Chuck Berry memang telah tiada. Namun obor percikan berupa semangat rock ‘n’ roll yang ia rintis tentu takkan pernah padam diguyur derasnya perkembangan zaman. Setelah dirinya berpulang ke alam baka, tongkat estafet yang ia ciptakan bersama teman seperjuangan pasti akan berpindah kepada musisi penerus generasi selanjutnya. Mungkin sebagian dari kita sempat lupa bahkan tak tahu tentang sosok pionir ranah rock ‘n’ roll lainnya selain Chuck Berry. Tanpa sumbangsih mereka, mustahil lahir sub di genre rock lainnya.
Selain Chuck Berry terdapat pula segelintir nama lain yang turut bertanggung jawab dalam penyebaran musik rock ‘n’ roll di dunia. Kehadiran mereka sebagai perintis di bidang musik memberi warna khas tersendiri bagi ekspansi musik modern di saat itu. Mereka mempertontonkan penampilan agresif penuh skill namun tetap menghibur.
Simak deretan para pionir rock ‘n’ roll terkeren versi SuperMusic.id. Di antara jajaran dafar musisi di bawah, adakah yang jadi jagoan favorit kalian?
1. Elvis Presley

Mustahil bagi kalangan pencinta rock jika tak mengenal sosok seikonis Elvis Presley. Lewat jambul khas dan iringan dansa enerjik mudah untuk mengenalinya walau hanya sepintas. Musisi yang disematkan dengan julukan King of Rock ‘n’ Roll itu menguasai belantika musik dunia pada dekade 50-an hingga awal 60-an. Berbagai konser yang disinggahinya selalu diisi mayoritas oleh kaum hawa yang menjerit tak henti meneriakinya namanya.
Di luar kebintangannya sebagai pujaan para wanita kala itu, Elvis Presley menjadi salah satu orang kulit putih pertama yang menjadi penyanyi rock ‘n’ roll, yang dibuktikan dengan dirilisnya single pertama berjudul “That’s All Right” dan “Blue Kentucky Moon” pada 1954 silam. Kemunculan Elvis dalam industri musik di Negeri Paman Sam saat itu seolah menjadi fenomena karena jarang sekali orang kulit putih yang menjadi musisi rock ‘n’ roll di periode itu. Elvis meninggal di usia muda 42 tahun, akibat serangan jantung pada 16 Agustus 1977.
2. Little Richard

Pria bernama asli Richard Wayne Penniman itu telah dianggap setara dengan Chuck Berry di jagat rock ‘n’ roll. Di era kejayaan, ia mampu merajai tatanan musik rock di sepanjang tahun 50-an. Lewat kerja keras Richard dalam mengekspansi rock ‘n’ roll, tak heran genre populer lainnya seperti soul dan funk pun ikut menyerap elemen-elemen penting dari olah musikalitas padu yang ditunjukkan oleh Richard.
Little Richard telah mendapati berbagai penghargaan prestisius selama masa hidupnya. Ia bersama bersama Chuck Berry dilantik masuk ke Rock and Roll Hall of Fame angkatan pertama di tahun 1986 silam. Jajaran lagu-lagu penting pembentuk sound rock ‘n’ roll ia wariskan kepada generasi selanjutnya. Sebut saja “Tutti Frutti”, “Long Tall Sally”, dan “Good Golly, Miss Molly” seakan menjadi lagu panduan wajib untuk lebih mengenali istilah rock ‘n’ roll lebih dalam.
3. Buddy Holly

Salah satu nama lain yang cukup disegani kancah rock ‘n’ roll adalah Charles Hardin Holley. Lewat moniker Buddy Holly, ia membentuk band The Crickets. Dalam beberapa deretan lagu-lagu miliknya, Buddy Holly lazimnya menggunakan teknik vokal seperti orang 'tersedak' pada diksi tertentu di dalam lirik-liriknya yang menjadi ciri khasnya selama ini. Lewat gaya bernyanyi uniknya itulah pula yang mengangkat pamor Buddy Holly di wajah rock ‘n’ roll dunia.
Berbeda dengan Elvis Presley dan penyanyi rock ‘n’ roll konvensional lainnya, Holly terkesan lebih inovatif dibandingkan musisi country dan western pada periode itu. Maka tak heran, warisan yang ia ciptakan kemudian mempengaruhi generasi muda di Amerika dan Eropa maju di beberapa dekade selanjutnya.
Unit folk rock seperti The Byrds dan The Turtles turut terpengaruh secara musikalitas. Musisi new wave macam Elvis Costello pun cukup tampak ‘serupa’ mengingatkan kembali dengan penampilan khas Buddy Holly, lengkap dengan kaca mata ikonisnya tersebut. Buddy Holly tewas secara tragis bersama kompatriotnya, Ritchie Valens, dalam kecelakaan pesawat di tahun 1959.
4. Ritchie Valens

Di periode tahun 50-an seorang remaja keturunan latin sempat mengguncang dunia. Kala itu ia masih ‘hijau’, berusia 17 tahun. Ritchie Valens melepas single “La Bamba” serentak di seantero dunia. Tak butuh menunggu waktu lama, lagu tersebut meledak di pasaran hingga akhirnya begitu mendunia.
Sentuhan rock ‘n’ roll-nya mampu membius telinga para penggemar musik. “La Bamba” awalnya merupakan lagu tradisional Meksiko, yang kemudian diubah menjadi modern mengikuti zamannya. Maka sejak itu Valens dikenal juga sebagai jagoan rock ‘n’ roll sekaligus pionir dari chicano rock, sebuah istilah yang merujuk pada pencampuran akulturasi antara kesenian musik Mexico dan Amerika.
Namun benar sebuah pepatah pernah berkata: “Only the good die young”. Dunia pun akhirnya menangisi kematian tragisnya. Valens ditemukan tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang pada 3 Februari 1959, bersama dua bintang rock yang juga tengah naik daun ketika itu, yakni Buddy Holly dan J.P. “The Big Bopper” Richardson. Pesawat yang ditumpanginya jatuh tak jauh dari airport Mason City Municipal, dekat Danau Clear, Iowa. Sejak dari kejadian itu, dikukuhkan sebagai “The Day the Music Died.” Valens meninggal di usia 17 tahun.
5. Jerry Lee Lewis

Jika ada yang bertanya siapa orang pertama yang paling ‘liar’ di dalam kancah rock ‘n’ roll, maka jawabannya tentu akan mengarah kepada Jerry Lee Lewis. Ya, pria kelahiran Louisiana, 29 September 1935 itu kerap kali mempertontonkan atraksi agresif nan mencengangkan seperti membakar set piano selagi pentas. Maka wajar rasanya kalau para ekspertis musik menyematkan predikat kepadanya sebagai “The Killer.”
Selain ranah rock ‘n’ roll, Lewis juga berkontribusi besar pada perkembangan musik rockabilly di sepanjang dekade 50-an. Ia bersama Elvis Presley dan Buddy Holly turut mempopulerkan ranah rockabilly ke khalayak luas. Berbagai deretan hit single telah ia telurkan selama mengabdi karier di belantika musik. Sebut saja “Whole Lotta Shakin’ Going On”, “Great Balls of Fire”, dan “High School Confidential”. Kisah hidup Lewis sebagai pilar rock ‘n’ roll pun diadaptasi ke layar lebar lewat film Great Balls of Fire! (1989) yang dibintangi oleh Dennis Quaid dan Winona Ryder.
6. Bill Haley & His Comets

Bill Haley & His Comets adalah band rock ‘n’ roll yang dibentuk pada tahun 1952. Banyak pihak yang beranggapan jika Bill Haley dan koleganya merupakan salah satu grup musik pertama yang diprakarsai oleh orang kulit putih. Mereka bertanggung jawab membawa semangat rock ‘n’ roll ke khalayak umum. Mulai dari tahun 1954 hingga 1956 mereka berhasil menempatkan sembilan single di tangga lagu Top 20, bahkan satu dari sekian lagu Bill Haley & His Comets pernah bertengger memuncaki tangga lagu nomor satu saat itu.
Segelintir penggemar musik menyebut Bill Haley & His Comets sebagai revolusioner di kancah rock seperti halnya The Beatles dan The Rolling Stones di dekade berikutnya. Masyarakat Britania Raya sendiri baru mulai mengenal rock ‘n’ roll ketika lagu dari Bill Haley dkk, yakni “Shake, Rattle and Roll” dirilis menjelang akhir 1954. Maka tak heran jika Lennon maupun Jagger remaja terpengaruh oleh sosok Bill Haley & His Commets.
7. Eddie Cochran

Edward Raymond “Eddie” Cochran terlahir di Minnesota pada 3 Oktober 1938 silam. Mungkin mayoritas penikmat musik generasi kini tak banyak yang mengetahui sepak terjang dari Cochran. Seabrek lagu bernuansa rock ‘n’ roll yang kentara seperti “Twenty Flight Rock”, “Summertime Blues”, “C’mon Everybody” dan “Somethin’ Else” selalu menggema kencang di medio 50-an hingga awal 60-an. Muatan karya Cochran menangkap plot cerita tentang rasa frustasi dan keinginan yang selalu bersinggungan, yang mayoritas dialami kalangan remaja kala itu.
Selain itu ia adalah sosok musisi multi instrumentalis. Ia mampu bermain gitar, piano, bass, dan drum sama baiknya. Citra Cochran sebagai penampil pun mudah dikenali. Ia sempat dijuluki sebagai fashion icon bersama Elvis Presley lewat gaya berbusananya yang maskulin namun terkesan ‘pembangkang’. Cochran meninggal tragis di usia muda, 21 tahun, pada 17 April 1960 akibat kecelakaan mobil yang menimpanya.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 21/03/2017
2 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Agus Sungkawa
15/09/2024 at 17:16 PM
Agus Sungkawa
15/09/2024 at 17:16 PM