Red Roll Rilis Single Call Me Mad dan Persiapkan Album Perdana

Band rock indie asal Italia, Red Roll, baru saja merilis single terbaru dengan judul Call Me Mad. Lagu berdurasi 3 menit 52 detik tersebut dirilis ke publik melalui platform digital pada 14 Oktober 2020.

Proses pembuatan lagu ini terbilang singkat karena hanya membutuhkan satu minggu setelah lagu diciptakan hingga proses rekaman. Lagu Call Me Mad disebut Red Roll merupakan rekaman paling akhir di studio setelah mereka merekam lagu-lagu lain sebelumnya.

"Kami memilih lagu ini sebagai single pertama Red Roll karena menurut kami itu yang paling mewakili kami, memberikan gambaran tentang apa itu Red Roll, dalam nuansa gaya dan pengaruh yang berbeda," tulis Red Roll dalam keterangan persnya.

"Ini adalah bagian penting, tanpa embel-embel yang ingin kami lihat dalam cara kami membuat musik. Kami ingin emosi naluriah langsung tersalurkan. Lirik lagu ini berbicara tentang sudut pandang kami tentang apa itu kemarahan? Siapa yang marah?," lanjut keterangan Red Roll.

"Lewat lagu ini, kami ingin berbicara tentang kebutuhan untuk merasionalisasi segala sesuatu, untuk memberi penjelasan terhadap apapun. Bahkan untuk "hal-hal" yang tidak dapat dirasionalkan dan tak bisa dijelaskan dalam satu kata."

Single Call Me Mad ini disebut-sebut sebagai rangkaian perilisan album perdana Red Roll bertajuk At The End The Beginning yang rilis pada 9 November 2020. Album tersebut direpresentasikan sebagai pintu awal yang seolah tertutup bagi Red Roll.

Dalam pembuatan album perdananya, Red Roll mengaku musik-musik yang mereka sajikan terinspirasi dari band-band rock lawan seperti Foo Fighter hingga Queens. Intinya, lewat enam lagu yang ada di album ini Red Roll memadukan musik dari genre rock alternatif hingga grunge.

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Release date: 6th November ???? . Sbam! . #release #music #spotify #newmusic #redroll #new #attheendthebeginning #producer #artist #alternativerock #single #ep #album #beatport #art #newrelease #youtube #singer #newrock #newrockmusic #rockmusic #song #relax #rock #label #rockband #healing #musician

A post shared by red roll ???? rock band (@redrollband) on Oct 29, 2020 at 9:24am PDT

"Alasan pribadi di balik definisi album ini adalah ketika semuanya tampak berakhir, itu sebenarnya adalah awal dari sesuatu yang baru. Dan "baru" ini mengarah pada penyusunan lagu-lagu di album ini. Sebuah musik rock alternatif tetapi dengan pengaruh grunge, punk bahkan metal, yang merupakan perbedaan gaya pribadi dari 4 anggota band."

"Dalam penggarapan album perdana ini semua musik kami terinspirasi dari Biffy Clyro, Foo Fighters tetapi juga Queens Of The Stone Age dan Thirty Second To Mars adalah referensi yang muncul dari musik mereka."

"6 trek, juga 6 buah aliran musik, serta 6 potret kehidupan kami. Ini adalah sebuah catatan introspektif dan sangat pribadi. Enam lagu ini berisi tentang dunia empat anggota band. Cerita tentang kegilaan, alkohol, kebebasan, percaya pada impian dan cita-cita seseorang," jelas Red Roll.

Red Roll merupakan band yang berdiri pada musim panas 2018 dan berbasis di kota Bologna, Italia. Mereka digawangi oleh Passo (vocal dan gitar), Leo (gitar), Cesi (bass), dan Jonny (drum).

Sejak usia dini, empat anggota band Red Roll sudah menemukan musik sebagai pelarian di dalam diri mereka masing-masing. Setelah bermusik lebih dari 15 tahun, masing-masing dari mereka kemudian mendirikan Red Roll.

Selama dua tahun berdiri, Red Roll tak hanya melahirkan karya lewat musik melainkan juga merambah dunia bisnis dengan menjual bir dari hasil olahan mereka sendiri hingga merchandise seperti t-shirts.

Dalam dua tahun terakhir, Red Roll sudah menjajal berbagai panggung di kawasan Italia. Perilisan album At The End The Beginning menjadi langkah penting buat Red Roll untuk menunjukkan identitas mereka sebagai unit rock.

Setelah banyak melakukan pentas di berbagai panggung hingga bar di Italia, Red Roll lantas membuat konsep unik dengan membeli sebuah mobil van yang mereka gunakan untuk bepergian bermain musik. Kisah bagaimana Red Roll bisa membeli mobil van cukup unik.

Dikisahkan bahwa mereka sebetulnya tidak memiliki cukup dana untuk membeli kendaraan sampai akhirnya nama mereka muncul di salah satu situs penggalangan dana. Dalam tiga bulan, Red Roll berhasil mengumpulkan uang sebesar 6 ribu euro yang digunakan untuk membeli mobil van bekas.

Red Roll memberi nama mobil van mereka dengan sebutan Ragnar, sebuah karakter yang diambil dari serial Viking. Perjalanan karier Red Roll di luar musik menemui gerbang awal ketika mereka mendapat tawaran dari seseorang yang bekerja di pembuatan bir, Il Gaggiolino Brewery.