalami infeksi serius. Mereka mencabut pelat itu. Infeksinya telah menggerogoti saya. Sangat buruk sampai saya memiliki banyak lubang di kaki.”

 

“Saya telah terinfeksi Staphylococcous aureus dan harus pergi ke ruang gawat darurat rumah sakit di Austria selama 12 hari. Saya benar-benar merasakan ketakutan. Mereka bisa saja memotong kaki saya,” lanjutnya.

 

Beruntung, ia tidak perlu sampai harus ke meja operasi untuk melakukan proses amputasi. Sekarang Ribery sedang merintis karir sebagai pelatih, walau sekarang dirinya belum memiliki klub setelah meninggalkan belakang layar Salernitana di tahun 2024 kemarin.

 

(L’Equipe)

ARTICLE TERKINI

Author : Admin Soccer

Article Date : 22/03/2025

Article Category : Player & Club Of The Week

Tags:

#Soccer #Update Liga #Liga Internasional #Berita Bola #Industri Sepakbola

1 Comments

Comment
Smard man

Smard man

23/03/2025 at 17:46 PM

Nice Articlenya....
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive